Manusia sebagai puncak penciptaan Allah untuk alam yang
diberikan gelar khalifah[i].
Khalifah dalam artikata secara bahasa adalah bayangan. Namun disisi lain
manusia adalah sang pelayan (hamba)[ii].
Pergolakan manusia akan dua fungsi yang saling menarik dan melengkapi membawa
adam dan hawa turun kebumi dengan memakan buah khuldi[iii].
Maka ketika manusia di bumi disinilah dimulai sebuah pertarungan identitas
kemanusian.
Makna khalifah sebagai bayangan dan juga mempunyai keahlian
khusus yang diberikan yakni aqal[iv],
dengan aqal manusialah lahir peradaban-peradaban. Namun disisi lain kemampuan
membawa manusia menjadi dirinya adalah berhak atas semua kehidupan. Aqal
manusia memberikan pijakan gerakan dan perbuatan manusia dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan kehidupan, baik yang berhubungan dengan social
kemasyarakatan, ekonomi, keterunan, politik. Hal ini bisa kita lihat dari
rangkaian sejarah peradaban manusia dibumi sampai hari ini.
Dalam sejarah panjang manusia yang telah menggunakan akal
sebagai intrumen khalifah di muka bumi tetap dibimbing oleh Allah lewat para
nabi dan rasul dan beberapa kitab-kitab suci. Taurat, Zabur, Injil dan Alquran.
Dan banyak beberapa peradaban yang Allah hancurkan ketika tidak sejalan dengan
pengembalian manusia sebagai hamba Allah.
Beberapa tinjauan tentang pengertian manusia
Murtada mutahari memberikan defenisi manusia menjadi tiga:
Insan[v],
Basyar[vi]
dan Annas[vii].
Masing masing menjelaskan peran yang berbeda-beda. Diantara ketiga tersebut
saling mempengaruhi. Dalam alquran manusia disebut dengan insan kamil[viii],
dengan segenap kelengkapan kepribdian dan juga beberapa titik kelemahan: berupa
bersifat lemah[ix],
lemah menghadapi syahwat dan lemah melawan mempertahankan diri dari hawa nafsu[x],
bersifat tergesa-gesa[xi]
dan lebih banyak yang sifati manusia.
Beberapa ahli meberikan defenisi, ahli mantiq manusia adalah
hewan yang berfikir. Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Manusia
adalah makhluk social. Banyak pengertian tentang manusia diberikan oleh para
ahli. Hal ini tergantung dari paradigma dan ilmu apa yang digunakan untuk
mendefenisikan manusia.
Manusia dengan Manusia
Hubungan manusia dengan manusia dilandasi dalam berbagai
kaitan. Kaitan ini yang sering terjadi benturan dan juga perbedaan yang
mengakibatkan perbedaan dalam beberapa aspek dalam kehidupan. Perbedaan ini
yang kita bahas dalam paradoks kemanusian.
Pertama, kaitan hubungan
keluarga. Si Ahmad adalah hasil dari perkawinan Bapak Badrun dengan ibu Latifah
Hanum. Dan belanjut sampai pada cucu dan garis keturunan kebawah dan dapat
ditelusuri sampai ke atas. Hubungan ini terdapat dua model yang terdapat dalam
system menetapkan keturunan. Pertama penetapan keturunan berdasarkan garis ibu[xii].
Kedua penetapan keturunan berdasarkan garis bapak[xiii].
Ketiga adalah penghapusan penisbahan anak perempuan ketika telah menikah dengan
laki-laki[xiv].
Perbedaan ini memberikan beberapa persolan yang berkaitan dengan harta warisan,
hokum dan juga perbedaan perlakuan dalam kehidupan keluarga.
Kedua, kaitan hubungan
berekonomi. Pemikiran ekonomi sepanjang sejarah ekonomi modern yang tercatat
terdapat dua tarikan. Pertama tarikan filsafat matrealisme dengan mazhab
ekonomi mengacu pada ekonomi kapitalis dan anak keturunannya pada satu sisi
dengan mazhab sosialis pada sisi lainnya. Kedua tarikan filsafat idealism
dengan mengacu pada mazhab ekonomi bercirikan agama. Paradoks-paradoks inilah
yang membenturkan manusia dengan manusia lainnya. Hari ini ekonomi dengan
filsafat matrealisme dengan mazhab ekonomi kapitalisme adalah panglima yang
mengatur system ekonomi global.
Ketiga, kaitan
hubungan agama atau kepercayaan. Karens Amstrong dalam bukunya sejarah tuhan
memaparkan bahwa pada awalnya manusia menyakini dengan satu tuhan dengan
kesatuan ajaran ritual-ritual. Namun dalam perjalanannya mengalami perkembangan
dan juga penambahan tuhan. Dalam sejarah agama dibumi dapat dikategorikan
dengan agama bumi[xv]
dan agama langit[xvi].
Namun juga tedapat beberapa kepercayaan yang tidak disebut dengan agama, karna
tidak memenuhi syarat-syarat menjadi agama. Perbedaan inilah melahirkan
peradaban dengan landasan agama dan system masyarakat yang membentuk kemanusian
pada zamannya.
Keempat, kaitan
hubungan politik social.Manusia adalah bagian manusia lainya yang tidak dapat
dilepaskan. Manusia membutuhkan manusia lainya untuk menjadikan ia menjadi
komunitas dan menjalankan beberapa aturan yang disepakati secara bersama. Hal
ini lah yang membentuk system social dan politik. Sistem social tidak terlepas
dari system politik yang diterapkan. Politik sebagai cara manusia berhubungan
dengan urusan pemerintahan. Dan social sebagai cara manusia berhubungan dengan
manusia. Dalam beberapa hal tertentu saling bertentangan dan kadang kala
menjadi kuat-menguatkan.
Beberapa paradoks diatas menjadikan kita hari ini adalah
bagaimana kita berpesepsi dan berfikir terhadap diri kita sendiri. Ketiak
persepsi dan berfikir kita tidak kuat maka kita akan ditarik oleh kekuatan yang
berada diluar kita. Maka seorang diri tidak bisa dilepaskan begitu saja keterkaitannya
dengan beberapa aspek diatas.
Kita sebagai pribadi tinggal menggali apakah berpihak pada
satu tarikan atau berada dalam beberapa tarikan diatas. Keberpihakan adalah
menjelaskan posisi diri dan juga corak berkehidupan.
Penutup.
Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan,
bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk mengenal satu sama lain. Alquran.
[i]
Q.S Al Baqarah
[ii]
Q.S Azzariat 56
[iii]
Buah khuldi diartikan dengan tarikan keinginan untuk mengetahui sesuatu dan
mencoba, walau dengan itu mesti melanggar pantangan
[iv]
Aqal berasal dari kata aqala yang berarti ikatan, buhul
[v]
Insan adalah sisi manusia yang mempengaruhi kemanusian yang bersumber dari
sumber ilahiyyah yakni ruh yang Allah tiukan di 4 bulan 10 hari
[vi]
Basyar adalah sisi manusia yang bersumber dari fisik biologis, yakni bumi.
Manusia pada tahapan ini ditarik oleh kualitas kebumiannya. Berperilaku seperi
bagian-bagian dari kehidupan, diantaranya melanjutkan keturunan dan
mengupayakan bumi untuk kebutuhan manusia sendiri.
[vii]
Annas adalah fungsi manusia sebagai makhluk social dan bagian sebagai
masyarakat yang tidak terlepas dari dinamika kemanusian.
[viii]
Q.S Attin 4
[ix]
Q.S an-Nisa:28
[x]
Ensklopedi
Alquran, Prof. Dr. WahbahZuhaili, M. Bassam Rusydi Zain, Dr. M Wahbi Sulaiman,
M. Adnan Salim. Gema Insani Press
[xi]
Q.S al Isra:11
[xii]
Matriakal,yang di Indonesia digunakan oleh suku bangsa Minangkabau di sumatera
barat. Dan salah satunya yang terdapat pada salah satu keturunan di kaum
Yahudi.
[xiii]
Patriakal, hampir seluruh suku bangsa menggunakan pendekatan ini, Islam sebagai
sebuah agama mengakui seseorang mempunyai nasab berdasarkan kepada Bapaknya.
Jika seseorang anak perempuan lahir maka ia akan disebut fulanah bin fulan.
Namun akan hilang nasab bagi anak zina perempuan. Maka di akhir namanya tidak
ada disebutkan bin namun ia dinasabkan kepada ibunya yakni fulanah binti
fulanah.
[xiv]
Hal ini berlaku pada pernikahan di agama Kristen dan masyarakat barat. Contoh
adalah Hillari Clinton.
[xv]
Agama bumi adalah hasil kreasi manusia dalam menciptakan tuhan. Hal ini
terlihat dengan adanya artefak dan juga beberapa patung sebagai media
penyembahan. Hal ini sering dinamakan dengan agama animism dan dinamisme. Agama
ardi diwakili oleh hindu, budha dan beberapa ajaran agama lainnya.
[xvi]
Agama langit adalah agama yang diturunkan Allah kepada manusia lewat para rasul
dengan ketiap-kitab suci. Agama langit ini dimulai semenjak nabi adam sampai
disempurnakan oleh Muhammad SAW. Agama langit memiliki beberapa perbuhan
diantaranya Kristen dan yahudi dengan perubahan kitab suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar