Kamis, Maret 31, 2011

Think Best Do Fast

Pernahkah kita berada dalam situasi dimana berada dalam berbagai dilema pilihan demi pilihan yang mendesak untuk diambil keputusan. Dimana masing-masing pilihan memberikan dampak psikologis dan material. Atau dalam istilah kata makan buah simalakama. Disatu sisi ketika mengambil keputusan yang terlihat saling bertentangan. Saya coba untuk menghadirkan sebuah kejadian keputusan yang saya ambil dalam melanjutkan kuliah di Magister Ekonomi Syariah Unviversitas Azzahra.

Dilema adalah, pertama. Apakah menyerahkan sebagian operasi usaha Karupuak kamang SEHAT-I dengan melakukan musyawarah keluarga yang melibatkan 4 keluarga. Kedua, Melanjutkan studi Magister Ekonomi Syariah dengan kondisi likuiditas terbatas. Ketiga, bagaimana juga belajar dalam proses manajemen perubahan sebuah kampus. Empat, Mendapatkan passive income dari aktivitas bisnis jaringan di Melianature dalam penjualan madu propolis. Lima, memiliki waktu untuk berbagi pengetahuan lewat dunia perkuliahan untuk mematangkan Sang Pemenang Pembelajar jadi sebuah gerakan motivasi. Enam, mempersiapkan beberapa buku yang terbengkalai beberapa waktu. Tujuh, mempesiapkan biaya pernikahan di akhir tahun.

Dalam berbagai pilihan diatas memiliki beberapa potensi konflik yang akan membesar dan juga bisa merusak hubungan baik beberapa kelurga jika tidak ada pembagian kerja dan wewenang yang jelas satu sama lain. Untuk penulisan buku yang terbengkalai dapat bisa berbarengan dengan menjadi team marketing magister ekonomi syariah Universitas Azzahra dan kuliah. Dilihat dalam sekilas akan berada pada wilayah saling bertentangan. Namun dilihat dari sisi yang berbeda bisa ada pada sisi saling melengkapi.

Untuk dapat masuk dalam think best do fast ada beberapa langkah yang saya lakukan. Pertama, Melihat sisi-sisi keterkaitan beberapa variabel pilihan yang ada. Hal ini membutuhkan analisa letak keterhubungan menulis naskah buku dengan perkuliahan. Melihat keterhubungan antara mendelegasikan usaha SEHAT-I grub dengan perbaikan kualitas usaha. Setelah melihat sisi keterkaitan. Langkah selanjutnya adalah Menyusun langkah penyesuaian beberapa aktivitas. Marketing dan kuliah, mengajar dan menulis bisa sejalan dengan melakukan komitmen untuk menuliskan materi kuliah yang akan diajarkan dan dipublikasikan di media blog sosial seperti kompasiana, blog pribadi dan facebook. Langkah ketiga adalah menciptakan suasana dan team pendukung untuk merealisasikan sinkronisasi. Hal ini bermanfaat untuk dapat saling berbagi dan menguatkan.

Sedangkan langkah terakhir adalah meninjau kembali tujuan hidup dan langkah dari visi hidup yang telah ditetapkan. Tinjauan ini berada dalam Allah sebagai tujuan dan Akhir segala perbuatan dalam hidup. Hal ini berguna untuk mampu memaksimalkan semua potensi yang ada untuk beribadah.

Berfikir yang terbaik dan melakukan dengan cepat mutlak dilakukan dalam dimensi spiritual yang kuat dan emosional yang tenang. Ada hal mendasar dalam melakukan berfikir terbaik dan melakukan dengan cepat. Menghadirkan diri dalam keheningan bernama munajat untuk berdialog dengan sang Pencipta dan juga diri.

Setelah energy spiritual itu lahir maka hal yang harus dilakukan berbagilah harapan kita dengan orang tua. Mintalah restu mereka untuk melangkah dan dapat melakukan sesuatu dengan cepat dari berfikir yang terbaik. Berbagilah kebahagian dan harapan bersama orang yang kita cintai.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Tulisan ini terinspirasi dari menelaah bagaimana bergerak cepat dengan berfikir terbaik untuk menggerakkan team marketing Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra merealisasikan target 14.000 Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah untuk kebutuhan Industri syariah di Indonesia.

Untuk informasi Tentang Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra dapat hubungi kampus beralamat di Jl. Jatinegara Barat no. 144 Kampung Melayu Jakarta Timur. telp. 021-2800 647 atau Muhammad Yunus 0831 8033 2903

Tidak ada komentar: