Tampilkan postingan dengan label Hikmah Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah Kehidupan. Tampilkan semua postingan

Selasa, Februari 03, 2015

Bila Jalan Hidup Berliku

Tidak semua apa yang ada dalam pikiran, doá dan kehendak selaras dengan apa yang telah ditakdirkan dalam kehidupan. Semua orang barangkali pernah menginginkan tentang berbagai atribut kehidupan dunia sebagai perlambang kesuksesan.

Apa sebab, televisi dan tetangga dan barangkali perlakuan sahabat atau mereka yang dikaruniakan kelebihan teramat menyakitkan hati. Ada nuansa balas dendam dan tidak terima tentang keadaan diri saat ini. Kefakiran harta tidak membuat orang bersedih begitu lama, ketika ia memiliki kekayaan iman. Ketika ia masih memiliki perbendaharaan hikmah dan juga kelapangan jiwa.

Berapa banyak yang Allah karuniakan sedikit kekayaan harta benda, namun memiliki kesempitan ilmu, hikmah dan juga jiwa yang terus merana. Mencoba mencari kebahagian dengan keluyuran malam. Melakukan hal-hal diluar batas kemampuan diri dan fisik. Terhanyut oleh kenikmatan alkohol, direjang oleh candu narkoba.

Bila kita masih bisa melangkahkan kaki untuk melaksanakan shalat berjamaah, walau dengan kain yang itu-itu saja, syukurilah. Karena berapa banyak mereka yang memiliki baju super mewah tak pernah menjadi saksi bahwa meraka pernah sujud dan taqaarub kepada ALlah.

Bila kita masih bisa tersenyum dan mengucapkan salam bertemu dengan sahabat dan orang lain, walau kita tidak memiliki kendaraan dan peralatan elektronik digital, syukurilah. Karena banyak orang yang telah tersambung dengan banyak orang, masih tidak menemukan indahnya senyum dan ucapan salam dari orang yang amat mereka cintai.

Bila kita masih bisa mendoákan orang lain, syukurilah. Sebab masih banyak mereka yang mengumbar caci maki dan menebarkan aib orang lain lewat berbagai media dan bahkan menyebarkannya tanpa pernah mengkonfirmasi kepada yang memiliki aib dalam kehidupan.

Bila kita masih bisa bersilaturrahim dengan saudara, syukurilah. Sebab masih banyak mereka yang tidak mampu lagi menyapa saudara kandung sendiri akibat telah berlaku salah kepada saudara dan enggan untuk meminta maaf.

Bila kita masih bisa mendengarkan dan membaca ayat AlQuran, maka syukurilah. Sebab berapa bayak orang yang tidak mengerti dengan bacaan alQuran dan tidak mampu membacanya. Sebab jiwa dan hati mereka telah Allah tutup karena pembangkangan yang bertumpuk-tumpuk.

Bila kita masih bisa tertidur lelap kapan mengantuk datang, maka bersyukurlah. Karena diluaran sana masih banyak orang yang mencari formula dan pengobatan untuk dapat tertidur lelap. Meminta saran dokter dan tenaga ahli untuk mengobati insomnia yang terlalu menjadi beban.

Bila kita masih bisa tertawa, maka syukurilah. Sebab banyak orang yang butuh latihan dan juga bantuan untuk bisa tertawa, walau telah terlibat langsung untuk menonton komedian.

Bila kita masih bisa menyempatkan diri untuk tafakkur didalam mesjid dan membaca zikir. Maka jangan lah iri kepada mereka yang tidak mampu melangkahkan kaki ke masjid dan membaca zikir, kecuali membual perkataan demi perkataan yang tidak memiliki manfaat konon hikmah dalam kehidupan.

Hidup susah bukan karena ketiadaan harta, hidup susah karena ketiadaan iman kepada pemilih alam semesta. Bila kita masih disayangi dan dicintai olehNya, maka kehidupan yang kita lalui membuat kita selalu ingat dan meminta kepada Allah disetiap helaan nafas dan hasrat kita.

Milikilah kasih sayang Allah yang terus mengalir dalam hati, karena ia akan membawa kepada kebahagian dan ketentraman jiwa. Bila tidak, limpahan harta materi, popularitas bak artis akan menjadi neraka kehidupan yang menyesakkan dan membuat hidup nelangsa dan nestapa. Berkubang dosa, gundah gulana mencari kebahagiaan dengan berbagai cara.

Syukuri apa yang ada, sebab Allah maha tahu apa yang terbaik untuk kita.

Senin, Januari 26, 2015

Suara dan Kata Identitas Kita

Pemimpin itu memiliki suara yang menjadi pedoman bagi pengikutnya. Pemimpin itu memiliki kata yang menjadi acuan bagi pengikutnya. Bila tanpa suara dan kata pemimpin itu membutuhkan tangan sebagai pedoman dan acuan bagi pengikutnya.
Maka pilihlah suara dan kata pemimpin yang baik sebagai pedoman dan bukan suara dan kata yang tak baik yang menjadikan kesengsaraan.

Mengamati suara yang bersenandung dari penyanyi menjadikan ia sebagai biduan yang mampu membuat pendengar hanyut dalam bait kata dan irama yang mengiringi. Mendengar suara yang berteriak dari berbagai alat pengeras dengan suara lantang dan kata-kata yang penuh hujatan dan cacian. Membuat pendengarnya marah dan meradang. Mendengar ungkapan bijak dari kearifan dari pembelajaran hikmah menjadikan pendengar mendapatkan kesadaran untuk tidak terjebak dalam perlombaan tikus amarah dan kebencian.

Suara sebagai sebuah anugrah maha pencipta bagi manusia sebagai media penyampai kata. Kata yang kemudian menjadi bahasa. Bahasa yang menjadi identitas setiap orang. Harimau memiliki suara auman yang menjadi ‘kata’ bahwa ia adalah penguasa alam rimba. Gajah memiliki suara yang menjadikan ‘kata’ bahwa ia memiliki otoritas jelajah hutan. Masing-masing binatang dalam alam rimba memiliki suara yang menjadi ‘kata” sebagai sebuah pola komunikasi yang menentukan bagaiman alam rimba bergerak dinamis denan penghuninya.

Kita manusia, juga memiliki suara, ada yang mampu mengolahnya menjadi nyanyian yang indah didengar oleh orang lain. Ada yang mampu menjadikan alat pelacak untuk menentukan seseorang melakukan konspirasi untuk melakukan kejahatan tersistem dan bersama, ini yang digunakan KPK dengan alat sidik suara. Ada yang mampu menjadikan sebagai media penyampai kebaikan dan pencengah dari keburukan. Suara para penyeru kebaikan, guru yang mengajarkan kata pembuka jendela ilmu pengetahuan.

Diantara kita mampu mengubah suara menjadi alat pembakar masa. Menjadi suara-suara yang bukan menentramkan, malah menjadi pemicu kebakaran amarah dan penghumbar cacian demi hujatan. Bagi orang biasa suara dan bersuara adalah bentuk pengungkapan berbagai persoalan demi persoalan seputar kehidupan. Sedangkan suara bagi pemimpin adalah legitimasi untuk mendapatkan hak berkuasa bagi orang banyak.

Suara yang kita berikan bagi pemimpin utama urusan masyarakat Indonesia berubah menjadi kata. Kata pemimpin yang menentukan bagaimana menata dan mengelola intitusi, kementrian, dan juga barangkali sebagai acuan untuk memporak-porandakan Indonesia.

Satu kata dari suara pemimpin akan menjadi kata dan suara bagi masyarakat. Ia menjadi trending topik bagi pengguna media twitter, ia menjadi status di facebook, ia menjadi ulasan dari berbagai sudut pandang bagi penulis berita, penulis warga yang mendarat diberbagai media. Suara sumbang dan tidak jelas yang menafikan keberadaan masyarakat menjadi suara riuh dengan berbagai kata-kata yang kembali kepada pemilik suara yang berkata.

Rakyat adalah pemilik suara. Masyarakat adalah penutur kata. Pemimpin bertugas mengunakan suara dan berkata untuk menjadikan rakyat tepat sebagai pemilik sah suara. Masyarakat mampu berkata baik dan elok dari ucapan kata dari pemimpin. Namun, bila pemimpin memilih suara sumbang dan kata tak bijak, maka ia menjadi suara dan kata masyarakat yang mengikuti dengan 250 juta masyarakat Indonesia.

Seperti pepatah mengatakan, mulutmu adalah harimaumu. Sebab dari mulut seorang pemimpin dan yang dipimpin akan keluar suara dan kata sebagai pedoman dan acuan. Bila acuan itu baik maka ia mampu membawa pedoman berkata dan bersuara baik. Namun bila acuan itu buruk dan sumbang maka ia mampu membawa malapetaka berkata dan bersuara bagi pemimpin dan masyarakatnya.

Maka peliharalah suaramu wahai pemimpin dan masyarakat pemilik suara dan kata. Kata suara dan kata adalah identitas yang menjadi kenyataan kita sebagai manusia. Bekatalah perkataan baik, bersuaralah suara yang anggun nan elok untuk menjadi pedoman dan acuan.

Bersuara dan berkata tanpa mesti membuka tabiat tak elok adalah pertanda kita manusia yang memiliki aturan moral dan agama yang masih melekat dalam diri kita sebagai masyarakat Indonesia.

Rabu, Desember 07, 2011

Kerikil Rel Kereta Api Bersaksi


Beberapa kereta api lewat membawa penumpang penuh sesak. Ada anak muda yang senang berada di atas atap kereta setiap pagi, karena tidak ada tempat yang sepi selain di atas atap kereta. Ada orang tua dengan barang dagangan yang masih segar diambil dari kebun saban hari. Ada gadis berwajah seri karena hari ini mulai menjadi sekretari. Kami masih tetap menjadi saksi, bagaimana mereka datang menghampiri kami setiap hari.

Hari masih pagi, dimana matahari belum melihatkan keseluruhan paparan cahaya. Karena ia masih bersembunyi di balik beberapa gedung pencakar langit. Cahaya memerah karena awan dan kabut bersatu menutupi elok cahaya pagi. Kami masih tetap menjadi bagian penerima kebaikan cahaya matahari, tiada kata untuk memaki. Walau kadang-kadang kami mesti disiram oleh hujan kala matahari shif berganti.

Beberapa orang bergegas dan memilih untuk berlari. Karena kereta api telah memasuki stasiun untuk menjemput penumpang yang telah rapi. Karena hari ini mesti menyiapkan materi untuk proyek perbaikan transportasi yang melelahkan hati. Namun kami masih tetap tersusun rapi, untuk membantu kereta datang sesuai dengan keputusan penguasa kereta api.

Terkadang juga kami melihat para masinis menurunkan penumpang yang sudah sampai di statiun ini, karena tidak membeli karcis untuk pergi. Namun kami tidak pernah keluar dari pekerjaan ini, karena kami terus memberi.

Telah lama berselang penumpang berlalu lalang, datang dan pergi, dari pagi sampai malam hari yang sepi. Tidak sedikit yang mengeluh tentang apa yang tidak berkenan di hati. Namun bagaimanapun ia tetap menjadi pilihan yang pasti untuk tidak di ganti dengan kendaraan lain setiap hari. Namun kami tetap berada disini dan tidak datang silih berganti untuk mengistirahatkan diri.

Namun, kami tetap setia sampai tidak ada kereta datang dan pergi. Tetap bersama berkumpul dari pagi hingga pagi. Kadang kala sesekali beberapa teman kami pergi tidak tahu pergi kemana. Karena ada tangan kecil membawa pergi. Kebersamaan kami tiada kata untuk mencipta konflik berarti.

Gesekan demi gesekan akan terus menerpa kami ketika kereta api datang silih berganti. Tiada kami berteriak untuk saling menyakiti. Kami hanya bergerak perlahan dan menahan beban yang sampai ribuan ton memberati. Tidak ada unjuk rasa yang mesti kami datangi. Tidak ada pengaduan pelecehan kepada polisi. Tidak ada keluhan untuk mentri walau kami tidak pernah di sapa lagi.

Kami akan terus menanti setiap kereta api yang membawa banyak cerita anak negri. Karena kami hanya tahu satu kata yakni mengabdi supaya kerta api tidak jatuh yang membuat bapak menteri capek hati.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Kamis, November 04, 2010

Kumpulan rangkaian hikmah bulan sept 2010

Sang Pemenang Pembelajar
Kumpulan postingan bulan September 2010

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah swt atas karunia keimanan dan kesehatan yang menghampar di setiap bentang kehidupan kita. Shalawat dan salam kepada Rasulullah yang senantiasa merindukan ummatnya untuk mengikuti sunnah kehidupan sesuai dengan pustaka kebaikan Alqur’an dan Sunnah.

Semoga kumpulan postingan ini bermanfaat dan dapat memberi inspirasi bagi kita semua. Ketika ia sebuah cahaya yang redup maka jadikanlah cahaya yang benderang. Ketika ia setitik air maka wujudkanlah menjadi setelaga.

Hidup itu indah kala sesuatu menjadi katalisator bagi yang lain, seperti angin menjadi katalisator terbangnya burung yang mencari makan. Seperti air yang menjadi katalisator bertelurnya ikan salmon.

Terima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan tanda suka kala postingan di wall Sang Pemenang Pembelajar dan juga yang membaca namun tidak terlacak. Atas kesediaannya merangkai persaudaraan saya aturkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Muhammad Yunus, S.E ‘Pemenang Pembelajar’
***

07 September 2010,

“Begitu Indah ia datang menyapa dan menuntun kita menjadi pribadi nan fitri, melalui Ramadhan tahun ini.

Kemenangan, kebahagiaan, Keselarasan menjadikan kita Sang Pemenang Pembelajar sejati”


08 September 2010,

“Diantara derai tawa yang menyenangkan terkadang masih terselip airmata kesedihan. Diantara baiknya percakapan masih terselip ungkapan menyakitkan. Diantara janji dan komitmen masih terdapat ketidakkonsistenan. Diantara kemenangan di hari fitri terdapat saling memaafkan”

 

Kemenangan diraih dari sebuah perjuangan dalam mengorbankan banyak hal dan juga mampu memberikan maaf dalam beberapa hal”


09 September 2010,

“Berpisah jua di akhir penantian, bergelayut mencipta kenangan, Ramadhan datang kembali pulang menjelang takbir di kumandangkan. Menetes dimata mengharap bertemu, melipat tangan di dada mengharap maaf, namun hayan lewat status terlewatkan ucapan minal 'aidhin wal faizin”


“Bersua tapi tak jumpa, bertemu tapi tak bertatap muka, hanya lewat rangkaian kata-kata terucap. Minal 'aidin wal faizin saling memaafkan atas khilaf dan salah untuk kembali fitri”


12 september 2010.

“Berkumpul dan bertemu kemudian saling mengunjungi adalah sebuah kenangan indah bersama kala moment idul fitri kali ini. Inilah kekuatan tak tergantikan dalam merajut silaturrahmi dalam keluarga dan karib kerabat. Karna berlebaran bersama dan saling mengunjungi melampaui keberadaan aksesoris lebaran yang melenakan”


15 september 2010,

“Ruang lingkup kebermanfaatan hidup adalah pada orang-orang yang terdekat baik secara karib kerabat maupun bertetangga. Itulah dimensi ketaqwaan yang menjadi pertanda bahwa berpuasa meninggalkan bekas karakter manusia yang selalu berbagi untuk sesama. Untuk seseorang yang telah membantu semoga Allah tetap mencintai dan menjadi hambanya, amien”


16 September 2010,

“Menutup hari ada rangkaian catatan kebaikan dan juga keburukan. Terkadang tercampur satu kebaikan dengan keburukan seperti baju yang ternoda dimana kala pagi masih bersih, maka saatnya direndam dalam permintaan maaf tuk sesama dan ampunan dalam deterjen istigfar untuk sang rabbul'alamiin”


“Bertemu rindu dengan cinta di sanalah semua keindahan, kedamaian, keberartian, kebermaknaan, dan kenikmatan berkulindan dalam satu klik yang tak terlupakan dan ia selalu hadir 34 kali dalam lima waktu yang berbeda, ia adalah sujud yang merangkum rindu dengan cinta”


“Seperti sinyal konektivitas dengan dunia maya yang menjadikan online dengan sebuah server besar yang dapat menghubungkan satu sama lain di belahan dunia manapun berkumpul dan berbagi, begitulah kala iman menjadi konektivitas dengan sesama mukmin lainnya hidup berkumpul dan berbagi kebaikan, sudah onlinekah iman anda?”


“Semua yang datang di hadapan kita memberikan dua pilihan, besyukur kala itu sesuai dengan keinginan dan mengeluh kala itu tidak sesuai dengan keinginan kita, namun semua menentukan karakter kita apakah sang pengeluh atau orang yang mampu bersyukur, walau kadang yang datang tidak sesuai dengan keinginan kita, pilihan itu adalah realitas kita”


“Silahkan menumpang di kendaraan waktu yang selalu membawa banyak cerita suka yang buat tawa dan senyum, memabaca duka yang buat derai air mata, sakit yang tidak terobati, sehat, miskin papa di kaya rayanya manusia, nestapa di senangnya mereka. Kendaraan waktu itu selalu membawa kita kemana saja mencapai tujuan hidup”


“Dalam lautan terdapat banyak keindahan yang tersembunyi dalam gelombang. Begitulah jika kita hanya mengenal dari permukaan maka gelombanglah yang kita ketahui dan mengombang ambing kemana gelombang bergerak, maka selamilah maka keindahan itu akan mempesona”


“Berlalunya waktu yang berlomba dengan aktivitas keseharian seperti roda-roda kendaraan yang terus bergelinding menuju tempat dan maksud tujuan, maka sudilah untuk sejenak berhenti mengisi bensin dan juga memeriksa kendaraan supaya perjalanan menuju tempat selamat. Begitulah shalat dalam pergantian waktu di kala zuhur menyapa untuk keselamatan perjalanan kehidupan kita. Marilah sejenak berhenti menjaga sisi kebaikan diri bertemu dengan sang pencipta diri”

 

18 september 2010,

“Merangkai kata memiliki cita rasa, filosofi, makna, tujuan, maksud dan juga efek, maka pilihan kata dan juga untaian mengikutinya semoga menjadi bermakna dan berdimensi ibadah yang beruntaian abadi memelihara diri, karena sebuah ungkapan adalah pencapaian dari realitas kedirian”

 

“Diantara gelap gulitanya malam yang berselimut awan masih terselip beberapa bintang yang berkedap-kedip memberikan arah untuk dapat menepi bagi pelaut yang tersesat, begitupun kebaikan yang berkedap-kedip diantara selimut awan keburukan dan kejahatan yang memberikan arah untuk dapat menepi bagi jiwa yang tersesat”

 

“Kala seseorang telah kembali dan meninggalkan jejak langkah perjuangan dan pengorbanan melampaui dimensi dirinya, maka ia akan dikenang, ditangisi, di apresiasi. Maka jejak langkah perjuangan dan pengorbanan akan mengalir dalam denyut kehidupan memberi arah menelusuri gelapnya kehidupan lalu, sekarang dan akan datang”


“Ketika sesuatu telah berakhir maka sesuatu yang baru pun datang, terkadang yang berakhir mengenang suka duka kala sesuatu yang baru datang menjelang dengan rentang kebaruan, dalam pergantian terdapat pemelajaran untuk Sang pemenang pembelajar yang berkata AKU BISA”


27 september 2010,

“Ketika kesulitan datang menghampiri maka berbahagialah karena banyak kemudahan yang datang, namun ketika kemudahan datang menghampiri maka bersiaplah menerima kesulitan, karena keudanya adalah sepasang untuk menguji kesabaran dan ketabahan”


29 september 2010,

“Akhir siang telah surut bernama senja, seperti pasang surut laut yang memberikan ruang untuk kehidupan berbeda, diantaranya ada "jeda" sebentar untuk kembali tenang dan besiap untuk mengawali pasang malam yang datang. Jeda itu adalah magrib yang datang sebagai pertanda ombak kehidupan tenang dan menentramkan”


“Umur itu bertambah seperti pucuk pohon yang makin tinggi yang di terpa oleh berbagai angin yang makin kuat, sedangkan usia seperti daun yang berguguran memberi cerminan bahwa semua akan kembali dari mana ia berasal setelah melalui proses kehidupan, selamat hari milad bagi teman dan sahabat”


“Diantara tumpukan bebatauan di rel kereta api terdapat ruang untuk menampung dan menahan beban berat laju kereta api yang berlalu. Diantara kencangnya ban melekat di permukaan aspal, terdapat ruang untuk menjaga keseimbangan melajunya mobil di jalan. Diantara derita dan kesusahan masih terdapat "ruang" keseimbangan bernama syukur dan sabar”

 

“Di jemput pagi subuh dan di nanti duha, kehidupan berjalan dalam zikir kehidupan, namun diantaranya masih ada yang di tinggalkan subuh dan di abaikan duha”




30 september 2010,

“Kebaikan itu laksana menanam padi, dimana rumput kan tumbuh juga, Keburukan itu laksana menanam rumput, dimana padi takkan ikut tumbuh disana. Maka ikutilah kebaikan dengan tidak melakukan keburukan, maka kebaikan itu tumbuh menghasilkan kebaikan lainnya”

 

“Kemiskinan materi terkadang menjadikan seseorang mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang, namun kemiskinan hati menjadikan seseorang tidak mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang dan sering mengeluh dengan rasa ketidakcukupan”

 

“Hidup adalah episode 24 jam yang terbagi dari siang dan malam, terdapat masa yang menentukan pada pergantian waktu, ada yang mengejar matahari terbit dan tidak sedikit yang menunggu matahari terbenam, kehidupan berpacu di antara matahari terbit dengan matahari terbenam, selalu begitu sampai kita berganti dengan orang lain di bumi ini”

 

“Kekayaan materi seringkali menjadikan seseorang merasa lebih dari pada orang lain dan sombong sedangkan kekayaan hati sering menjadikan orang merasa hidup lebih berarti bersama orang lain karena bisa saling berbagi dan menghargai”


Minggu, Oktober 03, 2010

Waktu


 Alhamdulillah segenap puji bagi Rabbul’alamiin. Air mengalir disela-sela batu, tanah, pasir, akar dan juga diantara sirip-sirip ikan dan juga tubuh beberapa jenis makhluk yang saling berbagi ruang. Bergerak dengan tenang dari satu tempat ketempat lain. Membawa berbagai bentuk dan jenis kehidupan. Membasahi tempat-tempat yang patut disinggahi. Ketika telah mempunyai jalur kehidupan maka ia akan selalu mengalir dan membuat sebuah episode kehidupan. Begitulah air mengabdikan dirinya dalam ketundukan aturan sang Rabbul’alamiin.
Waktu tetap berjalan dengan seksama dan amat teratur. Terdapat penanda utama perubahan waktu, pertama matahari terbit. Dimana gelapnya malam digantikan cahaya yang mulai terang. Kedua, tergelincirnya matahari di tengah hari sebagai tanda bahwa telah berlalu setengah hari. Ketiga adalah terbenamnya matahari. Memberikan pertanda bahwa ada satu episode kehidupan yang telah berlalu. Malam menjemput bagian yang telah di gunakan oleh siang untuk segala kehidupan. Limpahan cahaya matahari kemudian berganti dengan terpaan cahaya malam dan terkadang ditemani oleh cahaya bulan dan juga bintang yang seakan dekat dalam pandangan.
Waktu adalah investasi terbaik bagi siapapun dalam kehidupan. Setiap makhluk hidup mendapatkan jatah yang sama dalam satu hari. Tidak ada yang mendapatkan lebih atau kurang. Hanya terdapat panjangnya suatu siang dalam belahan tempat lain dan juga pendeknya malam dalam satuan waktu di kutub yang berbeda. Berbagai kehidupan tetap berjalan dengan semestinya, baik yang merupakan perencanaan manusia untuk melakukan aktivitas yang menjadikan dirinya berarti. Namun juga ada kehidupan yang berjalan berdasarkan hukum kehidupan tanpa manusia dibawah ketetapan Sang Pencipta
Sebagian manusia adalah yang memburu waktu. Waktu adalah sebuah bentuk yang dicari. Berbagai cara digunakan untuk menjadikan waktu sebuah yang amat berharga. Seakan waktu yang tersedia tidak mencukupi. Aktivitas yang padat dan pekerjaan yang menumpuk telah memenjara dan tidak mempunyai banyak waktu lagi untuk diri sendiri dan juga hal lainnya. Seakan waktu hanya terkuras untuk satu hal.
Sebagian ada yang membuang waktu. Seakan waktu adalah sesuatu yang tidak berharga dan berguna. Aktivititas-aktivitas non produktif dan cendrung merusak adalah langganan dan menjadi kebiasaan. Terkadang malah mengutuk waktu yang berlalu.
Waktu adalah sebuah hal yang netral sebagai sebuah instrumen alam dari ciptaan Allah. Waktu adalah makhluk Allah yang mematuhi dimensi dan takdir untuk memberikan ruang bagi makhluk lain untuk hidup. Allah menyatakan permasalahan waktu dalam bentuk sumpah dalam Q.S Al ‘Ash 1-2 “ Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan/situasi merugi. Kecuali yang memiliki iman (keyakinan) dan amal prestasi produktif (amal shaleh) dan bersinergi  dalam kebenaran dan kesabaran (konsistensi).”
Terdapat empat syarat utama menjadikan waktu sahabat dan juga tidak diburu oleh waktu dan membuang waktu.
Pertama, Hidup adalah ibadah. Hal ini senada dengan ungkapan komitmen dalam membaca alfatihah “kepada Engkau kami menyembah dan kepada Enkau kami meminta tolong” Kemudian “Sesungguhnya sholat, ibadahku, mati dan hidupku untuk Rabb semesta alam”. Kerangka berfikir dalam menjadikan waktu terbaik dengan totalitas menjadikan hidup bertujuan untuk Rabb dan mencari keridoannya. Ibadah meluputi aspek ritual dan juga diluar ritual.
Kedua. Memiliki keyakinan. Keyakinan muncul dari pengetahuan akan konsepsi waktu, diri dan kehidupan. Keyakinan muncul dari kesadaran akan hidup dan peranan hidup yang terus bergerak ketika manusia ada dan tidak ada. Keyakinan menghantarkan seseorang mempunyai sebuah energi untuk mengerjakan banyak hal kehidupan.
Ketiga. Milikilah kegiatan produktif dan prestatif (amal shaleh) yang bertujuan sebagai ibadah dan didorong oleh energi keyakinan.
Keempat. Bersinergilah. Banyak pekerjaan besar terlahir dari kerjasama dan sinergi berbagai pihak yang saling mendukung. Sinergi ini berlandaskan kepada prinsip kebenaran dan konsisten dalam melaksanan.
Dengan keempat syarat maka diwaktu adalah sahabat yang akan menajdikan kita Sang Pemenang Pembelajar.
dari catatan harian. Hari ini tanggal 10 Juni 2010 dan di sempurnakan 03 Oktober 2010

Jumat, Oktober 01, 2010

Mendegarkan

Lebarnya daun telinga tercipta untuk mendengar dari dua sisi yang berbeda, tidak seperti mulut yang di katup oleh gigi dan bibir, karena mendengar mempunyai seni tersendiri dari kemampuan merangkai ucapan yang terkadang mesti di gigit dahulu oleh geraham yang kokoh

Akar pohon

Ketika pohon berbuah dan berdaun lebat ingatlah akan akar terbenam jauh kedalam bumi menelusuri gelapnya tanah tanpa pernah untuk memperlihatkan diri, karena buah ranum dan daun lebat cukuplah menjadi bukti bahwa akar telah menepati janji

Kamis, September 30, 2010

Kemiskinan

Kemiskinan materi terkadang menjadikan seseorang mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang, namun kemiskinan hati menjadikan seseorang tidak mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang dan sering mengeluh dengan rasa ketidakcukupan...

Kekayaan

Kekayaan materi seringkali menjadikan seseorang merasa lebih dari pada orang lain dan sombong sedangkan kekayaan hati sering menjadikan orang merasa hidup lebih berarti bersama orang lain karena bisa saling berbagi dan menghargai

Rabu, September 29, 2010

Magrib penanda

Akhir siang telah surut bernama senja, seperti pasang surut laut yang memberikan ruang untuk kehidupan berbeda, diantaranya ada "jeda" sebentar untuk kembali tenang dan besiap untuk mengawali pasang malam yang datang. Jeda itu adalah magrib yang datang sebagai pertanda ombak kehidupan tenang dan menentramkan

Umur dan Usia

Umur itu bertambah seperti pucuk pohon yang makin tinggi yang di terpa oleh berbagai angin yang makin kuat, sedangkan usia seperti daun yang berguguran memberi cerminan bahwa semua akan kembali dari mana ia berasal setelah melalui proses kehidupan

Ruang Syukur dan Sabar

Diantara tumpukan bebatauan di rel kereta api terdapat ruang untuk menampung dan menahan beban berat laju kereta api yang berlalu. Diantara kencangnya ban melekat di permukaan aspal, terdapat ruang untuk menjaga keseimbangan melajunya mobil di jalan. Diantara derita dan kesusahan masih terdapat "ruang" keseimbangan bernama syukur dan sabar

Jumat, September 24, 2010

Subuh


Di jemput pagi subuh dan di nanti duha, kehidupan berjalan dalam zikir kehidupan, namun diantaranya masih ada yang di tinggalkan subuh dan di abaikan duha

Kamis, September 23, 2010

Bintang kebaikan

Diantara gelap gulitanya malam yang berselimut awan masih terselip beberapa bintang yang berkedap-kedip memberikan arah untuk dapat menepi bagi pelaut yang tersesat, begitupun kebaikan yang berkedap-kedip diantara selimut awan keburukan dan kejahatan yang memberikan arah untuk dapat menepi bagi jiwa yang tersesat

Kamis, September 16, 2010

Istigfar

Menutup hari ada rangkaian catatan kebaikan dan juga keburukan. Terkadang tercampur satu kebaikan dengan keburukan seperti baju yang ternoda dimana kala pagi masih bersih, maka saatnya direndam dalam permintaan maaf tuk sesama dan ampunan dalam deterjen istigfar untuk sang rabbul'alamiin

Minggu, September 12, 2010

Kekuatan silaturrahmi

Berkumpul dan bertemu kemudian saling mengunjungi adalah sebuah kenangan indah bersama kala moment idul fitri kali ini. Inilah kekuatan tak tergantikan dalam merajut silaturrahmi dalam keluarga dan karib kerabat. Karna berlebaran bersama dan saling mengunjungi melampaui keberadaan aksesoris lebaran yang melenakan

Senin, Agustus 30, 2010

Diantara keraguan

Keraguan datang hendak berbuat baik dan hati berkata apakah ya atau tidak, maka masuklah dalam tahapan kesia-sian, namun kegaruan datang hendak berbuat buruk dan hati berkata apaah ya atau tidak, maka masuklah dalam tahapan kebaikan di sanalah peran hati nurani menyapa kita

Minggu, Agustus 29, 2010

Muara sampah

Di sebuah muara berkumpul beraneka ragam bentuk sampah, dari sampah rumah tangga sampai sampah dari kebutuhan pribadi setiap individu, namun untuk menyalahkan dan mempersalahkan masing-masing mempunyai argumen terbaik, namun untuk tidak membuang sampah sembarangan semua kita terkadang tidak tahu malu untuk membuang sembarangan

Jumat, Agustus 27, 2010

Keutamaan Al-qur'an

Diantara deretan huruf-huruf latin yang berjejal rapi memberikan banyak manfaat, selipkanlah membaca rangkaian seperti goresan yang di baca mulai dari kanan kekiri walau terkadang tidak mengerti apa maksud dan tujuan seperti bacaan "Alil lam mim", "Aiif lam raa", "Yaasiiin". Karna disanalah salah satu penyeimbang terbaik untuk kebaikan kita membaca dari sebelah kanan

Kamis, Agustus 26, 2010

Getaran rindu

Seperti pasir merindui gelombang yang selalu datang membelai dari panasnya terpaan matahari, begitulah hati kala merindui getaran yang selalu datang menghampiri dari terpaan kesunyian diri...dari getaran zikir Ilahi yang selalu datang menghampiri