Kamis, November 04, 2010

Kumpulan rangkaian hikmah bulan sept 2010

Sang Pemenang Pembelajar
Kumpulan postingan bulan September 2010

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah swt atas karunia keimanan dan kesehatan yang menghampar di setiap bentang kehidupan kita. Shalawat dan salam kepada Rasulullah yang senantiasa merindukan ummatnya untuk mengikuti sunnah kehidupan sesuai dengan pustaka kebaikan Alqur’an dan Sunnah.

Semoga kumpulan postingan ini bermanfaat dan dapat memberi inspirasi bagi kita semua. Ketika ia sebuah cahaya yang redup maka jadikanlah cahaya yang benderang. Ketika ia setitik air maka wujudkanlah menjadi setelaga.

Hidup itu indah kala sesuatu menjadi katalisator bagi yang lain, seperti angin menjadi katalisator terbangnya burung yang mencari makan. Seperti air yang menjadi katalisator bertelurnya ikan salmon.

Terima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan tanda suka kala postingan di wall Sang Pemenang Pembelajar dan juga yang membaca namun tidak terlacak. Atas kesediaannya merangkai persaudaraan saya aturkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Muhammad Yunus, S.E ‘Pemenang Pembelajar’
***

07 September 2010,

“Begitu Indah ia datang menyapa dan menuntun kita menjadi pribadi nan fitri, melalui Ramadhan tahun ini.

Kemenangan, kebahagiaan, Keselarasan menjadikan kita Sang Pemenang Pembelajar sejati”


08 September 2010,

“Diantara derai tawa yang menyenangkan terkadang masih terselip airmata kesedihan. Diantara baiknya percakapan masih terselip ungkapan menyakitkan. Diantara janji dan komitmen masih terdapat ketidakkonsistenan. Diantara kemenangan di hari fitri terdapat saling memaafkan”

 

Kemenangan diraih dari sebuah perjuangan dalam mengorbankan banyak hal dan juga mampu memberikan maaf dalam beberapa hal”


09 September 2010,

“Berpisah jua di akhir penantian, bergelayut mencipta kenangan, Ramadhan datang kembali pulang menjelang takbir di kumandangkan. Menetes dimata mengharap bertemu, melipat tangan di dada mengharap maaf, namun hayan lewat status terlewatkan ucapan minal 'aidhin wal faizin”


“Bersua tapi tak jumpa, bertemu tapi tak bertatap muka, hanya lewat rangkaian kata-kata terucap. Minal 'aidin wal faizin saling memaafkan atas khilaf dan salah untuk kembali fitri”


12 september 2010.

“Berkumpul dan bertemu kemudian saling mengunjungi adalah sebuah kenangan indah bersama kala moment idul fitri kali ini. Inilah kekuatan tak tergantikan dalam merajut silaturrahmi dalam keluarga dan karib kerabat. Karna berlebaran bersama dan saling mengunjungi melampaui keberadaan aksesoris lebaran yang melenakan”


15 september 2010,

“Ruang lingkup kebermanfaatan hidup adalah pada orang-orang yang terdekat baik secara karib kerabat maupun bertetangga. Itulah dimensi ketaqwaan yang menjadi pertanda bahwa berpuasa meninggalkan bekas karakter manusia yang selalu berbagi untuk sesama. Untuk seseorang yang telah membantu semoga Allah tetap mencintai dan menjadi hambanya, amien”


16 September 2010,

“Menutup hari ada rangkaian catatan kebaikan dan juga keburukan. Terkadang tercampur satu kebaikan dengan keburukan seperti baju yang ternoda dimana kala pagi masih bersih, maka saatnya direndam dalam permintaan maaf tuk sesama dan ampunan dalam deterjen istigfar untuk sang rabbul'alamiin”


“Bertemu rindu dengan cinta di sanalah semua keindahan, kedamaian, keberartian, kebermaknaan, dan kenikmatan berkulindan dalam satu klik yang tak terlupakan dan ia selalu hadir 34 kali dalam lima waktu yang berbeda, ia adalah sujud yang merangkum rindu dengan cinta”


“Seperti sinyal konektivitas dengan dunia maya yang menjadikan online dengan sebuah server besar yang dapat menghubungkan satu sama lain di belahan dunia manapun berkumpul dan berbagi, begitulah kala iman menjadi konektivitas dengan sesama mukmin lainnya hidup berkumpul dan berbagi kebaikan, sudah onlinekah iman anda?”


“Semua yang datang di hadapan kita memberikan dua pilihan, besyukur kala itu sesuai dengan keinginan dan mengeluh kala itu tidak sesuai dengan keinginan kita, namun semua menentukan karakter kita apakah sang pengeluh atau orang yang mampu bersyukur, walau kadang yang datang tidak sesuai dengan keinginan kita, pilihan itu adalah realitas kita”


“Silahkan menumpang di kendaraan waktu yang selalu membawa banyak cerita suka yang buat tawa dan senyum, memabaca duka yang buat derai air mata, sakit yang tidak terobati, sehat, miskin papa di kaya rayanya manusia, nestapa di senangnya mereka. Kendaraan waktu itu selalu membawa kita kemana saja mencapai tujuan hidup”


“Dalam lautan terdapat banyak keindahan yang tersembunyi dalam gelombang. Begitulah jika kita hanya mengenal dari permukaan maka gelombanglah yang kita ketahui dan mengombang ambing kemana gelombang bergerak, maka selamilah maka keindahan itu akan mempesona”


“Berlalunya waktu yang berlomba dengan aktivitas keseharian seperti roda-roda kendaraan yang terus bergelinding menuju tempat dan maksud tujuan, maka sudilah untuk sejenak berhenti mengisi bensin dan juga memeriksa kendaraan supaya perjalanan menuju tempat selamat. Begitulah shalat dalam pergantian waktu di kala zuhur menyapa untuk keselamatan perjalanan kehidupan kita. Marilah sejenak berhenti menjaga sisi kebaikan diri bertemu dengan sang pencipta diri”

 

18 september 2010,

“Merangkai kata memiliki cita rasa, filosofi, makna, tujuan, maksud dan juga efek, maka pilihan kata dan juga untaian mengikutinya semoga menjadi bermakna dan berdimensi ibadah yang beruntaian abadi memelihara diri, karena sebuah ungkapan adalah pencapaian dari realitas kedirian”

 

“Diantara gelap gulitanya malam yang berselimut awan masih terselip beberapa bintang yang berkedap-kedip memberikan arah untuk dapat menepi bagi pelaut yang tersesat, begitupun kebaikan yang berkedap-kedip diantara selimut awan keburukan dan kejahatan yang memberikan arah untuk dapat menepi bagi jiwa yang tersesat”

 

“Kala seseorang telah kembali dan meninggalkan jejak langkah perjuangan dan pengorbanan melampaui dimensi dirinya, maka ia akan dikenang, ditangisi, di apresiasi. Maka jejak langkah perjuangan dan pengorbanan akan mengalir dalam denyut kehidupan memberi arah menelusuri gelapnya kehidupan lalu, sekarang dan akan datang”


“Ketika sesuatu telah berakhir maka sesuatu yang baru pun datang, terkadang yang berakhir mengenang suka duka kala sesuatu yang baru datang menjelang dengan rentang kebaruan, dalam pergantian terdapat pemelajaran untuk Sang pemenang pembelajar yang berkata AKU BISA”


27 september 2010,

“Ketika kesulitan datang menghampiri maka berbahagialah karena banyak kemudahan yang datang, namun ketika kemudahan datang menghampiri maka bersiaplah menerima kesulitan, karena keudanya adalah sepasang untuk menguji kesabaran dan ketabahan”


29 september 2010,

“Akhir siang telah surut bernama senja, seperti pasang surut laut yang memberikan ruang untuk kehidupan berbeda, diantaranya ada "jeda" sebentar untuk kembali tenang dan besiap untuk mengawali pasang malam yang datang. Jeda itu adalah magrib yang datang sebagai pertanda ombak kehidupan tenang dan menentramkan”


“Umur itu bertambah seperti pucuk pohon yang makin tinggi yang di terpa oleh berbagai angin yang makin kuat, sedangkan usia seperti daun yang berguguran memberi cerminan bahwa semua akan kembali dari mana ia berasal setelah melalui proses kehidupan, selamat hari milad bagi teman dan sahabat”


“Diantara tumpukan bebatauan di rel kereta api terdapat ruang untuk menampung dan menahan beban berat laju kereta api yang berlalu. Diantara kencangnya ban melekat di permukaan aspal, terdapat ruang untuk menjaga keseimbangan melajunya mobil di jalan. Diantara derita dan kesusahan masih terdapat "ruang" keseimbangan bernama syukur dan sabar”

 

“Di jemput pagi subuh dan di nanti duha, kehidupan berjalan dalam zikir kehidupan, namun diantaranya masih ada yang di tinggalkan subuh dan di abaikan duha”




30 september 2010,

“Kebaikan itu laksana menanam padi, dimana rumput kan tumbuh juga, Keburukan itu laksana menanam rumput, dimana padi takkan ikut tumbuh disana. Maka ikutilah kebaikan dengan tidak melakukan keburukan, maka kebaikan itu tumbuh menghasilkan kebaikan lainnya”

 

“Kemiskinan materi terkadang menjadikan seseorang mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang, namun kemiskinan hati menjadikan seseorang tidak mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang dan sering mengeluh dengan rasa ketidakcukupan”

 

“Hidup adalah episode 24 jam yang terbagi dari siang dan malam, terdapat masa yang menentukan pada pergantian waktu, ada yang mengejar matahari terbit dan tidak sedikit yang menunggu matahari terbenam, kehidupan berpacu di antara matahari terbit dengan matahari terbenam, selalu begitu sampai kita berganti dengan orang lain di bumi ini”

 

“Kekayaan materi seringkali menjadikan seseorang merasa lebih dari pada orang lain dan sombong sedangkan kekayaan hati sering menjadikan orang merasa hidup lebih berarti bersama orang lain karena bisa saling berbagi dan menghargai”


Tidak ada komentar: