Kamis, Mei 12, 2011

Seputar intelektual

Kaum intelektual adalah orang yang memiliki berbagai kelebihan dari orang biasa. Kaum intelektual adalah mereka yang pernah menikmati proses pendidikan dalam berbagai bentuk institusi formal maupun informal. Pendidikan formal meliputi pendidikan dari jenjang Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi dengan deretan gelar kesarjanaan. Namun disisi lain pendidikan di ruang informal memberikan sentuhan lain untuk mengasah kaum intelektual lebih bermanfaat dalam membimbing masyarakat.
Ada beberapa hal yang menggelitik tentang seputar intelektual. Lahir dari sebuah diskusi kecil dalam kegiatan syukuran sekretariat baru Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Proklamator Univ. Bung Hatta pada hari Senin, tanggal 18 April 2011 di jl. bahari Kel. Ulak karang Padang. Disambung dengan beberapa selorohan di diskusi terbatas di universitas azzahra beberapa hari sebelumnya.
Pertama. outsourcing intelektual. Fenomena ini telah menjadi fakta tidak terbantahkan dalam kalangan akademisi. Terutama dalam pengerjaan tugas akhir, propolsal dan bebrapa tugas mata kuliah bernama artikel atau makalah. Fenomena ini adalah meminta pihak ketiga diluar mahasiswa dan pembimbing akademik untuk mengerjakan pembuatan skirpsi, thesis dan makalah yang nantinya akan di klaim sebagai hasil karya.
Kedua. pengoplosan intelektual. Hal ini berkaitan dengan hal yang sangat memiriskan dalam dunia akademik dengan lahirnya ijazah asli tapi palsu. Dimana ijazah menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan. Tidak usah mengikuti mata kuliah sampai ratusan Sistem Kredit Semester, cukup dengan menyetor uang jutaan rupiah maka gelar akademik pun dapat.
Ketiga. Pengemis intelektual. Seloroh pengemis intelektual ini tercipta dari fenomena mantan aktivitis kampus atau organisatoris yang memiliki mentalitas pengemis. Dengan kemampuan untuk menyusun proposal kegiatan lengkap dengan data-data dan analisa intelektual. Namun teramat sayang kegiatan tersebut hanya metode untuk mendapatkan dana yang tidak berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam nama lain adalah “pengemis proposal”.
Keempat. menuruat anda apa lagi?

Tidak ada komentar: