Tampilkan postingan dengan label Islamic Cashflow Quadrant. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islamic Cashflow Quadrant. Tampilkan semua postingan

Minggu, April 10, 2011

Zakat asuransi bagi pengusaha

Zakat sebagai kewajiban bagi muslim yang memiliki kelebihan harta. Zakat bagian inheren dalam sistem religius dan syariat. Hal ini termaktub dalam rukun Islam setelah sholat. Dalam kewajiban mendirikan sholat tidak berdiri sendiri. Banyak ayat Alquran menyandingkan antara kewajiban sholat dengan zakat Seperti dalam surat Albaqarah ayat 110, “
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”

Kemudian dalam surat Albaqarah ayat 177 “.

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Zakat adalah kewajiban bagi seseorang yang telah melebihi kebutuhan hidup. Zakat meliputi zakat harta, zakat fitrah. Zakat harta lahir dari kelebihan harta yang telah sampai nisab dan haul. Zakat harta berlaku bagi pengusaha, pedagang, profesional. Sedangkan zakat fitrah adalah kewajiban setiap individu muslim untuk membersihkan diri setelah melakukan puasa.
Pada masa Rasullah Saw dan para khalifah arrasyidin dan beberapa khalifah zakat merupakan bagian dari sistem keuangan negara. Selain zakat ada beberapa bentuk kebijakan fiskal dalam islam bernama waqaf, infak dan sedekah dan pajak. Pada masa khalifah Abu Bakar Ashhidiq mengeluarkan kebijakan memerangi mereka yang tidak mau membayar zakat. Pendapatan zakat di kelola dibawah Baitul Mal untuk keperluan sesuai dengan penempatan yang diatur dalam dalam surat Attaubah ayat 60:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

Salah satu dari delapan asnaf adalah algharimin (orang yang berhutang). Terdapat alokasi zakat 12,5% untuk orang yang berhutang atau lembaga/institusi. Beberapa pemahaman dalam masyarakat sebuah insitusi boleh menerima zakat dan ini telah berlaku lama dan membudaya. Hal ini memacu pembangunan masjid, pendidikan pondok pesantren dari uang zakat. Problemtikanya adalah hampir seluruhnya diberikan untuk pembangunan fisik gedung dan operasional.
Pertumbuhan kesadaran berzakat diinisiasi oleh beberapa lembaga amil dibawah badan hukum yayasan. Dompet dhuafa yang pertama sekali melakukan sebuah inovasi model pelayanan, sistem manajemen. Kemudian diikuti oleh beberapa lembaga dengan ciri khas masing-masing. Dalam skala besar terdapat banyak amil zakat yang berupa lembaga diantaranya PKPU, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa. Baitul Mal Muamalat, Dampet Ummat, Laziz Muhammadiyah dan beberapa amil yang berada pada daerah tertentu. Dalam hal ini pemerintah juga memliki lembaga Amil tersendiri bernama Baznas.
Menarik melihat pembagian zakat yang menjadi segmented dari beberapa amil zakat. Focus pemberdayaan adalah aspek amil (profesional pengelola zakat) Fakir, Miskin, Amil, Fi sabilillah dan Ibnu sabil. Untuk inbu sabil dan fisabilillah dilahirkan program beasiswa pendidikan untuk anak tidak mampu. Rumah sakit dengan pelayanan gratis untuk dhuafa yang dilakukan oleh Dompet dhuafa dan juga rumah bersalin oleh Rumah zakat.
Namun disisi berbeda ada sebuah segmen yang terkadang terlupakan atau tidak menjadi focus dari beberapa lembaga amil zakat. Yakni proteksi bagi asnaf algharimiin (orang yang berhutang). Orang yang berhutang meliputi dua arus utama, pertama hutang usaha bagi pengusaha yang gagal mengelola usaha dan hutang rumah tangga kaum muslimin.
Dalam salah satu do’a yang mashur Rasulullah meminta untuk bisa terbebas dari hutang dan juga tekanan orang. Hutang menjadikan seseorang berada pada posisi lebih rendah dari orang yang memberi hutang.
Melihat pola berhutang rumah tangga masyarakat islam dapat di bagi menjadi dua pola besar. Pertama berhutang untuk kebutuhan hidup, hal ini dialami oleh rumah tangga fakir dan miskin. Hutang ini banyak bersifat jangka pendek. Hutang ini dibayar ketika mendapatkan uang. Kemudian hutang untuk keinginan dan gengsi. Hutang ini berasal dari keinginan untuk mengikuti tren dan juga perkembangan para tetangga. Massifnya penawaran kredit, baik sepeda motor dengan DP murah dan cicilan ringan, alat elektronik, rumah, apartemen, kartu kredit. Hal ini memacu masyarakat untuk berhutang dan terlibat hutang. Kisah bagaimana rumah tangga mesti melakukan penghematan luar biasa untuk dapat memiliki kendaraan dan juga perabotan. Fakta ini menjadikan hampir setiap keluarga muslim terbelenggu hutang sekaligus riba.
Akan berbeda dengan pola berhutang pengusaha muslim. Ada dua bentuk skema hutang pengusaha muslim, pertama hutang investasi usaha. Hal ini berada pada awal pendirian usaha. Bentuk hutang ini berbagai bentuk. Hutang yang dikonfersi menjadi saham kepemilikikan dengan sistem mendapatkan keuntungan berupa deviden. Hutang berbentuk hutang biasa yang dikembalikan ketika usaha telah berjalan. Hal ini bernama hutang dagang yang terkadang berbentuk barang. Namun selanjutnya bentuk hutang para pengusaha muslim adalah hutang modal kerja. Hutang ini digunakan untuk belanja modal usaha, menggaji karyawan dan membeli bahan baku. Ketika usaha berjalan dan alur cash perusahaan lancar maka pengusaha mampu membayar kewajiban demi kewajiban dan juga mendatang laba usaha. Laba usaha inilah yang menjadi kewajiban untuk mengeluarkan zakat. Zakat ini bernama zakat mal atau harta.
Tidak setiap usaha yang dilakukan oleh pengusaha mendapatkan keuntungan. Di dalam perjalanan usaha terkadang mengalami kekagagan. Hal ini otomatis memberikan konsekwensi logis bahwa pengusaha meninggalkan hutang. Dalam beberapa kasus pengusaha jatuh menjadi mustahik yang berhak mendapatkan zakat.
Melihat realitas dan berkaca dari pengalaman beberapa sahabat ketika gagal berusaha dan meninggalkan hutang bisnis. Membutuhkan bantuan finansial berupa modal kerja, apakah berbentuk barang, uang. Pada zakat yang dibayarkan oleh pengusaha, pedagang dan profesinonal ada dana asuransi sebagai proteksi bagi pengusaha yang berhutang. Dalam implementasi penerapan ini membutuhkan sebuah lembaga amil yang menghususkan diri untuk mengelola zakat asuransi pengusaha yang berhutang. Atau dapat mendirikan sebuah divisi khusus. Dari beberapa lembaga amil mengambil segment ini untuk pedagang kecil dengan berbagai program unggulan. Seperti Masyarakat Mandiri Dompet dhuafa.
Ketika zakat telah menjadi asuransi pengusaha yang kolaps memberikan rasa aman bagi pengusaha muslim untuk terus berusaha menciptakan nilai tambah dalam berbagai bidang baik produk maupun jasa.
Apakah anda sudah berbisnid dan berzakat?

Tulisan ini lahir dari kajian mingguan Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra. Setiap hari Kamis, jam 13.00 sampai 15.00 WIB bertempat di kampus Universtas Azzahra.

Konsultasi Keuangan dan Ekonomi Syariah:
Muhammad Yunus, S.E, Hp 0813 7435 3697
Email: ky_yns21@yahoo.co.id

Jumat, April 01, 2011

Baitul Mal Masjid/Mushalla

Tulisan ini lahir dari diskusi terbatas di Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra pada tanggal 1 April 2011 dengan beberapa rekan mahasiwa S2 Magister Ekonomi Syariah universitas Azzahra. Diantaranya Zulfison MA, Muhammad Yunus, S.E, Fitra

Percakapan tentang beberapa problematika kemiskinan yang masih memprihatikan dan membelenggu ummat islam yang hampir 90% membutuhkan perhatian dan permbedayaan untuk keluar dari lembah mustahik. Realitas kemiskinan tersebut terpapar teramat jelas dan tidak dapat disembunyikan dari pelupuk mata. Contoh kasus di daerah perkotaan seperti Jakarta kemiskinan tersebut bersanding mesra dengan kemewahan. Hampir di setiap suduk kota terlihat Muslim yang menjadi pengemis, pemulung dan pengusaha kecil berjualan baik di pasar kaget, emperan dan juga yang terkonsentrasi di kereta api, terminal bis.

Kemiskinan yang membelenggu tersebut juga di dukung oleh beberapa faktor yang terus menjadikan tetap berada dalam kemiskinan. Salah satu faktor menjadikan ummat Islam miskin adalah distribusi kekayaan yang timpang. Dimana terdapat banyak ummat Islam yang surplus secara ekonomi, lembaga Islam yang surplus secara ekonomi. Surplus ini tidak menjadi sebuah kekuatan mediasi untuk dapat memperkecil jumlah mustahik menjadi muzakki.

Ketimpangan distribusi ini disebabkan oleh daya picu kepemilikan harta dengan skema tabungan dan juga bisnis. Tidak sedikit uang ummat Islam parkir di beberapa perbankan sebagai dana pihak ketiga. Uang ini hanya bisa diakses mengikuti kaidah-kaidah yang tidak dapat diakses oleh orang miskin.

Disamping hal tersebut ada beberapa permasalahan yang penulis temui ketika menjadi praktisi ekonomi syariah di BMT Baiturrahman nagari Lasi Kecamatan Canduang Koto Laweh Kab. Agam. Permasalahan kemiskinan dan belenggu yang menjadikan seseorang tetap berada dalam kemiskinan walau memiliki usaha. Permasalahan tersebut adalah jebakan riba yang telah mengakar dalam di kehidupan setiap muslim terutama para mustahik. Satu tahun berhadapan langsung dengan pedagang dipasar penulis dapat memberikan gambaran beberapa hal:

1. Para pedagang membutuhkan modal usaha yang sifatnya cepat dalam pencairan dan tidak memperhitungkan dampak ekonomi bagi usaha.

2. Para pedagang mengandalkan bank rentenir untuk menutupi kebutuhan mendesak, apakah untuk anak sekolah, hajatan. Dan pembayarannya di ambil dari hasil penjualan.

3. Para tengkulak berani memberikan hutang dengan keuntungan yang sangat besar, bunganya dalam setahun hampir mencapai 100% bahkan lebih untuk beberapa daerah.

4. Beberapa lembaga koperasi dan perbankan tidak mampu melakukan pencairan cepat untuk kebutuhan pedagang, hal ini berasal dari sistem dan kebijakan. Beberapa koperasi masih beroperasi dalam siklus mengambil uang jasa dari pinjaman.

Melihat persoalan diatas dan menelisik kembali Alquran dan Sunnah ternyata bahwa ummat Islam dilarang miskin. Persoalan kemiskinan agama Islam adalah agama yang melarang ummatnya miskin. Hal ini terlihat jelas bahwa ayat tentang zakat dan anjuran berinfaq bersanding dengan sholat. Dalam surat Albaqarah ayat 3, 110, 117.

Kemudian Jafril Khalil dalam bukunya Jihad Ekonomi Islam menjelaskan bahwa kemiskinan adalah musuh besar umat Islam, mereka berkewajiban melawan kemiskinan yang menderanya. Allah swt tidak pernah memerintahkan penganutnya menjadi orang miskin, kalau kita baca seluruh ayat yagn ada di dalam Alquran, maka kita tidak akan pernah menjumpai aya tyang memerintahkan umat Islam menjadi miskin. Allah itu Maha penyayang, dia akan membantu umatnya keluar dari segala kesulitan.

Kehadiran beberapa lembaga keuangan syariah, baik berupa perbankan syariah, BMT, Lembaga Amil zakat yang dikelola pemerintah atau swasta telah mampu membantu beberapa permasalahan pengurangan kemiskinan. Namun ada sebuah tipping point meminjam istilah malcom gladwell dalam bukunya tipping point yang menganalisa sebuah model epedemi untuk menguatkan pengentasan kemiskinan.

Model ini menggunakan tiga pendekatan yang saling berkaitan satu sama lain. Pendekatan ini bertumpu kepada Masjid/Mushalla sebagai sarana, Ustadz/muballigh, khatib sebagai penyampai pesan dan Praktisi yang dilatih atau dilahirkan dari pelatihan bekejasama dengan lembaga yang concern dengan ekonomi syariah.

Model ini bernama Baitul Mal Masjid/Mushalla. Pengelolaan sistem keuangan masjid yang mengikuti pola akuntabilitas dan transparansi penyampaian baik laporan tertulis maupun lisan pada setiap hari jum’at. Prinsip dasar dari Baitul Mal Masjid/Mushalla adalah lembaga mediasi keuangan bagi tetangga Masjid/Mushalla untuk memproteksi dari jebakan rentenir, sebagai tempat memenuhi kebutuhan kehidupan lainnya.

Baitul Mal Masjid/Mushalla mempunyai fungsi sebagai lembaga yang mampu membantu tetangga masjid/mushalla dalam hal, pendidikan keIslaman yang tidak hanya bertumpu kepada kajian ibadah mahdah semata, namun mencakup aspek ekonomi, sosial dan hukum. Baitul Mal Masjid/ Mushalla adalah lembaga yang inheren dengan kepengurusan masjid. Dalam hal ini tidak mesti memiliki kepengurusan tersendiri untuk tahap awal.

Problematika yang akan dihadapi dalam pengimplementasian hal ini adalah:

1. Ketersediaan Sumber Daya Insani yang mampu menjalankan Baitul Mal Masjid/Mushalla. Hal ini dibutuhkan SDI yang mengerti tentang Zakat, Infaq, Sedekah serta pengelolaan untuk permbedayaan dan tidak sekedar sebagai charity.

2. Tingkat pengetahuan pengurus dan masyarakat yang belum familiar dengan Baitul Mal Masjid/Mushalla.

3. Sosialisasi yang intens dengan melibatkan ustad, muballig dan khatib yang menjelaskan pentingya Baitul Mal Masjid/ Mushalla sebagai benteng pengurangan kemiskinan dan memasyarakatkan ekonomi syariah.

Dari tiga permasalahan diatas beberapa langkah preventif dapat dilakukan untuk menimalisir perpecahan dalam ummat Islam.

1. Mengkaji sejarah tentang Baitul Mal pada masa rasulullah dan sahabat, hal ini berguna untuk landasan berpijak.

2. Menguatkan peranan Baitul Mal pada BMT yang telah eksis dengan menjadikan kegiatan CSR. Dan juga melibatka beberapa lembaga amil sebagai mitra strategis kelembagaan.

3. Melakukan workshop dan pelatihan terpadu berbasis wilayah yang dibagi berdasarkan Propinsi, Kabupaten bekerjasama dengan Departemen Agama dan Dinas Sosial.

Demikianlah beberapa hal kajian terbatas program Pascasarja Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra. Dan insya Allah akan lahir tulisan lanjutan tentang Baitul Ma Masjid/Mushalla di tinjau dari berbagai aspek mulai dari kajian akademik, implementasi, problematka dan juga solusi untuk memasyarakatkan ekonomi syariah dan membebaskan ummat Islam yang dimiskinkan oleh jebarakan riba, amin.

Muhammad Yunus, S.E Hp 0813 7435 3697
Email: ky_yns21@yahoo.co.id

Minggu, Januari 16, 2011

Muhammad Saw dan Sahabat sang Milyuner

Nabi Muhammad dilahirkan sebagai contoh terbaik untuk di teladani. Kisah hidup beliau memberikan keteladanan dalam setiap sisi kehidupan. Keteladanan beliau tiada yang mampu untuk menandingi dan terus menjadi inspirasi untuk dikaji dari berbagai prespektif kehidupan. Salah satu aspek kehidupan beliau adalah menjadi seorang pebisnis trans nasional.

Menarik mengupas bagaimana rasulullah adalah seorang milyuner. Membangun sebuah bisnis dan itu berlangsung sebelum berusia 25 tahun. Mengupas dalam sisi ini jarang dilakukan oleh beberapa ahli sejarah. Diwaktu perigatan maulid nabi sering dikupas adalah sisi kehidupan beliau sebagai yatim piatu, akhlak. Sedangkan pada kajian kisah hidup lebih dominan persoalan perang.

Beberapa penulisan sejarah dan cerita yang banyak sampai kepada mastenta tentang rasulullah lebih terfocus bagaimana beliau menjadi seorang rasul setelah pegangakatan, pimpinan perang, pimpinan masyarakat atau neragara.

Sebelum Muhammad saw diutus dan diangkat menjadi rasulullah kehidupan beliau adalah serorang pengusaha atau entrepreneuship. Beliau adalah Bussines owner dan juga investor yang mengembangkan usahanya.
Muhammad Saw memulai dari seorang pekerja atau employee yakni dengan mengembalakan domba. Pekerjaan ini adalah pekerjaan upahan dari orang yang mempunyai domba untuk digembalakan dan mendapatkan upah. Inilah magang pertama Muhammad membentuk mentalitas pengusaha tangguh dan ulet.
Nabi Muhammad terlahir sebagai anak yatim. Ayah beliau Abdullah bin Muthalib meninggal ketika Muhammad Saw masih dalam kandungan ibunya. Ibunda tercinta meninggal ketika berusia 6 tahun dalam perjalanan untuk melihat kuburan suami tercinta .Kemudian rasulullah di asuh oleh kakek dan paman.
Hidup bersama kakek Abdul Muthalib adalah masa yang bahagia, namun tidak beberapa lama kakek tersayang meninggal. Kemudian hidup bersama paman beliau Abu thalib. Paman beliau mempunyai kehidupan yang amat sederhana secara ekonomi. Muhammad kecil harus membantu ekonomi keluarga sang paman dengan bekerja “serabutan” kepada penduduk Makkah.

Pilar utama Muhammad saw menjadi milyurner adalah pekerjaan mengembalakan ternak. Pekerjaan yang mengembalakan ternak umum dilakukan oleh para nab dan rasul, seperti Musa sebagai syarat untuk menikah. Nabi Daud dan Isa alaihussalam.

Pekerjaan menggembala ternak merupakan pekerjaan yang membutuhkan dan memerlukan keterampilan memimpin. Memimpin kawanan ternak dengan kemampuan praktikal dalam manajemen. Mengembala ternak harus mampu mengarahkan ternak ke padang gembalaan yang subur dengan rumput yang menghijau. Menggiring ternak ke mata air untuk tidak kehausan. Pengembalaan ternak harus mampu mengendalikan kawanan ternak untuk tidak tersesat. Menjaga kawanan ternak dari pemangsa dan juga pencuri ternak yang selalu mengintai kelengahan dari pengembala ternak.

Inilah tahapan terpenting dan pertama untuk mempersiapkan Muhammad saw menjadi milyurner. Beliau memulai sebuah intership dan menjadi karyawan yang mempunyai ruang tanggungjawab akan beberapa pekerjaan sekaligus.

Syafie antonio  dalam bukunya the super leader super manager menjabarkan fungsi leadership pengembala.
Pertama, Path-finding atau mencari. Pekerjaan yang dilakukan adalah mencari padang gembalaan yang subur.
Kedua Directing atau mengarahkan. Pekerjaan yang dilakukan adalah menggiring ternak kepadang gembalaan dan juga menggiring ternak kebali pulang.
Ketiga Controlling atau mengawasi. Pekerjaan yang membentuk karakter mampu mengawasi hewan ternak agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok ketika berada dalam kawanan gembalaan
Keempat Protecting. Melindungi. Pekerjaan yang menjadikan kebiasaan dan karakter mampu melindungi hewad dari pemangsa dan pencuri
Kelima Reflecting atau perenungan. Dimana dalam pekerjaan sebagai pengembala beliau mampu melakukan perenungan tentang alam bagaimana ia bekerja dan juga kehidupan manusia yang mempunyai berbagai kehidupan.
Dengan kemampuan yang terakumulasi dari mengembalakan ternak. Maka beliau memulai karir bisnis di usia 12 tahun. Inilah kepercayaan diri dari akumulasi dari pengalaman, skill dan pengetahuan mengembala domba. Perjalanan bisnis pertama adalah ketika mengikuti pamannya berdagang ke Syiria. Pada tahapan ini beliau masuk pada proses kerja magang (intership). Sebagai pengusaha.
Menjelang beliau berumur 25 tahun Muhammad Saw membangun bisnisnya selama 13 tahun dengan menjadi pedagang di berbagai tempat dengan pola bagi hasil (profit sharing) atau dengan upah.
Karakter Muhammad yang mejadi keteladanan dan kemampuan beliau menciptakan kemitraan dan juga binis regional dan salam satu kawasan adalah kejujuran, keteguhan memagang janji dan sifat yang lainnya.
Pernikahan beliau dengan khadijah yang awalnya adalah mitra beliau dalam berbisnis. Kemitraan ini telah berlansung lama dan dengan karakter Muhammad dewasa siti khadijah menikahi Muhammad dengan mahar 100 ekor unta muda dan dewasa.
Pada tahapan selanjutnya beliau masuk sebagai Investor dan sekaligus pemilik usaha. Menjelang usia 37 tahun beliau membangun kekuatan bisnis yang besar. Usaha beliau dengan siti khadijah menggunakan mekanisme Investasi dan jga parnership dengan para pengusaha yang ada.
Setelah pencapaian bisnis yang besar beliau terus berfikir, kenapa terdapat problematika manusia yang kehilangan arah dan juga kebenaran yang sebenarnya. Melihat berbagai potret ketimpangan sosial, kemiskinan di satu sisi dan keberlimpahan bagi orang lain. Dengan kekuatan finansial beliau mulai membantu orang-orang miskin kota Makkah. Membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan dan juga memberikan kemudahan demi kemudahan.
Empat pilar nilai dasar pembentuk nabi muhamma sang milyurner.
Shiddiq. Nilai kejujuran ini adalah pilar pertama Muhammad melakukan berbagai transaksi bisnis yang digeluti. Kejujuran beliau tentang barang yang dibawa, mulai dari kualitas barang, jenis, bentuk dan harga. Ketika pertama sekali menjadi mitra bisnis siti khadijah Muhammad mendapatkan kepercayaan untuk membawa barang dagangan lebih banyak. Penerapan kejujuran ini tergambar dari pesan beliau untuk tidak mencampur kurma kualitas baik dengan kurma kualitas jelek.
pilar kedua. Amanah. Dengan nilai kejujuran beliau dan kepercayaan pun tumbuh beriringan untuk melakukan berbagai transaksi. Pesona kejujuran ini menguatkan dan mengembangkan berbagai transaksi bisnis beliau dengan mitra-mitra bisnis di sepanjang saentero jazirah arab yang pernah beliau singgahi.
Kepercayaan dalam bisnis melahirkan berbagai hubungan baik antara pemodal dengan Muhammad untuk mengelola barang atau investasi.
Pilar ketiga. Fathanah, kecerdasan. Kemampuan membaca peluang-peluang bisnis yang ada. Dimana disetiap tempat perdagangan yang beliau singgahi membutuhkan berbagai jenis barang dagangan yang bebeda. Mengetahui peta persaingan perdagangan, pergerakan harga dan juga tren yang akan datang membutuhkan sebuah riset, naluri dan feeling.
Pilar kelima. Tabligh, komunikasi. Inilah salah satu kemampuan Muhammad menjadi milyuner. Kemampuan beliau dalam menjalin hubungan bisnis dengan konsumen, pemilik modal yang mempercayakan investasi. Kemampuan menawarkan dan memasarkan produk yang beliau bawa kepada konsumen yang membutuhkan, dan inilah yang disebut dengan marketing.
Kemampuan beliau yang lahir dari kombinasi sifat, kejujuran, kepercayaan dan kecerdasan menciptakan teknik dan seni komunukasi empati dan simpatik. Ungkapan-ungkapan beliau yang bernas, menghargai orang lain, memotivasi dan membahagian orang lain, hal ini terpapar jelas dalam ribuan hadist beliau.
Mari siapkan diri menjadi milyuner selanjutnya dengan meneladani sang milyuner terbaik Nabi Muhammad Saw. Dan itu adalah KITA.
Dan insya Allah akan menyusul milyuner selanjutnya Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf pada bagian kedua.
Catatan: Bagian draf buku The Islamic Cashflow Quadrant

Rabu, November 10, 2010

Allah ingin Anda kaya dan bahagia

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah, 2: 261)

Dan carilah pada aa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan jangalah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al-Qashash, 28:77)

Siapa yang tidak menginginkan kekayaan dan kebahagian. Hampir setiap hari kehidupan berlomba dari pagi sampai sore dan bahkan terkadang malam hari untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagian. Berbagai cara telah lahir untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagiaan. Setiap orang menginginkan kekayaan sekaligus kebahagian. Berbagai ikhtiar mulai yang mengikuti aturan agama dan norma sampai melanggar aturan untuk mendapatkan kekayaan dan membeli kebahagiaan.

Dengan kekayaan mampu mendatangkan berbagai kemudahan dan juga keinginan yang selama ini hanya menjadi angan-angan dan harapan semata. Kekayaan juga dapat mendatangkan kebahagiaan. Kekayaan menjadi sebuah daya dorong untuk mendapatkan berbagai keinginan yang tidak terbatas. Bagi sebahagian kekayaan menjadi sebuah simbolis kebahagian dan prestise.

Namun kekayaan dan kebahagian bukan hanya sesuatu yang menyangkut dengan materi semata. Banyak dipersepsikan bahwa kekayaan adalah pencapaian dalam bidang asset yang terlihat seperti rumah, mobil, tanah, saham dan perhiasan. Hal ini seiring dengan budaya matrealieme yang di pertontonkan berbagai media, sinetron, film, bacaan, pendidikan, pelatihan dan berbagai seminar.
Namun fakta menunjutkkan bahwa banyak yang mempunyai kekayaan, namun merasa masih miskin dan tidak bahagia. Tidak sedikit yang meninggalkan kekayaan materi dan memberikan untuk kegiatan amal dan membantu fakir miskin. Ketika memberikan dan membagikan kekayaan maka ia mendapatkan kekayaan yang sebenarnya yang selama ini hilang dari kehidupan.

Para sahabat Nabi Muhammad Saw seperi Abu Bakar Ra, Umar bin Khatab, Ustman bin Affan, 
Abdurrahman bin Auf dan beberapa orang sahabat anshar adalah orang yang mempunyai kekayaan materi dan sekaligus kekayaan ilmu dan jiwa. Ketika kaum muhajirin hijrah ke Madinah, dimana meninggalkan harta, kekayaan, istri, suami sebagai penopang kehidupan. Dalam hijrah hanya membawa keyakinan kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Penduduk madinah atau kaum anshar memberikan sebahagian asset kekayaan mereka kepada saudara muhajirin berupa, kebun kurma, rumah sebagai tempat tinggal, modal dan juga istri bagi mereka yang tidak membawa istri mereka. Kaum muslimin mampu menjadi pribadi-pribadi yang bahagia sekaligus mempunyai kekayaan materi, jiwa dan ilmu.

Keputusan dan tindakan apa yang Anda ambil?

Ketika kejadian ini hadir di hadapan anda dari berbagai realitas kehidupan dan membutukan sebuah keputusan untuk melakukan tindakan. Pilihan tindakan akan memberikan gambaran tentang indikator kekayaan yang dimiiki. Tindakan apa yang akan Anda lakukan?.

Pertama. Dengan pakaian lusuh dan kumal ia mengucapkan Assalamu’alaikum wr. wb di depan Anda ia mengadahkan tangan. Dengan wajah memelas ia meminta bantuan Anda. Ia bercerita bahwa ia tidak makan beberapa hari. Tubuhnya telah tua dan renta. Guratan keriput menghiasiwajahnya yang telah dimakan zaman. Barangkali anda berfikir kenapa ia berbuat sampai seperti ini, Apakah ia tidak mempunyai keluarga atau anak yang menjaganya sebagai bentuk bakti mereka. Berbagai fikiran Anda berkelabat. Hal apa yang akan anda lakukan?

Kedua. Seorang teman Anda datang dengan pembawaan kusut dan ia mengalami permasalahan dalam usahanya yang baru ia rintis. Dengan harapan usaha yang berkembang dan ia hendak melakukan tambahan modal ternyata ia di tipu oleh klien. Usaha yang ia rintis mesti gulung tikar dan meninggalkan hutang piutang yang jatuh tempo. Saran apa yang anda berikan dan lakukan?

Ketiga. Saudara Anda datang mengadakan berbagai problematika kehidupan kepada Anda. Tentang bagaimana ia menghadapi persoalan-demi persoalan yang ia terkadang tidak sanggup untuk menanggung. Sedangkan ia secara materi merupakan orang yang berkecukupan. Ia meminta pertimbangan Anda untuk memberikan jalan keluar. Ia mengharapkan bimbingan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang di hadapinya?

Keempat. Anda mendapati seseorang yang melakukan perjalanan atau musafir kelana dan ia mengalami kehabisan bekal dan tidak memiliki tempat menginap untuk beberapa hari. Anda baru mengenalnya dan ia bukanlah siapa-siapa Anda. Ia meminta bantuan Anda untuk dapat membantu ia bisa kembali ke kampung halamannya. Tindakan apa yang akan Anda lakukan?

Berbagai bentuk permasalahan pernah hadir dalam kehidupan Anda. Atau barangkali Anda sendiri pernah merasakan dan mengalami sendiri. Dari berbagai contoh diatas membutuhkan bantuan yang satu sama lain berbeda dalam penangannya. Untuk dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut membutuhkan uang, harta, ilmu dan juga hati. Uang atau kekayaan asset, ilmu pengetahuan atau keterampilan Anda adalah kekayaan yang berharga dalam kehidupan Anda. Dengan itu semua Anda mendapatkan banyak kemudahan dan juga kelimpahan materi, jaringan atau network.

Kekayaan memberikan banyak kemudahan. Yang selama ini mendapatkannya adalah sebuah kesulitan dengan kekayaan semua menjadi mudah. Seperti untuk bepergian ke luar pulau atau membeli sesuatu barang. Kekayaan memberikan banyak pilihan. Aneka pilihan hadir datang silih berganti tanpa pernah berhenti. Selama ini berbagai pilihan enggan datang dan tidak mungkin memilih pilihan karena disebabkan oleh ketiadaan kekayaan. Kekayaan memberikan banyak kesempatan. Kekayaan memberikan banyak peluang. Kekayaan memberikan banyak pemberian.

Berbeda banyak ketika Anda berada dalam situasi yang terbalik. Terbelenggu dengan kemiskinan yang memberikan sedikit kemudahan. Kemiskinan materi menjadikan berbagai hal terasa sulit untuk dapat di raih. Kemiskinan materi mengurangi kemampuan untuk menikmati kehidupan yang lebih layak. Mengakibatkan tidak bisa membantu mereka yang kesusahan kala bencana datang.

Kemiskinan ilmu memberikan kesempitan dalam berfikir. Kesusahan dalam menghadapi aneka permasalahan hidup. Kemiskinan ilmu menjadikan Anda tidak dapat melanjutkan pendidikan dan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan intelektual Anda. Kemiskinan ilmu memberikan sedikit kesempatan untuk membantu orang yang kesusahan tentang sesuatu hal. Kemiskinan ilmu memberikan sedikit ruang untuk berbagi dan memberi ilmu yang bermanfaat.

Sedangkan kemiskinan jiwa mengakibatkan kehidupan sempit. Merasakan hidup adalah bentuk kesengsaraan, mengalami depresi, kehancuran rumah tangga, bunuh diri. Kemiskinan jiwa menjadikan hidup tidak memberikan apa-apa. Tidak bisa menjadikan sandaran bagi orang-orang yang dicintai, malah menjadi beban bagi orang lain. Hidup selalu berkeluh kesah, mengumpat dan tidak mampu melihat kebaikan alam dan kebaikan dalam diri sendiri.

Hanya orang yang mempunyai kekayaan mampu memberikan kebaikan. Sedangkan kemiskinan dapat mendatangkan kemudaratan apalagi sampai kepada kekufuran.

Islam sebagai agama memberikan pedoman terbaik dan terlengkap untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagiaan. Motivasi ummatnya untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagiaan sekaligus. Islam tidak mengajarkan untuk hidup dalam kemiskinan materi, ilmu dan jiwa dan tidak merasakan kebahagiaan.
Islam sebagai sebuah cara hidup terangkum dalam rukun Iman dan rukun Islam. Alqur’an sebagai pedoman lengkap tentang tata laksana nilai, metode, aplikasi untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagiaan. Rasulullah sebagai contoh penerapan yang ditopang dengan sunnah perbuatan, ucapan dan persetujuan akan segala sesuatu untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagian.

Kemerdekaan diri di lambangkan dengan syahadat. Dimana kita telah membebaskan diri dari ketergantungan terhadap apapun. Apakah itu terhadap benda, materi, orang lain. Dan menjadikan diri hamba Allah. Allah sebagai tempat bergantung, berharap dan memulangkan segala sesuatu.

Kemudian diikuti dengan pengabdian dan pemeliharaan diri dan jiwa lewat sholat. Dalam ibadah shalat membentuk pribadi yang tangguh, disiplin. Shalat membentuk kekayaan jiwa. Pribadi yang shalat adalah pribadi yang mampu mencapai kebahagiaan spiritual terlepas dari kemiskinan jiwa.

Zakat sebagai motivasi untuk mendapatkan kekayaan materi. Ibadah zakat memiliki dimensi kebahagiaan berbagi atas kekayaan materi. Zakat memberikan panduaan terbaik untuk mendapatkan kekayaan materi dan kekayaan jiwa sekaligus. Zakat mendorong untuk melakukan ekplorasi dan memaksimalkan semua instrumen kekayaan. Dengan pribadi yang tangguh dan disiplin dari ibadah kita dapat memaksimalkan menciptakan kekayaan.

Zakat memberikan sebuah daya dorong berbeda dengan dorongan dalam berbagai pencapaian materi lainnya. Dalam berbagai buku tentang mencapai kekayaan hanya memberikan panduan untuk mencapai kekayaan dengan menyampingkan daya dorong spiritual. Sedangkan zakat memiliki daya dorong spiritual religius, yang menghatarkan kekayaan dan kebahagian sekaligus.

Haji sebagai rukun Islam terakhir adalah ibadah yang menghadirkan kebahagiaan yang ditopang oleh kekayaan. Haji mendorong untuk memaksimalkan kekayaan untuk dapat menunaikan ibadah haji, meninggalkan kekayaan untuk orang yang ditinggalkan. Tiada kewajiban haji ketika meninggalkan kemiskinan orang yang ditinggalkan.

Tiga macam kekayaan

Kaya asset

Kekayaan asset adalah sebuah penciptaan kepemilikan harta benda, saham yang mendatangkan pendatapan. Asset adalalah kekayaan yang terus memberi nilai lebih dari kegiatan usaha dimana pemilik tidak ikut mengelola. Kekayaan asset melahirkan banyak peluang untuk berinvestasi kembali dalam asset.

Seperti seorang yang mempunyai asset peternanakan ia tidak mesti turun dalam pengelolaan peternakan cukup dengan meminta orang lain untuk mengelola dengan sistem bagi hasil. Atau seperti orang yang mempunyai kekayaan dalam bentuk saham dimana ia tidak ikut dalam pengelolaan perusahaan.

Dalam ayat dalam surat albaqarah ayat 261 Allah memberikan sebuah ilustrasi indah tentang bagaimana membangun kakayaan asset dapat tumbuh berkembang melebihi 700 kali lipat bahkan lebih. Ilustrasi yang digunakan adalah seperti sebuh biji yang tumbuh menjadi tujuh tangkai. Setiap tangkai menghasilkan seratus biji.

Menginvestasikan kekayaan harus mengikuti kaidah menciptakan pertumbuhan yang dapat membuka lapangan pekerjaan, menggerakkan ekonomi masyarakat. Daya dorong untuk menciptakan kekayaan asset adalah ibadah zakat. Dimana kekayaan asset mendatangkan kekayaan lainnya berlipat ganda.

Kaya ilmu

Iqra’ sebagai wahyu pertama adalah sebuah pemicu awal untuk melakukan riset, penelitian, pengumpulan data fakta, menganalisa, merumuskan dan mengambil kesimpulan tentang fenomena, kejadian. Dengan melakukan Iqra menciptakan berbagai bidang ilmu yang berguna untuk mendapatkan kebahagiaan.

Penciptaan karya-karya fenomenal lahir dari orang-orang yang mencintai ilmu. Bukhari Muslim sebagai pewari hadist adalah orang-orang yang sangat mencintai ilmu. Untuk menelusuri sebuah hadist ia melakukan perjalanan panjang dari satu negri kepada negri yang lain. Dengan kumpuan hadist shahih Bukhari Muslim kita mendapatkan manfaat yang sangat berharga dalam mengikuti sunnah Rasulullah.
Kekayaan ilmu memberikan kemudahan bagi banyak kesulitan hidup. Penciptaan bilangan nol oleh Alkhawarizmi menjadikan dasar untuk menghasilkan rumusan binari untuk ilmu sain dan elektronika. Ibnu sina yang dikenal dengan Avicena meletakkan dasar dari pengobatan modren. Thomas alfa edison yang menciptakan bola pijar dan berbagai ciptaan lainnya sampai 1000 lebih paten atas namanya. Bill gates yang menciptakan sistem windows untuk memudahkan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang telah dikembangkan oleh Bill gates.

Kekayaan ilmu menghantarkan orang untuk mendapatkan kebahagiaan. Ketiadaan ilmu sering menjadikan orang tidak mendapatkan pengalaman baru, cara baru atau metode memahami sesuatu. Dengan ilmu banyak kemudahan dalam menjalankan kehidupan, mendapatkan kebahagian dan menciptakan kebahagian-kebahagian baru.

Kaya jiwa/hati

Kemampuan untuk memberikan kemudahan bagi orang lain. Dengan contoh kasus di atas Anda membutuhkan kekayaan jiwa untuk dapat memberikan tempat bagi gundah gelana saudara atau barangkali teman dan sahabat. Banyak orang yang Anda temukan dalam kehidupan. Kaya jiwa adalah sebuah proses tentang makna kehidupan. Banyak kisah orang yang disekitar kita yang mampu mendengarkan berbagai keluh kesah.

Kekayaan jiwa menghantarkan kemudahan dalam memahami pasang surut kehidupan. Ketika kita bertemu dan bercerita dengan orang yang mempunyai kekayaan jiwa.

Sebuah kisah yang sering dikutip dalam berbagai sesi pelatihan dan buku-buku pembangun jiwa dimana seorang pemuda yang mengadukan permasalahannya kepada seorang tua. Dengan tenang ia meminta pemuda untuk memasukkan garam dalam segelas air, dan kemudian memimunmnya. Kemudian pemuda itu mengatakan sangat pahit. Kemudian ia meminta menebarkan garam di sebuah telaga yang tidak jauh dari rumah pak tua. Kemudian pemuda disuruh untuk meminum sedikit air telaga yang telah diberikan segenggam garam. Ia mengatakan tidak merasakan pahit akibat asinnya garam.

Inilah kisah yang memberikan sebuah prespektif tentang kekayaan jiwa. Jiwa yang kaya mampu menampung banyak kepahitan dan menjadikan sebuah kenikmatan dan tidak mempengaruhi kemampuannya untuk menyegarkan orang yang minum dari kekayaan jiwanya.

Tiga Kebahagian

Dr. Tawfik A. Al- Kusayer dalam bukunya seni menikmati hidup memberikan tiga kebahagian yang dinamakan dengan segitiga kebahagian hidup. Kebahagian ini bertumpu pada tiga dimensi yang terdapat dalam kediriankita sebagai manusia.

Tubuh.

Tubuh manusia adalah sistem yang sangat komplit dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Tubuh memiliki keunikan dan bahasa tersendiri untuk mendapatkan kebahagiaan. Satu bagian tubuh sakit akan mengakibatkan tubuh lainnya merasakan hal yang sama. Ketika salah satu anggota tubuh tidak sehat maka ia mengurangi kebahagiaan dalam hidup.

Tubuh mampu mendorong seseorang untuk memaksimal kan usaha melakukan mendapatkan kebahagian. Dengan kondisi tubuh yang sehat dan prima manusia dapat menikmati kebahagian. Sedangkan tubuh yang sakit dapat merenggut kebahagian Anda.

Ketika sakit kepala yang terus menerus menyebabkan hilangnya kebahagian melakukan perenungan dan memaksimalkan pemikiran untuk bekerja, beraktivitas, menikmati bersama keluarga. Sakit menjadikan aspek kebahagian berkurang. Tidak sedikit orang yang melakukan bunuh diri untuk menghilangkan rasa sakit yang terus mendera.

Tubuh sebagai tumpuan untuk mendapatkan kebahagiaan membutuhkan perlakuan dengan mengkonsumsi makanan sehat dan berimbang. Ketika perlakuan terhadap tubuh baik maka ia akan memberikan balasan berupa kenikmatan kesehatan.

Ruh (spritual)

Mendorong untuk menggapai ketinggian dan keluhuran, mencintai sifat-sifat keluruhan, kedermawaan, pengorbanan, keadiaan dan mencintai amal-amal kebaikan. Dorongan untuk keberartian seperti disampaikan oleh abraham maslow dengan 5 tingkatan motivasi orang mencapai sesuatu. Aktualisasi diri adalah dorongan dari sisi ruh atau spiritual.

Ketika kita membantu orang lain untuk meringankan beban atau kesulitan, seperti membantu korban bencana gempa, stunami, banjir maka dorongan itu adalah dorongan dari spiritual. Banyak kisah kita kenal dengan kepahlawanan yang tidak ingin mendapatkan penghargaan. Namun perjuangan mereka mampu memberikan kemerdekaan bagi bangsanya yang terjajah.

Dorongan spiritual inilah yang menjadikan orang bahagia ketika telah menyelesaikan pekerjaan. Ketika melihat bahwa usaha selama ini memberikan manfaat besar bagi orang lain dan alam sekitarnya maka ada sebuah kebahagiaan, inilah bentuk kebahagian dari dorongan ruh (spiritual).

Akal

Mendorong untuk merenung dan berpikir, menghasilkan berbagai pikiran yang dapat menghasilkan berbagai kebahagian. Dorongan akal memberikan kebahagian dengan melakukan kerja-kerja intelektual. Para ulama dan ilmuan mendapatkan dorongan kebahagian dengan memikirkan banyak hal. Ibnu sina dengan dorongan akal ia menjadi ilmuan multi disiplin ilmu, Ibnu Khaldun melahirkan karya Muqaddimah sebagai dorongan untuk mendapatkan kebahagiaan dalam cakupan bernerga.
Dimensi kebahagian dari sisi penggunaan akal melahirkan sikap optimis dalam menajalankan kehidupan. Melihat kehidupan adalah sebuah tempat terbaik untuk melakukan penggalian dan mencari hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan.

Ketika masih kecil, ada sebuah kebahagiaan ketika mendapatkan sesuatu yang baru. Ketika bermain tanah suara keceriaan dala derai tawa mengetahui tanah bisa menjadi becek dengan menambahkan air. Ada kebahagian ketika bisa membongkar mainan baru. Kebahagian ketika bisa bermain air dengan menepuk-nepuk permukaan air. Seiring berkembangnya usia penggunaan akal meningkat, berbagai pertanyaan muncul menggelitik kepenasaran.

Sering ayah, ibu atau orang dewasa lainnya tidak mampu menjawab pertanyaan yang terkadang nyeleneh dan usil. Namun ketika mendapatkan jawban maka ada sebuah kesenangan yang terpancar. Inilah dimensi kebahagian bersumber dari akal.

Ketika dimensi kebahagiaan: tubuh, ruh dan akal akan saling mempengaruhi dan menguatkan satu sama lain dengan menjaga keseimbangan masing-masing. Namun juga memberikan ketidakbahagiaan ketika salah satu tidak seimbang dan tidak berkembang.
***
Daftar Bacaan
Al-Qur’an Al kariim. Terjemahan Departemen Agama RI
A. Riawan Amin, The Celestial Management, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2004
Anif Sirsaeba. Berani Kaya Berani Taqwa. Cet. ke 5 Jakarta Penerbit Republika 2007
Stephen Barnabas. Financial Self Concept.
Roger Hamilton. Your Life Your Legacy. Terjemahan PT. BPK Gunung Emas, 2008
Dr. Tawfik A. Al-Kusayer, Seni Menikmati Hidup. Tarbawi press, Jakarta, 2009
Dr. H. Briliantono M. Soenarwo, SpOT & KH. Muhammad Rusli Amin, MA, Sehat Tanpa Obat, Pustaka Almawardi , Jakarta, 2010

Minggu, Oktober 10, 2010

Trafigh ligh bisnis and financial

Tahapan mencapai keberkahan finansial

Bagian 1
Dalam mengendara dijalanan membawa mobil, motor, kereta api atau pesawat kita mengenal dengan sebuah instrument pengatur lalu lintas yang terdapat di setiap persimpangan jalan. Ya itulah lampu lalu lintas yang mempunyai tiga lampu utama yang mempunyai warna hijau, kuning dan merah. Masing-masing warna menjelaskan bagaimana lampu hijau menjadi tanda bahwa perjalanan mobil atau motor mesti tetap melaju. Warna kuning memberikan penjelasan bahwa mesti berhati-hati dalam mengendarai motor atau mobil. Sedangkan warna merah adalah pertanda berhenti.

Kemudian apakah ada trafigh ligh dalam bisnis dan finansial? begitulah pertanyaan muncul dan bagaimana pula bentuk dan rupanya?

Dalam tulisan singkat ini akan dijelaskan bagaimana sebuah trafigh ligh dengan warna lampu hijau, kuning dan merah memandu mencapai keberkahan finansial.

Lampu hijau, adalah pertanda sebuah bisnis dan finansial pengelolaannya sesuai dengan kaidah Islam baik dalam proses, mendapatkannya, membelanjakannya. Dalam kaidah usul fiqih segala sesuatu pada asalnya halal kecuali apa yang diharamkan oleh nash.

Dalam siklus finansial di lampu hijau adalah semua transaksi finansial, bisnis dijalankan dengan kaidah halal dan barangnya adalah halal, tiada larangan untuk melakukannya. Seperti seorang pembuat aksesoris yang membuat aksesoris souvenir. Maka selama membuat souvenir itu bukan berasal dari benda yang haram. Kemudian juga ia menjual kepada pedagang dengan harga yang telah di sepakati. sang pedagang menjual hasil souvenir ini kepada pelanggan dengan harga yang ditambahkan dari hari pembelian.

Dalam contoh sederhana telah terdapat sebuah lalu lintas finansial dan bisnis. Dimana pembuat menjual souvenir kepada pedagang dengan cara jual beli dan itu halal. Kemudian sang pedagang menjual dagangannya dan itu halal. Dari usaha pembuat dan pedagang telah mendapatkan keuntungan maka ia mengeluarkan zakat dan berinfak.

Lampu kuning, adalah pertanda bahwa sebuah bisnis dan juga finasial membutuhkan kehati-hatian dan juga penelahaan. Seorang pembuat souvenir mengelola finansialnya dengan tidak mencampurkan aspek keuangannya dengan menipu pemasok dari usahanya. Kemudian ia tidak juga mengurangi kualitas barang yang telah ia janjikan kepada pedagang, dalam hal ini spesifikasi yang telah di sepakati.

Lampu kuning ini juga memberikan sinyal bahwa usaha telah berada pada kondisi yang tidak lagi memberikan keuntungan. Dimana usaha tidak mengalami perkembangan dan kecendrungan merugi dan pemilik usaha tidak mendapatkan ketenangan hidup.

Terakhir lampu merah. Dimana pengelolaan bisnis dan lalu lintas finansial mesti berhenti dan tidak boleh dilanjutkan. Masih dari contoh pembuat souvenir. Ketika pembuat souvenir membutuhkan modal usaha tambahan, maka ia mengajukan pinjaman dengan sistem riba. Pada saat itu ia telah mendapatkan lampu merah untuk tidak menggunakan riba.

Pada sisi pedagang ia mendapatkan barang souvenir dengan tidak melunasi pembayarannya kemudian tidak mengakui bahwa masih terdapat hutang-piutang yang menjadi kewajibannya. Maka pada saat itu ia telah melanggar lampu merah bisnis dalam Islam dan juga merusak lalu lintas finansial dalam usahanya.
Ketika telah melanggar lampu merah binis dan finansial, maka keberkahan usaha tidak akan pernah di dapatkan. Semoga kita terhindar dari menerobos lampu merah larangan berbinis dan mengelola finansial kita menurut Allah swt dan Rasulullah saw.

Mari cermati berbinis dan mengelola finansial Anda secara halal dan tayyiban bersama kami di:

Sabtu, Oktober 09, 2010

THE ISLAMIC CASHFLOW QUADRANT

Cara baru Menuju kebebasan finansial dan kebahagian paripurna dunia akhirat

Bagian pertama
A.    Allah ingin Anda Kaya
Berisi tentang pedoman Allah bagi manusia lewat firmannya yang digali dari Alqur’an.
B.     Muhammad SAW dan Sahabat Sang Milyuner
Mengupas tentang sejarah Muhammad sebagai seorang milyuner dan para sahabat yang beliau diantaranya Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf.
C.    Sebuah siklus Finansial, Aset, dalam Islam.
Menjelaskan Bagaimana permasalahan Finansial dalam Islam. Pengelolaan Asset dan ketentuan dalam membelanjakan asset dan mengembangkan asset
D.    Kemiskinan, Kekayaan, Kebodohan, kebahagian adalah takdir
Penjelasan kenapa sebagain miskin, bodoh, dan sebagian orang lain kaya dan bahagia. Dimensi kemiskinan, kekayaan dan kebodohan serta kebahagian adalah realitas kehidupan. Masing-masing menjadi ketentuan dalam kehidupan

Bagian kedua
A.    Menemukan visi dan misi Hidup Anda
Mengajak Anda untuk menemukan dan merumuskan untuk apa tujuan hidup. Dengan menemukan visi dan misi hidup memberikan passion, nilai-nilai dan komitmen dalam mendapatkan kebebesan finansial dan kebahagian paripurna.
B.    Menetapkan visi Finansial Anda
Anda di ajak dalam menetapkan visi finansial untuk mendapatkan kebebasan finansial dan kebahagian paripurna. Hal ini menentukan bagaimana selanjutnya dalam mengelola asset dan juga kekuatan finansial Anda.
C.    Konsepsi Dasar The Islamic Cashflow
Menjelaskan tentang the islamic cashflow dan yang tediri dari pengertian asset/pahala, liabilitas/dosa, poor, rich, muzakki, asnaf 8
D.    Dimanakah posisi Anda
penjekasan tentang islamic investor, islamic employee, islamanic bussiner owner dan islamic self employee
E.     Hambatan dan kendala
Berisikan hambatan dan kendala pada masing-masing kuadran dan terdiri dari aspek penididkan, keluarga dan juga bahan bacaan
F.     Hidup Adalah Pilihan
Penjelasan tentang diantara empat quadran dan mendapatkan kebebasan finansial dan kehagian dunia akhirat dengan investasi yang terus mengalir.

Bagian ketiga
A.     Daya dorong Iman vs Kufur
Iman memberikan bentuk keyakinan akan kebenaran. Memberikan daya dorong untuk mampu mewujudkan nilai-nilai yang diyakini. menjadikan hidup selaras dengan ketentuan alqur’an. Sedangkan kufur menjadikan orang terbelenggu dengan kehidupan dan menjadikan tidak bahagia
B.      Daya dorong Ilmu vs Taqlid
Ilmu menjadi kekuatan untuk menelaah dan menentukan sesuatu dengan baik. Setiap langkah yang ditempuh bukanlah seperti istilah mengekor bebek yang mengikuti saja tanpa mengetahui seluk beluk.
C.      Daya dorong Ikhlas vs Riya
ikhlas memudahkan langkah dan mendatangkan banyak keajaiban. Ikhlas menjadi kekuatan untuk mampu melangkah dalam keyakinan. Ikhlas membebaskan dari keterikatan pada sesuatu. Menjadikan berbuat bukan untuk mendapatkan penghargaan, sanjungan dan prestise.

Bagian keempat
A.      Mengenali dan memaksimalkan Asset/Pahala Anda
Mengenali asset yang mampu menciptakan dan mewujudkan kebebasan finansial dan kebahagian. Dimana asset tersebut menjadikan keberartian dengan sesama dan tidak hanya mengejar dari sisi material namun juga kebermanfaatan bagi sesama.
B.      Mengenali dan menimalisasi Liabilitas/Dosa Anda
Menjadikan pertumbuhan asset tidak tergerus oleh liablitas atau dosa yang menjadikan hidup tidak tenang dan terjerumus dalam perilaku negatif.
C.      Mengelola Cashflow Anda
Berisi tentang panduan bagaimana mengelola cash in flow atau aliran cash masuk dari asset dan juga mengelola cash out flow atau uang keluar yang tetap menjadi sumber asset.
D.      Uang Orang Lain
Menggunakan uang orang lain atau asset orang lain untuk menumbuhkan asset pribadi dalam mekanisme kerjasama dan bagi hasil.
E.       Waktu Orang Lain
Memanfaatkan waktu orang lain yang mampu mengerjakan pekerjaan bersifat rutinitas. Menjadikan tetap tumbuh dalam quadran islamic bussiner owner dan islamic investor
F.       Ilmu Orang Lain
Menjadikan ilmu orang lain sebagai kekuatan untuk menumbuhkan asset dan menimalkan liabilitas.

Bagian Kelima
A.      Dari Asnaf ke Muzakki
Berisikan rumusan dan metode bagaimana keluar dari wilayah poor dan asnaf delapan menjadi pribadi muzakki yang mampu berbagi dan mendapatkan kebebasan finansial serta kebahagian karna tumbuh bersama orang lain.
B.      Rumus dan Rahasia Sukses
Berisikan rumus-rumus kesuksesan yang telah dipraktekkan oleh mereka yang telah memberikan inspirasi dan juga rahasia sukses mereka menjadi pribadi bebas secara finansial dan juga kebahagian.
C.      3 Investasi Abadi
Investasi asset yang mampu menghasilkan kebermanfaat bagi orang banyak seperti waqaf. Kemudian ilmu yang memberikan kemudahan bagi orang lain dan terakhir adalah investasi pendidikan bagi anak-anak prestatif (produktif)
D.      Berbagi  dan Sinergi
Menjadikan pencapain kesuksesan adalah memaksimalkan tiga investasi abadi. Membangun sebuah gerak bersama dalam sinergi

Bagian Keenam
Ummat yang terbaik
Gambaran tentang ummat terbaik ketika pengelolaan asset berbasiskan sistem the islamic cashflow quadrant.


Untuk Anda yang menginkan bisnis sampingan dengan hasil maksimal:

Dapatkan cara mengelola keuangan atau finansial ANDA di sini:
http://www.keberkahanfinansial.com/?id=Muhamad+Yunus

Waktu Orang Lain


WOL (Waktu Orang Lain)
Dalam istilah lain Other People’s Time menggunakan waktu orang lain untuk mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan utama. Pekerjaan yang di delegasikan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang mendukung terselesainya suatu pekerjaan besar yang telah di bagi kepada beberapa departemen dan kerja individu.
Waktu orang lain adalah ilmu dan seni mendelegasikan pekerjaan. Dalam perusahaan di bagi dalam job diskripstion dan juga departemen. Menggunakan waktu orang lain memiliki seni yang berhubungan dengan memaksimalkan kemampuan seseorang untuk menghasilkan yang terbaik dari waktu orang lain. Hal ini berhubungan dengan manusia yang merupakan makhluk unik dan dinamis.
Menggunakan waktu orang lain mesti menguasai ilmu-ilmu pendelegasian wewenang, komunikasi dan juga perencanaan yang melibatkan dinamika kerja dan team. Satuan waktu orang lain dalam kacamata Islamic Cashflow Quadrant adalah memaksimalkan potensi ibadah dalam kehidupan seseorang dalam rangka menerjemahkan zikir dalam kehidupan dan membuktikan solat yang berhubungan kuat dengan perilaku sehari-hari. Sholat sebagai sebagai sebuah kerangka kerja dasar mengelola waktu orang lain dengan usaha yang tidak menjadikan bersinergi dengan dosa dan kemaksiatan.
Sering digunakan untuk menyewa orang lain dengan mengaji dengan jumlah tertentu. Hal ini berlaku pada kuadran Islamic employee dan Islamic self employee. Menggunakan waktu orang lain yang Islamic Business owner berlandaskan kepada kerangka ibadah kehidupan untuk mencapai sebuah hasil akhir yakni kebahagian dunia (pendapatan yang adil dan mencukupi) dan kebahagian akhirat (mendapatkan surga dan menjadi golongan mendapatkan catatan dari kanan.
Waktu orang lain Kuadran Islamic Employed an Islamic self employee memiliki karakteristik berbeda dengan karyawan biasa, pekerja lepas. Ada beberapa hal mendasar yang menjadikan berbeda. Pertama, Ritme dan rutinitas ibadah kepada Allah swt yang membutuhkan sebuah metode dan system istirahat dan juga perlakukan berbebeda. Kedua pemisahan pekerjaa perempuan dan laki-laki pada batas yang tidak melahirkan fitnah dan hancurnya rumah tangga. Ketiga, usaha, system usaha yang di jalankan memenuhi standar Islam mulai dari system keuangan, produksi, produk dan jasa yang dihasilkan.
Mengelola waktu orang lain membutuhkan sebuah ukuran bayaran tertentu dengan ukuran satuan waktu yang diberikan kepada Islamic business owner dan Islamic Investor. Satuan waktu yang digunakan adalah sebuah mekanisme yang berhubungan satu kegiatan kepada kegiatan lainnya. Atas satuan waktu inilah diberikan penghargaan (reward) yang berupa reward bersifat materi (gaji, bonus, tunjangan) dan reward non materi (penghargaan, peluang karier, budaya kerja, pengembangan diri).
Waktu adalah satuan yang dapat diukur dengan produktitas. Waktu orang lain dapat diberikan dengan memberikan ukuran produktifitas yang terukur apa yang dapat di berikan dari sebuah pekerjaan. Seperti seseorang pekerja bagian pembuatan produksi baju. Dalam satu jam berapa baju yang ia bisa selesaikan 20-40 lembar menjahit bagian. Atas pencapaian itu maka reward diberikan berupa capaian standar kerja dan juga bonus ketika mampu mengerjakan lebih dari standar.
Produktifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sebuah output dari sebuah rangkaian proses yang tersistem dan memiliki target yang jelas dan spesifik yang dapat di evaluasi. Bagi perusahaan produsen satuan waktu mempengaruhi hasil yang dihasilkan oleh waktu yang di berikan oleh Islamic employee dan Islamic self employee.
Bagaimana menggunakan waktu orang lain secara efektif dan efisen untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal-hal apa saja yang mendasari seseorang bisa mengelola waktu orang lain.
Kepercayaan
Berikanlah kepercayaan untuk orang melakukan pekerjaan yang di dilegasikan. Kepercayaan akan kemampuan yang berdasarkan kualitas, kapasitas untuk menyeselasikan suatu pekerjaan dalam satuan waktu.
Memberikan kepercayaan meliputi memberikan wewenang untuk mengambil keputusan, wewenang untuk menyelesaikan pekerjaan, wewenang untuk melakukan dengan cara maksimal dengan atau tanpa prosedur baku.
Kepercayaan merupakan hal pertama yang kita berikan untuk menggunakan waktu orang lain menghasilkan keberlimpahan dari usaha yang di kelola oleh Islamic business owner dan Islamic investor.
Kepercayaan ini berangkat dari satu nilai universal bahwa sesama muslim adalah bersaudara berdasarkan ikatan tauhid yang kuat. Ikatan tauhid yang kuat melampaui persaudaraan sedarah, sesuku dan sebangsa. Kepercayaan bahwa bekerjasama dalam bentuk ibadah kehidupan untuk menjadikan diri yang berkualitas muttaqin.
Kepercayaan di mana tidak akan dizhalimi satu sama lain. Karna telah seperti satu tubuh, ketika tubuh lain merusak system maka tubuh lain akan memberikan respon untuk secepatnya memperbaiki. Ketika kepercayaan di cederai dengan sebuah konspirasi, kolusi maka dengan ini ia telah merusak kepercayaan dan pada tahap akhir akan merusak dirinya sendiri.
Kepercayaan ini berhubungan dengan kepercayaan waktu orang yang digunakan bahwa ia akan diperlakukan secara adil dan layak sesuai akad dan kaidah yang mengatur bahwa mereka adalah saudara. Tidak ada system penggajian yang menzhalimi Islamic Employe, penahan hak, menjadikan mereka jauh dari nilai pengaplikasian tauhid dan ibadah kepada Allah swt.
Keyakinan
Keyakinan berasal dari kepercayaan. Berikan sebuah keyakinan seseorang mampu untuk melaksankan pekerjaan yang di dilegasikan. Keyakinan untuk menyelesaikan tugas dengan satuan waktu pencapaian.
Keyakinan memberikan seseorang untuk melakukan sesuatu melampaui kapasitas yang menjadi bebannya. Sesuatu yang sulit akan mudah.
Keyakinan memberikan ruh sebuah pekerjaan yang menggunakan waktu orang lain. Keyakinan menghantarkan sebuah sinergi yang mampu melahirkan the miracle of team. Keyakinan memberikan sebuah dasar ketenangan untuk memberikan yang terbaik.
Tanggungjawab
Ketika kepercayaan dan keyakinan telah inheren dalam menggunakan waktu orang lain, sisi tanggungjawab melekat mengiringi. Pemberian tanggung jawab memberikan ruang gerak bagi penggunaan waktu orang lain khusus pada sisi quadran Islamic employee, dan self Islamic employee.
Tanggungjawab pada sisi kanan dari Islamic business owner adalah bertanggungjawab untuk memastikan bahwa menggunakan waktu orang lain dalam kerangka penerjemahan ibadah dalam business yang mendekatkan kepada keridhoaan Allah swt.
Kompensasi materi
Menggunakan waktu orang lain mempertimbangkan kompensasi materi. Kompensasi materi menggunakan berbagai metode dan juga system. Beberapa perusahaan menerapkan system bagi hasil dengan karyawan atas pencapaian prestasi. Namun juga ada yang menetapkan gaji tetap.
Menggunakan waktu orang lain dengan memberikan kompensasi materi adalah bentuk wujud kerjasama dan berbagi. Bagi Islamic employee tidak akan merasa dirugikan oleh Islamic business owner. Kompensasi materi berhubungan dengan tanggungjawab yang diberikan.
System
Menggunakan waktu orang lain membutuhkan system yang dapat mempermudah pengorganisasian kerja, pencapaian tujuan dan juga efektitas kerja dan juga efisiensi waktu. Tanpa sebuah system penggunaan waktu orang lain tidak akan memberikan hasil maksimal.
Pembelajaran
Dalam menggunakan waktu orang lain. Membutuhkan sebuah budaya yang mendukung proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas pribadi untuk peningkatan kinerja dan juga kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Menggunakan waktu orang lain dengan mengabaikan pembelajaran berarti mempersiapkan sebuah kunci awal kemunduran sebuah usaha . Pembelajaran bisa didesain dari pola interaksi antar Islamic employee atau dengan memberikan pelatihan-pelatihan terpola dan terpadu.
Menggunakan waktu orang lain membutuhkan sebuah seni yang berlandaskan kepada prinsip islam rahmat bagi alam semesta untuk mewujudkan sinergi kebaikan.
Di selesaikan di Bintaro, 16 Maret 2010 jam 13;09 WIB
Bagian dari The Islamic Cashflow Quadrant

Dapatkan cara mengelola keuangan atau finansial ANDA di sini:
http://www.keberkahanfinansial.com/?id=Muhamad+Yunus

Kebebasan finansial


Kebebasan financial merupakan sebuah era dimana seseorang tidak perlu bekerja untuk mendapatkan gaji agar pengeluarannya terpenuhi, tetapi dengan kekayaan yang dikelola dengan baik. (Manurung;2008)
Dalam terminology the Islamic cash flow quadran kebebaan financial merupakan kondisi kita mampu menjadikan orang terbebas dari jebakan ribawi dan menghantarkan mereka untuk dapat membantu orang lain untuk menjadi muzakki. Kebebasan financial adalah kita tidak membutuhkan turun langsung dalam berbagai bisnis yang ada, namun menerima bagi hasil dari investasi baik berupa revenue sharing, maupun profit sharing yang tidak menggunakan metode dan cara ribawi.
Kapan kebebasan financial di dapat? Dan bagaimana cara mencapainya dengan kecepatan yang tidak membutuhkan waktu yang lama?
Pertama kita mesti memutuskan berangkat dari cara berfikir muzakki dan rich. Dan tidak berangkat dari cara berfikir poor dan mustahik. Kenapa Mereka yang menikmati kebebasan financial berangkat dari cara pandang muzakki yang mampu memberikan asset yang dimilikinya dan tidak mengurangi. Dan muzakki adalah mereka yang rich.
Mereka mempunyai asset berupa real estate, property, paten, royalty dan berbagai pemasukan lainnya yang membuat mereka dengan sukarela untuk membantu orang lain keluar dari cara pandang poor dan mustahik. Mereka dengan senang hati akan berbagi asset intelektual, asset property dengan mewakafkannya untuk kepentingan yang lebih besar.
Kebebasan financial tidak didapat dari cara pandang dan mental poor dan mustahik yang tidak mampu untuk berbagi asset. Cara pandang adalah mereka yang selalu merasa kekurangan dengan asset yang ada. Walau mereka mempunyai berbagai asset namun tidak mampu memberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Mentalitas mustahik adalah mentalias orang peminta-minta, meminta perlindungan, meminta fee, bonus dan juga yang lainnya walau secara materi mereka mempunyai banyak kekuatan financial.
Pertanyaan kemudian kapankah kita bisa mencapai kebebasan financial dengan cara pandang muzakki dan rich? Ada beberapa langkah untuk kita mencapai dari cara pandang sampai kepada tindakan action dari tingkat individu dan keluarga.
Pertama. Kesadaran bahwa apa yang ada di dunia adalah amanah dan bukan hal milik kita. Cara pandang ini memberikan kita untuk melihat segala sesuatu adalah sebuah titipan untuk diolah lebih baik. Cara pandang ini memberikan efek untuk menunaikan amanah. Ketika kelebihan itu adalah sebuah amanah dan kekurangan tersebut tidak menyakitkan dan apalagi ketika kehilangan.
Kedua . Mempunyai langkah-langkah nyata dalam mencapai kebebasan financial dari tahapan yang bisa diperinci melalui tahapan tahun memasuki quadaran the islamic business owner dan Islamic investor dengan cara pandang muzakki dan rich.
Ketiga. Keluarga atau perorangan harus memperkirakan kapan kebebasan financial tersebut akan didapatkan dengan pendekatan optimis, moderat, dan pesimis. Penetapan ini seiring dengan mempunya langkah-langkah nyata. Bila waktu kebebasan financial sudah ditentukan, maka keluarga atau perorangan tersebut menghitung besaran pengeluaran.
Menghitang pengeluaran adalah memastikan setiap pengeluaran merupakan kebutuhan dan juga pengeluaran untuk mendapatkan asset (pahala) selanjutnya dan tidak mendapatkan liabilitas (dosa) yang membuat hidup bangkrut secara spiritual dan juga asset di dalam kehidupan dunia ini.
Setelah menghitang pengeluaran selanjutnya adalah menghitung dari sumber mana pemasukan yang ingin dilakukan pada waktu mulainya sampai pada tahap kebebasan financial.
Keempat. Adalah mekanisme evaluasi. Hal ini dilakukan untuk menilai konsistensi dan komitmen kita dalam mencapai kebebasan financial. Sering terjadi ada penyimpangan dari kebijakan awal. Mekanisme investasi dapat di lakukan menggunakan satuan waktu semesteran atau caturwulan. Makan sering melakukan review pengeluaran dan pemasukan akan memberikan gambaran sisi mana yang akan dilakukan perbaikan dan juga perubahan untuk mencapai target kebebasan finansial
Siapapun kita dan apapun kondisi kita hari ini bahwa  Kebebasan financial dapat di capai dengan masuk pada quadran I-I (Islamic Investor) dengan menjadi invesatasi pada bisnis yang jauh dari praktek riba dan jual beli yang diharamkan dan di kelola oleh I-B (Islamic Business Owner).
Ketika kita telah belajar berinvestasi kemudian langkah selanjutnya adalah membelanjakan cash outflow sebagai sebuah bentuk Asset (pahala) seperti wakaf tunai, amal jariah atau penyewaan lainnya selama masuk dalam kategori membebaskan seseorang dari mustahik dan juga kubangan dosa. Dan berusaha mengurangi Liabilitas (dosa) yang kita belanjakan walau untuk sesuatu kesangan seperti merokok dan juga membuang uang untuk pembelian yang tidak bermanfaat.
Sudah saatnya Anda memutuskan untuk menjadi MUZAKKI & RICH, dan meninggalkan POOR & MUSTAHIK mulai hari ini.
Dapatkan 1 (satu) lembar saham PT. MYANS INSANI SEJAHTERA seharga Rp. 250.000,00 dan anda telah ikut berzakat sebesar 2,5% untuk kegiatan Baitul Muslimin MUZAKKI dan juga 2,5% untuk kegiatan Universitas Kehidupan INACHE.
Hubungi: Muhammad Yunus, S.E  0813 7435 3697
Salam Sang Pemenang Pembelajar
Disponsori oleh:
Madinatul ‘Ilmi
Waralaba Butik Alquran, Hadist dan Buku Jual Beli Cicilan SIFAT

Dapatkan cara mengelola keuangan atau finansial ANDA di sini:

Pengeluaran itu pasti, pemasukan itu relatif

Aktivitas kehidupan menuntut sebuah pengorbanan pertukaran sesuatu hasrat dan keinginan. Pengorbanan pertukaran sesuatu dengan kebutuhan. Berbagai kebutuhan mendasar seperti makan, minum, sandang dan pangan menuntut pengorbanan banyak hal. Pertukaran tersebut melibatkan emosi dan juga perasaan. Terkadang terdapat pertukaran antara kebutuhan dengan keinginanan. Pertukaran ini tidak hanya menggunakan rasionalitas secara penuh. Kecendrungan pengeluaran menggunakan aspek emosi. Marketing in Venus dan Mars membahas lebih lanjut bagaimana sebuah pengeluaran sering menggugah sisi emosional wanita.
Transaksi ekonomi membutuhkan pertukaran. Pada awalnya pertukaran melibatkan barter. Dan dalam pertukaran itu membutuhkan alat tukar, bernama uang dalam arti fisikli. Dalam sejarah peradaban manusia bermacam-macam alat tukar, mulai dari kertas, emas, perak, dan terakhir adalah sebuah gesekan kartu.
Namun terdapat alat tukar yang lain selain uang, yakni ucapakan terima kasih dan keinginan untuk minta tolong. Alat tukar ini semakin memudar dalam rentang kehidupan yang di ukur dari segi kekuatan materi. 
Semenjak kita bangun pagi, mengambil air wudhu’ solat, menggosok gigi, odol yang kita gunakan adalah sebuah pengeluaran. Menggunakan gundar gigi adalah pengeluaran. Air yang kita gunakan apakah sumur kita sendiri adalah pengeluaran. Kenapa ? Karna odol, gundar gigi, air yang kita pakai sebahagian mesti kita beli dan menggunakannya secara bertahap.
Dari akativitas pagi hari sampai kita tidur kembali maka kita akan dilingkupi dengan pengeluaran yang pasti. Makan minum, berjalan, bekerja dan juga berkreasi.
Pertanyaan lebih lanjut bagaimana mengelola pengeluaran seefektif dan seefisein mungkin yang sesuai dengan kebutuhan standar tujuan kehidupan. Kadangkala kita terjebak dengan sebuah arus konsumerisme yang telah masuk di sudut-sudut kehidupan. Perilaku ini ditopang oleh berbagai metode dan cara pemasaran, iklan di media cetak, elektronik, kemudahan mendapatkan barang hanya dengan sekali gesek. Perilaku ini membuat sebuah penggelembungan pengeluaran.
Memetakan pengeluaran menggunakan beberapa criteria dan juga efek yang ditimbulakan. Kriteria pengeluaran diantaranya:
1.       Kewajiban, adalah dana yang wajib di keluarkan berupa tagihan listrik, telpon, cicilan rumah, kartu kredit.
2.       Kebutuhan, melibuti biaya makan, minum, pendidikan
3.       Keinginan, daftar keinginan yang merupakan hasrat akan sesuatu barang atau bepergian tanpa itu semua tidak akan berpengaruh apa-apa.
4.       Kesenangan
Dari criteria sederhana setiap pengeluaran menjadi kewajiban, kebutuhan atau keinginan, kesengan dengan membuat sebuah frekuensi belanja dengan mencatat pengeluran dalam seminggu. Kemudian kita mempertanyakan apabila hal ini saya tidak lakukan atau gunakan membuat keberlangsungan hidup terganggu. Bisa di siasati atau di gunakan metode tertentu
Hal sederhana ini sering kita abaikan. Untuk sarapan pagi apakah dengan sarapan dirumah atau memberli ke tukang bubur ayam? Bagi yang mengerti tentang criteria maka akan lebih baik makan di rumah buatan istri atau ibu sendiri. Hal ini lebih baik dari -sisi pengeluaran bisa dihemat sekian ribu, dan membahagian orang yang kita cintai dari pada makan membeli bubur ayam di luar.
Pengeluaran mengikuti hukum kebijakan pareto yakni 20 : 80. Pengeluaran kita 80 % hanya di dominasi oleh 20 % aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa perilaku pengluaran tidak rasional dan cendrung irasional. Hal ini sering dimanfaatkan oleh mara marketer yang menggunakan sisi emosi, ketakutan, kesenangan dan juga kelangakaan terhadap suatu produk.
Seringkali pengeluaran secara emosional berdampak luar biasa bagi pengeluaran secara keseluruhan. Kemudian ada beberapa pengeluaran kecil namun hampir setiap hari yang mempengaruhi pengeluaran.
Contoh paling kecil adalah membeli rokok, pengeluaran yang hanya masuk pada criteria kesenangan namun menghabiskan banyak pengeluaran untuk kesengan sesaat. 1.000-15.000 dihabiskan setiap hari untuk kesengan. Berbanding terbalik untuk membayar kewajiban atau bersedekah untuk membantu sesama.
Sudahkah kita belajar bahwa pengeluarkan itu pasti dan menjadikan kita orang kaya raya yang mempunyai kebebasan finansial atau miskin papa? Pilihan itu di kebiasaan pengeluaran kita.
Salam dari kami
Sang Pemenang Pembelajar

Dapatkan cara mengelola keuangan atau finansial ANDA di sini: