Kamis, Mei 26, 2011

Spiritualitas di tempat kerja

Bapak Ahmad begitulah beliau dipanggil. Ia menjadi guru sekaligus teladan di Kampus Universitas Azzahra. Tugas beliau sebagai pembantu umum atau sering di sebut sebagai office boy. Pekerjaan beliau tidak begitu jauh dari mempersiapkan ruangan bagi karyawan universitas Azzahra. Membersihkan lantai dengan mengepel di pagi, siang dan sore hari. Aktivitas lain adalah membuang sampah dan membersihkan peralatan gelas yang digunakan oleh karyawan.

Suatu hal yang sangat menyentuh dari beliau adalah spiritualitas ditempat kerja. Bekerja sebagai bentuk bagian dari ibadah dan dakwah. Mengajak kepada kebaikan dengan sikap dan tindakan. Dalam bidang salary yang diterima setiap bulan dibandingkan gaji dan juga bonus berbanding jauh dibawah gaji para staff, kabag, dosen.

Dimensi spiritualitas di tempat kerja pada diri pak Ahmad adalah kepuasan bekerja. Tuntutan pekerjaan yang lebih dahulu datang ke kampus dari pada staff, dan pulang paling terakhir, tidak membuatnya mengelur.Berbagai pekerjaan tambahan kerap hadir dari teman-teman staff. Terkadang ditambah dengan berbagai ungkapan tidak baik dari beberapa staff. Namun dengan senyum dan sapa ia tidak menularkan energi negatif.

Belum ada perkataan dan tingkah laku beliau yang menambah gersangnya suasana. Tempat berbagi, bertukar fikiran dan sekaligus mengadu bagi sebagian baik kalangan office boy dan beberapa orang staff.

***
Menjadi bagian dari sebuah perusahaan menjadi karyawan adalah suatu kebanggaan tersendiri. Memberikan kontribusi bagi perusahaan lewat tenaga, pikiran dan juga waktu. Bekerja adalah sebuah dorongan nurani sebagai manusia. Bekerja dengan memberikan manfaat bagi perusahaan adalah bentuk spiritualitas di tempat kerja. Hal ini menjadikan bekerja memberikan kebanggaan dan kepuasan. Sedangkan menjadi pegangguran adalah sebuah kehinaan, dimensi negatif dari penyimpangan penyaluran spiritualitas kerja.


Bekerja bukan hanya sekedar menukar keahlian dengan materi berupa gaji, bonus dan jenjang karir yang menantang. Ketika bekerja hanya berdimensi materi dan miskin spiritualitas lebih sering mendatangkan permasalahan dalam bekerja. Menciptakan ketidakpuasaan kerja. Menjadikan sering mengambil sikap dan perilaku negatif. Inilah pennyimpangan ketika tidak memiliki spiritualitas di tempat kerja.

Maka sering keluhan demi keluhan datang baik sesama rekan kerja maupun dengan atasan. Ketika bagian tertentu ditempat kerja mendapatkan kenaikan gaji, maka bagian lain merasakan kecemburuan. Ketika teman di promosikan untuk mendapatkan jabatan lebih tinggi, maka timbul kecemburuan dan juga tidak jarang saling menjegal.

Berangkat dari contoh yang diperankan oleh Bapak Ahmad, terkandung sebuah pembelajaran bahwa bekerja bukan sekedar memenuhi dimensi material. Namun mampu menembus dimensi spiritualitas di tempat kerja. Hal ini mempengaruhi sisi emosional. Spiritualitas di tempat kerja mendorong rasa kebahagiaan untuk berkontribusi positif bagi sesama. Bekerja menjadi menyenangkan dan tanpa beban.Spiritualitas di tempat kerja mendorong rasa memiliki bagi karywan dan memberikan kontribusi melampaui SOP dari perusahaan.

Sikap syukur atas karunia dapat bekerja memberikan manfaat bagi peningkatan spiritualitas di tempat kerja. Rasa syukur mempengaruhi ritme dan tindakan dalam bekerja. Bentuk syukur lainnya adalah membantu meringankan beban kerja teman dengan menuntaskan pekerjaan sendiri. Membantu dengan memberikan suasana positif. Saling mendukung dengan bekerja secara tuntas dan total.

Beberapa bentuk spiritualitas di tempat kerja.
  1. Tingkat aura bekerja positif yang tinggi. Masing-masing pribadi memberikan kontribusi energi positif.
  2. Terciptanya komunikasi humanis pada beberapa level, baik dari tingkat pimpinan ke tingkat karyawan. Maupun sesama karyawan. Tiada sekat komunikasi yang mengedepankan senioritas, level jabatan.
  3. Bersatu padunya elemen-elemen perusahaan untuk memberikan yang terbaik lewat produk, jasa yang diberikan.
  4. Tingkat turn over karyawan yang rendah. Dimana karyawan keluar karena telah memasuki masa pensiun. 
  5. Tumbuh berkembangkanya kapasitas dan kualitas karyawan.
Apakah di tempat Anda telah tecipta spiritualitas atau malah neraka kerja?

1 komentar:

iraa mengatakan...

Hiduup Pak Ahmad.....
orang semacam beliaulah yg bekerja tanpa pamriih,, bekerja dengan keiklasan penuuh dgn senyuuum... 5 jempol buat pak Ahmad... salam yaah buat beliau... saya mengagumi orang2 seperti mereka yang bekerja tanpa mengeluh :)