Minggu, Maret 20, 2011

Harmoni Nada Kehidupan

Musik adalah bahasa universal. Mampu menghubungkan banyak perbedaan yang dilatar belakangi oleh suku, budaya, ras, pendidikan dan warna kulit. Dalam alunan musik yang kita dengar dan nikmati terdapat nada-nada yang saling bersinergi satu sama lain. Masing-masing nada memiliki keunikan yang mengisi ruang keunikan nada lain.

Mendengarkan musik kala menulis adalah bagian yang dapat mengalirkan kata-kata lebih baik. Lewat gesekan biola, piano, gitar, drum dari musik kitaro kita akan dibawa ke suasana penuh cinta dan harmoni. Lain lagi ketika masuk dalam harmoni nada mozard dan bethoveen yang menghadirkan sensasi berbeda. Tiap-tiap kita memiliki musik pilihan sesuai dengan karakter dan tempat dibesarkan.

Untuk Indonesia, khazanah musik bertebaran pada setiap suku dan etnis. Untuk suku Minangkabau yang terkenal dengan Saluang. Berasal dari sebuah bambu dengan empat lubang pengatur nada. Dengan teknik peniupan yang berbeda dari seruling ia mampu mengeluarkan bunyi dari ritme sedih sampai rimte cepat. Mungkin kita ingat kala bencana 30 September 2009 di sumatera barat. Salah satu stasiun berita nasional yakni Metro Tv menjadikan sebuah lagu saluang sebagia ilustrasi dalam memberikan laporan tentang bencana gempa Sumatera Barat.

Menciptakan harmoni nada dalam kehidupan untuk dapat melahirkan lagu yang indah adalah sebuah kebutuhan. Kala tidak tercipta harmoni maka kehidupan akan bergerak kaku dan keras. Kehidupan menjadi gersang, kering dan melelahkan. Untuk dapat menciptakan harmoni nada kehidupan terdapat beberapa tangga nada dasar yang kita susun menjadi:

Tangga nada Do

Inilah awal menyusun nada kehidupan bernama Do’a. Do’a adalah bentuk harapan dalam menjalankan berbagai aktivitas kehidupan. Dari untaian do’a kita menyusun langkah-langkah dalam kehidupan. Lewat do’alah kita melukiskan visi hidup, lewat do’a kita menata harapan-harapan ke depan. Lewat rangkaian tangga nada do’a-do’a tercipta harmoni saling menguatkan, memberikan perhatian, membantu sesama dengan untaian harapan.

Lewat nada do’a nabi Yunus diampuni oleh Allah Swt atas kekhilafan meninggalkan ummat yang menjadi tanggungjawab membawa kepada kebenaran. Lewat nada do’a nabi Adam meminta ampunan atas kekhilafan melanggar perintah Allah untuk menjauh dari pohon khuldi.

Lewat nada do’a Ibu dan Ayah yang terus berdendang setiap saat dan waktu tertentu kita mampu menjalani kehidupan dengan segala macam problematika dan permasalahan yang selalu mengiringi. Lewat do’a Ibu mampu menembus langit yang menjadikan Malin Kundang menjadi batu ketika ia durhaka kepada ibunya sendiri. Lewat do’a anak seorang ibu dan ayah mampu mengubah batu keras menjadi permata, pekerjaan berat terasa ringan.

Lewat do’a satu demi satu harapan itu terealisasi. Sudahkan kita berdo’a dan mendo’akan untuk kebaikan orang yang kita cintai hari ini?

Tangga nada Re

Dari harapan lewat do’a yang telah disampaikan, maka selanjutnya menciptakan harmoni nada kehidupan adalah Rencanakan aktivitas kegiatan untuk mewujudkan do’a. Lewat rangkaian aktivitaslah do’a-do’a mendapatkan wujud rupa. Tanpa aktivitas sebuah do’a ada harapan yang terus menggantung di langit dan tidak pernah membumi.

Seperti do’a menjadi penulis hebat, tanpa ada rencana aktivitas menulis maka tidak akan terwujud menjadi penulis hebat. Atau seperti do’a mendapatkan usaha yang baik, tanpa pernah merencakan aktivitas mencari jenis usaha apa yang sesuai dengan kebutuhan banyak orang.

Satu do’a membutuhkan banyak rangkaian aktivitas kegiataan. Seperti do’a terbesit dalam hati untuk menulis satu tulisan hari ini yang dipasang tadi pagi. Aktivitas selanjutnya adalah membaca bahan yang tersedia dalam hati, pikiran, koran, buku. Kemudian menganalisa dan baru kemudian menulis dengan menyusun satu persatu huruf yang menjadi kata. Lewat rangkaian kata menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat terciptalah paragrah dan menjadi sebuah tulisan.

Sudahkah kita rencanakan aktivitas dari do’a-do’a kita mulai hari ini?

Tangga nada Mi

Kala aktivitas mewujudkan do’a terkadang kita mengalami pasang surut. Dengan tantangan yang terkadang diluar rencana yang telah disusun, suasana down, kecewa, sedih adalah hal yang tidak dapat dihindari. Disinilah peranan tangga nada Milikilah motivasi mengambil peranan. Motivasi menjadi daya ungkit untuk dapat kembali pasang naik dalam melakukan rangkaian aktivitas mewujudkan do’a.

Memiliki motivasi dapat berasal dari aspek dalam diri sendiri dan dari luar diri. Kekautan motivasi terbaik adalah dalam diri sendiri. Daya dobrak motivasi melekat dengan unsur spiritual, emosional dan intelektual.

Unsur spiritual menjadikan motivasi memiliki kelekatan terhadap aktualisasi kebahagiaan kala melakukan aktivitas rutinitas mewujudkan do’a. Unsur emosional menjadikan motivasi memiliki rasa senang dalam melakukan berbagai aktivitas dan unsur intelektual memberikan alasan logis dan masuk akal.

Sudahkan miliki motivasi yang menguatkan menyusun harmoni nada kehidupan?

Tangga nada Fa

Ketika motivasi telah melekat dalam aktivitas dan menjadi oase di padang pasir kekeringan, maka selanjutnya dalam mewujudkan harmoni nada kehidupan adalah fasilitas. Mengenali beragam fasilitas yang dapat membantu semua rencana aktiviatas.

Seperti do’a untuk menulis sebuah tulisan, maka kita membutuhkan fasilitas bernama pensil, pulpen dan secarik kertas. Atau barangkali kita membutuhkan komputer atau laptop yang tersambung langsung dengan dunia maya. Mengenali fasilitas dapat dilihat dari aspek efektifitas dan efisiensi penggunaan. Ketika tidak ada aliran listrik untuk menghidupkan laptop maka fasilitas kertas dan pulpen telah dapt menjadi fasilitas untuk menulis.

Dalam sejarah telah terbukti bahwa bukan kelimpahan fasilitas orang dapat mewujudkan do’a. Namun memaksimalkan fasilitas yang ada dan menciptkan fasilitaslah yang mampu mewujudkan do’a dalam aktivitas yang berat.

Sudahkah kita memanfaatkan fasilitas yang ada dalam diri dan di sekeliling kita dengan maksimal?

Tangga nada So

Inilah ruang spiritual untuk mewujudkan harmoni kehidupan. Rasulullah Saw mengalami guncangan hebat dengan meninggalnya istri tercinta Khadijah dan kakek yang menjadi pembela kala menyebarkan Islam di tanah Makkah.

Peristiwa ini bernama dengan Isra’ dan mi’raj. Peristiwa besar menjemput ibadah solat. Kala hidup kehilangan harmoni maka lihatlah kembali solat-solat yang kita kerjakan. Apakah telah sesuai dengan rukun dan syarat atau barangkali sering tercecer dalam kehidupan.

Mari kita lihat kembali solat-solat kita apakah telah harmoni sesuai dengan waktu yang indah penempatannya dalam ritme kehidupan kita melakukan aktivitas do’a yang kita munajatkan?

Tangga nada La

Memasuki harmoni nada kehidupan tangga nada Lapangkanlah hati dan pikiran. Ketika hati dan pikiran sempit menjadikan alternatif-alternatif berlalu begitu saja. Dengan kondisi hati yang lapang memberikan ruang untuk melihat banyak hal sekaligus. Kelapangan hati menjadikan jiwa tenang untuk memakimalkan fasilitas yang ada.

Lapangnya pikiran menjadikan sesuatu menjadi lebih bermanfaat dan maksimal dalam menggunakan fasilitas yang ada. Lapangnya pikiran menjadikan masukan, masukan berharga seperti advis/saran, motivasi dari orang yang kita cintai atau orang lain menjadi penguat mewujudkan do’a yang kita panjatkan.

Akan berbeda ketika hati dan pikiran sempit. Ia menjadikan segala sesuatu seakan menyiksa dan memperkeruh keadaan. Pikiran sempit menciptakan kepicikan melihat saran dan masukan dari orang lain. Sempitnya hari menjadikan kegelisahan tak menentu dan berhujung kepada depresi.

Sudahkah kita lapangkan pikiran dan hati menyusun harmoni nada kehidupan?

Tangga nada Si

Sebuah kalimat adalah gabungan dari huruf-huruf yang saling menguatkan. Dimulai dari huruf k dan tambah dengan a,l,i,m,a dan t yang menjadi kalimat. Begitu juga dengan mewujudkan harmoni nada kehidupan bahwa membutuhkan sinergi dan kerjasama banyak orang.

Beragam aktivitas adalah hasil dari kerjasama indah dan mempesona. Ketika menulis sinergi sepuluh jari yang masing-masing memiliki peran berbeda, ada ibu jari yang selalu memencet spasi untuk memisahkan kata demi kata. Ada telunjuk kiri untuk memencet huruf u, y dan jari-jari yang lain.

Jangan biarkan hidup menyendiri untuk mewujudkan do’a yang kita panjatkan. Lewat orang lainlah banyak aktivitas terwujud. Sudahkah kita bersinergi mewujudkan do’a-do’a kita?

Tangga nada do

Dalam kehidupan kita telah banyak menerima kebaikan demi kebaikan. Kebaikan matahari yang menjadi pertanda siang menyinari lewat gerakan pagi, siang dan sore hari. Kala pagi menghasilkan pemandangan indah dan sore juga pemandangan indah yang diburu oleh banyak orang.

Mewujudkan do’a-do’a membutuhkan kemauan untuk berbagi yakni Donasi. Berikanlah sesuatu kepada orang lain. Ketika kita mempunyai waktu maka berbagilah untuk sekedar mendengarkan keluhan orang lain. Ketika kita mempunyai materi sisihkanlah untuk membantu saudara yang sedang kesusahan.

Untuk kita yang mempunyai ilmu maka bagikanlah, karena ilmu yang dipendam sendiri tidak pernah akan berkembang. Berdonasi lewat waktu yang kita punya, uang, ilmu, kesempatan menjadikan harmoni nada kehidupan yang indah dan membahagiakan.

Dalam kehidupan mari kita gubah lagu bernama Do, re, mi, fa, so, la, si, do untuk hidup penuh makna dan berkah. Karena hidup cuma sekali, hiduplah yang berarti.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita dalam Harmoni nada kehidupan di negri ini.

Tidak ada komentar: