Tampilkan postingan dengan label Edu-Training. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Edu-Training. Tampilkan semua postingan

Jumat, Juni 28, 2013

Bajaj yang ketinggalan zaman di perkaderan HMI


Oleh: Muhammad Yunus, S.E[1]

Bajaj adalah angkutan lingkungan di daerah Jakarta. Memiliki warna orange dengan suara yang menggelegar dan memekakkan telinga. Mencari penumpang dekat pasar-pasar besar di Ibukota Jakarta. Keberadaan Bajaj sangat membantu transportasi masyarakat untuk mengangkut aneka keperluan.
Pada tulisan kali ini Bajaj diambil sebagai sebuah analogi untuk bisa menjelaskan bagaimana sebuah proses training di Himpunan Mahasiswa Islam. Pentrainingan di HMI memiliki jenjang dari Latihan Kader I sampai Latihan Kader III. Pertumbuhan LK seiring dengan pertumbuhan dari organisasi setingkat. LK I adalah kewajiban dari Pengurus Komisariat. Latihan Kader II adalah kewajiban dari Pengurus Cabang dan Latihan Kader III adalah kewajiban dari Pengurus Badko dan PB HMI.
Untuk melaksanakan LK yang menjadi pengatur dan memenaj adalah Badan Pengelola Latihan mulai dari tingkat cabang sampai PB HMI yang bernama Bakornas BPL. Pada saat training berlangsung BPL mengeluarkan Surat Keputusan Team Pengelola untuk melaksanakan pentrainingan.
Pola pentrainingan yang bergerak stagnan menjadikan hasil out put perkaderan tidak mengalami peningkatan apa-apa. Malah semakin menurun kualitas dan kuantitas dari tahun ke tahun. Bajaj yang telah lama digunakan mengalami keausan berbagai onderdil. Dan mengalami kerusakan dimana-mana. Terkadang tidak memiliki suku cadang dan terpaksa di kanibal[2].
Supir Bajaj adalah orang yang ahli membawa bajaj. Dalam training disebut dengan Master Of training. Seorang master of training mengelola tiga roda utama pelatihan. Yakni Peserta pelatihan yang merupakan warga belajar dari berbagai daerah jika pada LK II dan LK III, sedangkan pada Latihan Kader I berasal dari berbagai jurusan dan perguruan tinggi. Untuk roda kedua dan ketiga adalah Panitia Pelaksana dan Team Pengelola.
Peserta adalah ban depan yang akan membuka jalan kemasa depan. Sedangkan ban belakang adalah roda yang mendorong ban depan untuk bergerak maju mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan ini ada dalam aturan Konstitusi HMI khususnya dalam pedoman perkaderan.
Menarik dari sebuah Bajaj, dimana ia mampu untuk berjalan mundur. Hal ini sering terjadi diperkaderan hampir di diberbagai level dan waktu kesempatan. Berjalan mundurnya ini adalah dimana Panitia dan pengelola yang maju dan mampu menambah kualitas diri. Sedangkan pada peserta tidak dan malah mengalami pengurangan kualitas.
Bagi pengelola membaca dan menganalisa peserta, bacaan dan perkembangan training hari demi hari adalah kewajiban untuk menjadikan training memiliki standar kualitas mutu training. Sedangkan bagi panitia belajar bagaimana mengelola sebuah kegiatan yang berdurasi 6 hari ditambah pra dan sesudah training dengan membuat laporan pertanggungjawaban.
Roda depan Bajaj adalah yang akan menentukan kemana arah yang mesti dituju. Jika pada Latihan kader I maka ia akan menjadi roda depan dalam berbagai kegiatan di tingkat komisariat dan juga beberapa program kerja di cabang. Setelah itu ia akan menjadi gada depan kepengurusan di tingkat Komisariat. Sedangkan untuk Training LK II mereka dipersiapkan menggerakkan organisasi dari tingkat komisariat, cabang, BPL dan lembaga kekaryaan.
Yang menjadi persoalan adalah kualitas peserta, pengelola dan panitia yang sering mengalami pecah ban. Kok bisa? Hal ini tidak terlepas dari kemampuan organisasi mengelola sumber daya yang dimiliki. Sejarah panjang keberadaan HMI telah menjadi modal social yang selayaknya menjadikan Bajaj dengan kekuatan Listrik atau menggunakan energy alternative yang tidak mahal. Sebab BBM sekarang naik dan menghabiskan banyak sumbe daya.
Sudah saatnya inovasi dan metode baru diHMI yang mampu menggunakan sumber daya efektif, efisien dan ramah lingkungan. Jika tidak maka beribu Latihan Kader I, beratus LK II dan puluhan LK III menjadi “Minyak abih, samba tak lamak” atau “ Kojo co Kojo, Kobia co Kobia.”  


[1] Master of Training di LK II HMI Cab. Payakumbuh pada tanggal 21-27 Juni 2013
[2] Kanibal adalah proses pergantian suku cadang Bajaj dengan suku cadang diluar Bajaj. Hal ini berguna untuk dapat menjalankan Bajaj. Jika tidak dilakukan maka Bajaj tidak dapat melayani penumpang.

Jumat, Desember 02, 2011

Kuliah Hanya Cuci Muka

Dinamika perkuliahan memiliki banyak cerita yang bersilewaran antara mahasiswa dengan mahasiswa, antara dosen dengan mahasiswa dan juga dosen dengan dosen. Interaksi cerita berasal dari  dinamika yang saling berinteraksi sinergi, saling mempengaruhi.

Menjadi mahasiswa adalah anugrah dan amanah. Tidak setiap orang bisa dan mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi, sosial dan pendidikan. Bagi yang pernah merasakan bangku kuliah, momentum menjadi mahasiswa memiliki banyak cerita dan kisah. Ada yang menarik untuk di kupas seperti kejadian kumpul kebo mahasiswa. Menginsipirasi bagi beberapa orang yang berjuang untuk dapat kuliah dengan segala keterbatasan. Dan tidak sedikit yang berakhir dengan kesedihan yang tidak mampu menyelesaikan perkuliahan karena kelalain diri.

Perkuliahan memiliki karakteritik sangat berbeda dengan masa sekolah. Pada masa perkuliahan mahasiswa dihadapkan dalam beberpa hal mendasar dalam kehidupan pribadi.
Pertama, keputusan untuk memilih. Sering menjadi momok bagi yang tidak terbiasa mengambil keputusan untuk diri sendiri. Dalam realitas kehidupan sebelum jika seseorang tidak dibiasakan untuk mengambil keputusan sendiri maka ia akan mengikuti saran orang lain.

Kedua. kurang informasi. Hal ini sebabkan oleh minimnya sharing pengetahuan dari beberapa alumni dari sekolah yang besangkutan.

Ketiga, Kekebesan yang tidak terkendali. Kebebasan ini di dapat dari proses perubahan dalam diri. Ketika masih dalam bangku sekolah semua memiliki aturan-aturan yang melekat. sedangkan dalam perkuliahan dan telah berada di rantau orang maka ia memiliki sebuah pemikiran bahwa kebebsan telah didapat.

Keempat, Keengganan bertanggungjawab. Hal ini terjadi ketika kuliah bukanlah sebuah kesadaran diri. Kuliah menjadi sebuah pelarian sementara akan beban hidup. Bentuk keengganan ini adalah kuliah sekedar tempat untuk behura-hura, nongkrong dan seabrek aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah. Ibarat pepatah minangkabau, tetap mentimun namun mentimun bungkuk. Masuk karung namun tidak dihitung.

Sistem perkuliahan yang menerapkan Sistem Krediti Semester yang dipandu oleh dosen pengampu dan juga oleh beberapa asisten. Dosen dan asisten mempunyai tanggungjawab dalam menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan berbagai model dan sistem. Dalam perkuliahan sering menggunakan pendekatan penelitian perpustakaan, penelitian lapangan, dan sering menggunakan tatapan tatap muka dengan model ceramah dan presentasi.

Sering menjadi problem dalam perkuliahan tatap muka adalah ketidak sampaian materi pembelajaran. Beberapa mata kuliah disampaikan hanya pada tataran kulit luar, tidak menyentuh esensi yang mampu merubah sikap dan cara pikir. Pendekatan tatap muka dalam perkuliahan memiliki beberapa kendala, pertama adalah kesiapan mahasiswa dalam menerima perkuliahan. kedua adalah kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan. ketiga adalah kemampuan akademik, skill dosen dalam mata kuliah yang menjadi tanggungjawab.

Istilah kuliah hanya cuci muka adalah gambaran fenomena, ketika perkuliahan menjadi sebuah seromonial pertemuan tatap muka antara dosen dan mahasiswa dalam beberapa pertemuan. Pertemuan ini hanya berisi ceramah miskin dialog. Mahasiswa masuk kuliah sekedar hadir dan absen, dan sering titip absen.

Sebuah mata kuliah akan diselesaikan dalam 16 kali pertemuan setiap minggu. Pada posisi realitas ideal pertemuan 16 kali pertemuan akan memberikan pemahaman tentang konsepsi, model dan sistematika sebuah mata kuliah. Contoh. Manajemen Pemasaran. Dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan Silabus seorang dosen akan memberikan panduan perkuliahan yang akan dilalui satu semester kedepan. Kemudian di dukung oleh beberapa referensi pendukung untuk mata kuliah Manajemen Pemasaran. Selain referensi pendukung terdapat beberapa tugas yang terdiri dari penulisan penelitian literatur, penelitian lapangan dan sekaligus pengalaman langsung atau praktikal materi kuliah.

Namun, dalam beberapa hal posisi realitas ideal dalam perkuliahan tidak terjadi. Terkadang pertemuan demi pertemuan hanya menjadi sebuah ceramah yang kering dialog. Pembahasan demi pembahasan tidak menyentuh sisi aplikasi sebuah mata kuliah. Kembali dalam contoh mata kuliah manajemen pemasaran, maka mahasiswa akan berkutat tentang teori pemasaran yang dijelaskan oleh buku. Namun miskin dalam pembelaran langsung dalam memasarkan sesuatu.

Sisi lain adalah kenapa kuliah seperti cuci muka, tidak lepas dari kemauan dan kemampuan mahasiswa dalam membaca, berdiskusi dan menulis. Hal ini menjadi momok ketika terjadi tugas membuat makalah untuk sebuah sub pembahasan tertentu. Beberapa pendekatan oleh dosen pengampu mata kuliah memberikan nilai tambah untuk mendapatkan hasil terbaik bagi mahasiswa dengan nilai A atau B.
Beberapa pendekatan untuk tidak terjadi kuliah hanya sekedar cuci muka.
  1. Pengkondisian pada awal perkuliahan, tentang beberapa syarat utama untuk dapat mengikuti perkulihan. Hal ini bersangkut dengan model kuliah, sistem kuliah.
  2. Memberikan contoh aktual yang berhubungan dengan mata kuliah. Hal ini bermanfaat untuk menguatkan bahwa sesuatu yang dipelajari bukan sebuah kesiasiaan.
  3. Mewajibkan mahasiswa untuk menulis dengan beberapa pendekatan. Menulis makalah penelitian perpustakaan, penelitian lapangan dan wawancara dan terakhir bedah kasus.
  4. Menciptakan iklim dialog dan sharing dari praktikum mata kuliah.
Menjadi tanggung jawab bersama antara dosen, mahasiswa dan juga manajemen kampus untuk menciptakan kualitas mahasiswa Indonesia menjadi unggul dalam interaksi yang terbatas dalam perkuliahan. Karena perkuliahan bukan hanya sebuah tatap muka seperti cuci muka. Namun seperti analogi, bahwa mata kuliah seperti minum, makan, mandi yang memberikan nilai lebih baik. Bukan sekedar cuci muka sesaat saja.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Rabu, November 16, 2011

Membuka Tabir Gelap Perguruan Tinggi

Mengupas sisi gelap perkuliahan dan beraneka penyimpangan adalah sebuah keberanian untuk menilai diri sendiri, mengkritisi untuk mengambil langkah yang perbaikan. Perkuliahan dalam proses pendidikan di perguruan tinggi tidak semata sebagai sebuah transaksi pengetahuan, namun juga pembinaan generasi untuk melakukan esfafet kehidupan.

Membuka satu persatu sisi gelap perkuliahan adalah bentuk kejujuran kaum intelektual. Ketika kaum intelektual telah berizirah kebohongan maka dimulailah kehancuran sistematik dan tersistem. Hampir kaum intelektual menghuni suatu siklus dalam pemerintahan, pendidikan, perpolitikan, sosial kemasyarakatan. Ibarat air dari hulunya telah keruh, maka jangan berharap akan jernih sampai kemuara.

Penyebab banyak sisi gelap perkuliahan dalam pendidikan perguruan tinggi tidak terlepas dari berbegai aspek. Baik internal perguruan tinggi melalui kebijakan pengelola kampus. Maupun ekternal perguruan tinggi melalui keputusan dan ketetapan pada pengambil kebijakan tertinggi. Daya tekan sisi ekternal lainnya adalah perubahan sosial dan ekonomi yang membentuk sebuah budaya baru.

Beberapa sisi gelap perkuliahan dalam perguruan tinggi yang berakumulasi menjadi sisi gelap perguruan tinggi, diantaranya:
  1. Jual beli nilai. Menelusuri masalah jual beli nilai antara dosen dengan mahasiswa adalah realitas yang benar terjadi, namun sulit untuk di buktikan. Penyebab ini adalah kemampuan untuk menyimpan rapat-rapat antara pihak pengajar atau dosen dengan mahasiswa. Budaya jual beli nilai bersumber dari keinginan mudah untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dengan bagusnya nilai maka membantu Indeks Prestasisi Kumulatif mahasiswa. Dengan bagusnya IPK maka menjadi prasyarat untuk dapat diterima dalam berbagai keperluan, baik melamar pekerjaan, melanjutkan studi atau peningkatan kepangkatan.
  2. Titip absen. Tradisi ketidakjujuran yang bermula dari kemauan hadir secara administratif namun tidak hadir secara substantif. Efek ini berlaku untuk mensiasati aturan kecukupan mengikuti ujian. Ketika tidak mencukupi kehadiran maka mata kuliah yang diambil akan gagal.
  3. Budaya jiplak dan contek. Kebiasaan ini tidak hanya pada tataran ujian, namun juga pada pembuatan tugas akhir mahasiswa. Berupa skripsi bagi Sarjana 1, Thesis bagi Magister  dan Desertasi bagi Doktoral. Kasus jiplak atau lebih sering disebut dengan plagiatiesme dalam perkuliahan menjadikan kualitas lulusan di bawah standar yang semestinya.
  4. Mempermudah dan mengurangi standar perkuliahan. Praktek ini memiliki metode dengan mengurangi kesulitan dalam model perkuliahan, metode ujian dan penilaian. Tujuan akhir adalah bercokolnya nilai-nilai bagus dari hasil perkuliahan.
  5. Obral dan pemalsuan ijazah. Terbukanya kasus ijazah palsu dalam beberapa penerimaan pegawai negeri sipil membuka tabir bahwa terjadi pemalsuan ijazah yang melibatkan perguruan tinggi, manajemen perguruan tinggi dan sekaligus staff pengajar.
Semua sisi gelap dunia perkuliahan dalam perguruan tinggi membutuhkan perbaikan dari setiap pelaku dalam perguruan tinggi. Perbaikan ini meliputi:
  1. Staff Pengajar atau dosen. Pada tataran staff pengajar atau dosen perbaikan ini meliputi penguatan integritas pribadi. Dosen memiliki otoritas dalam menentukan bagaimaan proses perkuliahan berlangsung dan sistem pengajaran yang diterapkan. Penguaran integritas ditopang oleh sistem manajemen perguruan tinggi untuk membantu dalam bentuk kebijakan-kebijakan penguatan kapasitas dan kapabilitas staff pengajar.
  2. Manajemen perguruan tinggi. Tanggungjawab pimpinan perguruan tinggi adalah komitmen untuk menjadikan perguruan tinggi memiliki tata kelola berbasis akuntabilita dan transparansi. Dimana manajemen perguruan tinggi yang di pengang oleh pimpinan perguruan tinggi memiliki sistem yang menguatkan kejujuran intelektual dan menguatkan sistem pendukung kejujuran intelektual.
  3. Mahasiswa. Memiliki daya kritis dan konstruktif untuk menciptakan proses pendidikan. Bagaimanapun mahasiswa adalah subjek sekaligus objek pendidikan di perguruan tinggi. Penguatan daya kritis dan konstsruktif melalui berbagai kajian, pelatihan, workshop dan aktivitas ektrakulikuler.
  4. Pemerintahan melalui dirjen perguruan tinggi lewat pembinaan, pengawasan yang berani melakukan tindakan tegas dan berani untuk menegur, memberhentikan suatu perguruan tinggi yang melakukan penyimpangan aturan.
  5. Masyarakat, Industri, Pemerintahan dan pemakai hasil perkuliahan diperguruan tinggi. Hal ini membutuhkan komitmen untuk menggunakan standar tamatan yang memiliki sikap, skill dan pengetahuan yang teruji.
Setidaknya berharap perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat melalui perbaikan terus menerus dalam lingkungan perguruan tinggi yang bertanggungjawab menghasilkan lulusan anak bangsa. Semoga...

***
Ingin mendapatkan usaha sambil kuliah? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Selasa, November 15, 2011

Apakah Perguruan Tinggi Memiliki tanggungjawab sosial?

oleh: Muhammad Yunus

Kontribusi perguruan tinggi bukan hanya pada aspek lulusan, pendidikan namun juga mesti memiliki kontribusi bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kontribusi ini berasal dari cititas akademika dengan tri dharma perguruan tinggi, yang saling melengkapi.Hal ini sering dinamakan dengan Academic Social Responbility.

Perguruan tinggi sebagai bagian dari institusi pendidikan pencipta akademisi, praktisi untuk meningkatkan kuliatas masyarakat, bukan sekedar penghasil tenaga kerja bagi dunia industri. Aspek penekanan perguruan tinggi menghasilkan lulusan lebih besar menghasilkan tenaga kerja untuk keperluan industri.

Perguruan tinggi mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, akademi memiliki peran signifikan melahirkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam survey Human Development Indeks Indonesia masih jauh di bawah Malaysia, Thailand, Singapura yang masih berada dalam satu kawasan. Peranan peningkatan HDI oleh perguruan tinggi melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Aspek Academic Social Responbility perguruan tinggi.

Tanggung jawab sosial perguruan tinggi secara umum dan menjadi kewajiban mahasiswa yakni berupa Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan sosial, bakti lingkungan dan pengabdian masyarakat yang dilakukan secara serempak di berbagai daerah. Kewajiban ini bagi mahasiswa semeter akhir di liburan semester genap menjelang semester ganjil. Pelaksanaan KKN di beberapa perguruan tinggi diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Aspek ekonomi.

Perguruan tinggi dengan memiliki fakultas ekonomi, dengan jurasan manajemen, akuntansi, studi pembangunan memiliki potensi untuk melakukan pengabdian dalam aspek ekonomi. Civitas akademik fakultas ekonomi mempunyai peran untuk penguatan sumber daya ekonomi dalam pelaksanaan kegiatan Academic Social Responbility. Civitas akademik fakultas ekonomi mampu mendorong kegiatan peningkatan ekonomi, terutama bagi masyarakat sekitar kampus berada.

Hampir di setiap keberadaan perguruan tinggi, maka ekonomi masyarakat secara perlahan terangkat. Dengan menyediakan tempat penginapan atau kos-kostan. Usaha catering, rumah makan, toko kelontong, rental dan jasa lainnya. Peran perguruan tinggi selama ini kurang memperhatikan aspek penguatan ekonomi masyarakat sekitar kampus.

Sedang di sisi lain, pelaksanaan KKN oleh mahasiswa jarang melakukan penguatan aspek ekonomi masyarakat. Hal ini mengacu kepada bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Penguatan aspek ekonomi bisa dilakukan dalam studi tentang pola ekonomi masyarakat, hambatan pertumbuhan masyarakat. Dari hasil ini mengeluarkan bentuk pengauatan aspek ekonomi masyarakat berupa program penguatan ekonomi, pelatihan-pelatihan penguatan ekonomi. Contoh; Suatu masyarakat dengan sektor ekonomi bertumpu pada pertanian maka peningkatan aspek ekonomi masyarakat bisa dilakukan kombinasi antara pelatihan pertanian organik oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan pelatihan pengelolaan usaha oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi.

Aspek sosial

Dalam aspek sosial perguruan tinggi dapat memaksimalkan Fakultas Ilmu sosial & Ilmu Politik dan Fakultas Hukum. Peranan sosial perguruan tinggi meliputi bidang pengembangan institusi sosial masyarakat. Penyelesaian kasus-kasus sosial masyarakat.

Kehadiran perguruan tinggi dengan dinamika civitas akademik melahirkan problem sosial bagi lingkungan. Kasus terbanyak dan heboh adalah kumpul kebo ala mahasiswa seperti terjadi di beberapa kampus besar di Indonesia. Seperti yang terjadi di kota Yogyakarta seperti pernah ditulisa di kompasiana. Dan masih banyak masalah sosial kemasyarakatan yang menjadi bahan penguatan aspek sosial dalam academic social responbility.

Sedangkan pada pelaksanaan KKN oleh mahasiswa dapat melakukan pembimbingan masyarakat menyelesaikan proses-proses masalah sosial kemasyarakatan.

Aspek Lingkungan

Dengan keberadaan fakultas MIPA, pertanian, kehutanan penguatan aspek lingkungan dalam academic social responbility mengarahkan pada penguatan lingkungan yang berkelanjutan.
Isu tentang perubahan iklim menjadi daya dorong bagi perguruan tinggi melakukan tanggungjawab terhadap lingkungan. Belajar dari Universitas Indonesia, UGM dan Universitas Diponegoro, Universitas Andalas menjadikan kampus berwawaan lingkungan. Menciptakan pengelolaan lingkungan nan hijau berupa hutan kampus, situ dan juga kegiatan ramah lingkungan.

Untuk aspek lingkungan pelaksanaan KKN oleh mahasiswa dapat melakukan upaya penelitian, penelahaan kerusakan lingkungan dan memberikan solusi-solusi bagi permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat. Perbaikan lingkungan dapat dilakukan berdasarkan problem yang terjadi, apakah lingkungan perdesaan atau perkotaan yang memiliki masalah kompleks.

Aspek pemberdayaan masyarakat

Aspek terakhir dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bisa menggunakan basis mahasiswa berasal, atau pemberdayaan sebuah desa atau tempat yang membutuhkan pemberdayaan. Perguruan tinggi dapat memaksimalkan seluruh potensi Fakultas yang ada dalam penguatan pemberdayaan masyarakat.

Isu pemberdayaan masyarakat lebih kuat dan terasa pada aktivitas Lembaga Swadaya Masyarakat dan kurang maksimal dilakukan oleh perguruan tinggi. Penekanan pemberdayaan masyarakat dalam tanggung jawab sosial perguruan tinggi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, baik berupa pendampingan terstruktur maupun penguatan kelembagaan masyarakat.

Bentuk program Academik Social Responbility
  1. Desa Binaan. Program desa binaan adalah bentuk program yang berkelanjutan terhadap sebuah desa, atau kecamatan. Hampir semua kegiatan civitas akademika di arahkan melakukan program terstruktur dan berkelanjutan terhadap desa binaan. Moment KKN bagian dari program dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi.
  2. Pemberdayaan Usaha. Perguruan tinggi menjadikan focus Academic social Responbility pada pemberdayaan usaha, baik bagi lingkungan terdekat perguruan tinggi maupun diluar kawasan perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang mentasbihkan diri sebagai kampus wirausaha mempunyai sasaran jelas dan tepat menjadikan pemberdayaan dan pembinaan usaha kecil dan menengah.
  3. Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan. Kegiatan ini mengacu pada menjadikan lingkungan kampus berwawsan lingkungan, atau membuat pelestarian lingkungan.
Seiring dengan semangat dan ketetapan pemerintah kepada perusahaan untuk melakukan Corporate Social Responbility, maka kampus memiliki mitra strategis dan taktis untuk melaksanakan aksi tanggung jawab sosial yang saling bersinergi dan menguntungkan.

Dengan pemaksimalan pelaksanaan Academi Social Responbility  oleh perguruan tinggi secara menyeluruh, membantu masyarakat untuk menyelesaikan beberapa permasalahan mereka yang belum terselesaikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Kamis, September 15, 2011

Mahasiswa entrepreneur, sarjana mandiri

Muhammad Yunus

Kemandirian bangsa adalah sebuah keniscayaan untuk dapat mengatur nasib sendiri. Kemandirian ini tidak hanya atas kemandirian politik, hukum namun juga kemandirian ekonomi. Mc Celland menyatakan bahwa suatu bangsa mandiri ketika warganya lebih 2% adalah pengusaha. Untuk Indonesia pengusaha masih di bawah 1% dari jumlah penduduk Indonesia.

Kemandirian bangsa dalam ekonomi memberikan kepercayaan diri bangsa meningkat. Dimana mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dalam pergaulan Intenasional. Kemandirian bangsa Indonsia dapat dilakukan dalam salah satu penguatan dalam wirausaha mahasiswa.

Gerakan wirausaha yang dicanangkan oleh pemerintah tahun 2010 yang kemudian di konkritkan dalam program kerja Mentri Pemuda dan Olah Raga. Dimana dimulai gerakan wirausaha memasuki tahapan pada tingkat kebijakan di bawah kementrian. Kebijakan ini memberikan atsmosfir bagus dalam memajukan wirausaha.

Namun, membentuk wirausaha membutuhkan jangka waktu yang tidak pendek dan dukungan penuh dalam berbagai bidang terkait. Dari beberapa penelitian hal yang sering menjadi kendala adalah permodalan untuk pengusaha pemula dan juga bantuan modal murah dan mudah untuk diakses oleh para pengusaha.

Dalam beberapa pendekatan berbeda untuk menghasilkan entrepreneur dapat dilakukan. Salah satunya adalah menjadikan Perguruan tinggi sebgai tempat incubator penghasil pengusaha. Pada tulisan ini akan menekankan aspek kewirausahaan oleh mahasiswa dalam ranah perguruan tinggi.

Entrepreneur adalah mereka yang memiliki semangat, kehendak yang kuat dan antusiasme yang tinggi untuk menciptakan nilai lebih. Siklus emosional, semangat untuk mandiri terpatri dalam jiwa pemuda dan pemudi dan mereka berada di perguruan tinggi.

Periodesasi perkuliahan mahasiswa dibagi menjadi empat tahun dengan 8 semester. Pendekatna ini sebenarnya telah dilakukan oleh Purdi E Chandra dengan mendirikan University Entreprenuer. Mahasiswa adalah mereka yang mau menjadi pengusaha. Seorang mahasiswa akan dikatan dikatan telah menyelesaikan perkuliahan apa bila telah memulai usaha.

Dalam pendektan perguruan tinggi ini dapat menggunakan beberapa pendekatan untuk menciptakakn mahasiswa wirausaha. Pendekatan yang lazim dilakukan adalah mendirkan Koperasi Mahasiswa atau KOPMA yang mewadahi semangat aplikasi wirausaha mahasiswa. Dalam segi kurikulum beberapa kampus telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebanyak 3 SKS.

Pendekatan dalam tahap mahasiswa entrepreneur mengikuti siklus empat tahap dalam delapan semester. Dimana tahap ini dibagi menjadi
  1. Tahap pengenalan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan, seminar dan pengenalan kewirausahaan pendekatan mata kuliah di laksanakan pada semester pertama atau kedua.  Tahap pengenalan ini mahasiswa diperkenalkan dengan para pengusaha. Semster kedua mereka telah memulai melakukan kegiatan wirausaha secara berkelompok. Sumber pendanaan digunakan pinjaman dari pihak universitas bekerjasama dengan pihak kementrian atau perbankan.
  2. Tahap tumbuh. Ini pendekatan digunakan pada tahun ke dua atau semester 3 dan 4 perkuliahan. Grup usaha yang dibiayi oleh pihak universitas mulai tumbuh dan berkembang. Pendekatan yang digunakan adalah pemdampingan dan supervisi. Pendampingan ini ingkut dalam bentuk penguatan skill dan pengetahuan usaha. 
  3. Tahap berkembang. Masa ini adalah masa penguatan mahasiswa, dimana usaha mulai berkembang, membuka cabang, menambah kapasitas usaha dan penguatan manajemen. Modal awal yang disuntikkan oleh universitas telah dikembalikan untuk menguatkan kembali tahap awal generasi selanjutnya. Para senior yang telah masuk tahap berkembang mempunyai kewajiban untuk melakukan supervisi kepada adek mahasiswa semester awal. 
  4. Tahap mandiri. Ini adalah tahun terakhir mahasiswa entrepreneur untuk lepas dari incubator bisnis perguruan tinggi. Pendekatan yang digunakan adalah apresiasi dan mendorong untuk bisa mandiri di luar.
Pendekatan tahap demi tahap ditopang oleh system budaya perguruan tinggi. Bagaimana pendeketan dalam mekanisme structural dapat dilakukan menggunakan membentuk biro atau bidang yang menangi hal entrepreneur, kerjasama kelembagaan.
Apek pendukung dan penghalang

Mengembangkan mahasiswa entrepreneur dalam lingkungan perguruan tinggi memiliki aspek pendukung utama.
  1. Kurikulum. 
  2. Kebijakan pihak perguruan tinggi. 
  3. Budaya akademik kampus. 
  4. Resiko yang kecil. 
  5. Sumber daya yang terkelola
Disamping hal tersebut juga terdapat sumber daya penghalang:
  1. Sistem perkuliahan.  
  2. Alokasi waktu. 
  3. Kebijakan dan budaya akademik 
  4. Sumber daya yang terbatas
Penutup

Terwujudkan 10% mahasiswa wirausaha dari jumlah mahasiswa adalah sebuah keniscayaan untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai bangsa Mandiri dan merdeka. Apakah Anda sebagai mahasiswa akan ikut atau hanya menjadi penonton. Sedangkan bagi Dosen dan pemangku kebijakan pada tingkat perguruan tinggi ini adalah keharusan dan juga pusat keunggulan.

Tulisan hasil diskusi dwi mingguan di Jurnal Postulate Universitas Azzahra.

Anda ingin Mandiri sambil Kuliah? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Kamis, Agustus 11, 2011

Marketing Universitas Azzahra

Marketing atau pemasaran adalah serangkaian aktivitas dari edukasi, penyadaran, selling sebuah merek. Aktivitas ini dilakukan oleh setiap institusi bisnis maupun non bisnis. Kegiatan marketing lebih berkembang di kalangan bisnis. Perkembangan marketing dalam bisnis adalah sebuah tuntutan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang sesuai untuk terus berada dalam pasar.

Memasarkan merek membutuhkan perencanaan secara teknis matang. Ketika sebuah merek pada tahap awal telah mendapatkan cita tidak bagus maka konsumen tidak akan melirik barang atau jasa tersebut. Selain merencakan secara teknis namun juga memiliki seni tersendiri.

Perkembangan ilmu marketing dari masa kemasa di mulai dari marketing klasik, MBO, customer experience dan berbagai terbaru marketing is faciliting. Dalam ilmu marketing nama Philip Khotler memiliki tempat tersendiri. Pemasaran secara ilmu di letakkan oleh Philip Khotler.

Universitas Azzahra bergerak dalam jasa pendidikan di tingkat perguruan tinggi tidak terlepas dari aktivitas marketing. Bagi sebagian kampus menggunakan aktivitas marketing masih merupakan sebuah yang tabu dan tidak terencana. Walau dalam aktivitas kampus banyak kegiatan marketing yang tidak terencana.

Ketika pencitraan perguruan tinggi tidak baik di mata pengguna perguruan tinggi tidak bagus, maka ia bergulir menjadi pembicaraan mulut ke mulut yang mengakibatkan perguruan tinggi kehilangan mahasiswa dan dosen terbaik. Aktivitas marketing perguruan tinggi di bagi dalam dua tahap.

1.       Tahap pencitraan bagi pihak luar
Kegiatan ini berupa iklan di media massa, talk show di televise, penyebaran brosur, operasi pasar, open house dan aktivitas lainnya berupa event seminar, kunjungan industry.
2.       Pengelolaan pencitraan bagi pihak dalam
Aktivitas ini memiliki rangkaian marketing bagi pihak internal bagi citivitas akademik. Problem yang sering muncul adalah ketidaksiapan mengelola marketing untuk kalangan dosen, mahasiswa, karyawan.

Pengelolaan pencitraan bagi pihak dalam menempati prioritas utama. Mahasiswa adalah konsumen sekaligus pengguna dari univeristas atau perguruan tinggi. Ketika pihak manajemen kampus tidak mampu merealisasikan janji dan komitmen maka perguruan tinggi telah mempesiapkan diri untuk mati dan tidak dilirik lagi oleh calon mahasiswa.

Struktur marketing Universitas Azzahra

Universitas Azzahra dalam mengelola aktivitas marketing memiliki struktur yang terintegrasi dengan system manajemen kampus.
  1.  Wakil Rektor III bidang Marketing, Kemahasiswaan dan Kerjasama.
  2. Kepala Bagian Marketing. Mempunyai tanggungjawab langsung merumuskan aktivitas marketing pada tingkat praktis.  
  3. Kepala Sub Bagian. Mempunyai tanggung jawab langsung mengeksekusi aktivitas marketing pada tingkat praktis lapangan yang dibagi pada beberapa area berdasarkan jenis pendidikan yang tersedia. Kepada Sub Bagian ini terdiri dari: Kasubag Reguler, Kasubag non regular, Kasubag Magister, Kasubag DIII, Kasubag Kemahasiswaan, Kasubag design, logistic & web. 
  4.  Staff. Merupakan penanggung jawab operasional aktivitas marketing dilapangan yang  membantu Kasubag untuk melaksanakan aktivitas marketing. Staff dibagi dalam gugus tugas mengikuti kasubag masing-masing. Beberapa staff memiliki peranan sebagai presenter, Front Office, Telemarketing, Logistik. 
  5. Presenter. Mempunyai tanggung jawab dalam mempresentasikan universitas terdiri dari fakultas, jurusan serta bentuk perkulihan. Menjelaskan tata cara pendaftaran, tindak lanjut perkuliahan dan hal yang berkaitan dengan universitas azzahra.
Aktivitas marketing di Universitas Azzahra mampu memberikan kontribusi dalam menjadikan kampus ini hidup kembali dengan penambahan mahasiswa yang signifikan pada tahun 2011.

***

Mau Menikmati Bisnis dengan online MarketingMau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Kamis, Juli 14, 2011

Kenapa Kuliah membosankan?


Perkuliahan dan interaksi antara dosen dengan mahasiswa memilki banyak cerita. Baik suka dalam prespektif mahasiswa maupun duka yang membekas sampai menjadi warisan dari generasi demi generasi. Dunia perkulihan dan sistem perkuliahan memang memiliki perbedaan pendekatan dengan sekolah. Tidak sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan akademis bagus dalam perkuliahan ternyata selama di bangku sekolah adalah berkemampuan biasa. Namun tidak sedikit yang memiliki kemampuan bagus di bangku sekolah namun sering kandas ketika berada dalam perkuliahan.

Berbagai julukan muncul kepermukaan dari mahasiswa tentang bagaimana perilaku dosen, metode dosen dan juga keputusan dosen yang memberikan nilai terhadap hasil kerja mahasiswa berupa tugas, ujian tengah semester dan akhir semester.  Ada dosen killer yang menjadikan julukan ini sangar di prespektif mahasiswa yang memberi nilai apa adanya atau memang tidak memenuhi standar kualitas yang di harapkan. Ada dosen gaul yang dapat berinteraksi dengan mahasiswa dan menyelami dunia mahasiswa. Dan masih banyak gelar-gelar non akademik lainnya untuk dosen di berbagai perguruan tinggi.

Menjadikan perkuliahan menjadi berkesan dan bermanfaat ada beberapa syarat pengkondisian sebelum perkuliahan berlangsung.
  1. Kontrak belajar. Hal ini mengatur tentang bagaimana perkuliahan akan berlangsung dalam 16 kali pertemuan kedepan. Mengatur tentang jatah untuk tidak mengikuti perkuliahan. Mengatur tentang penilaian dan komposisi nilai untuk mata kuliah.
  2. Satuan Acara Perkuliahan. Berisi tentang materi-materi yang akan didibahas untuk 16 kali pertemuan. Berisikan Tujuan Instruksi Umum dan Khusus serta metode mengajar
  3. Silabus. Berisi tentang pembahasan dan buku pendukung pembahasan. Penyampaian silabus biasanya di berikan awal perkuliahan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Keluhan Mahasiswa terhadap dosen

Hal ini menjadi bagian dari ketidakpuasan mahasiswa terhadap dosen pengampu mata kuliah. Hal ini meliputi
  1. Metode penyampaian. Kemampuan dosen dalam mengemas materi perkuliahan tidak mengakomodasi kebutuhan mahasiswa. Hal ini bisa berupa penggunaan slide yang kurang menarik dan terkesan kaku. Dimana slide presentasi dosen tidak eye chating (menarik perhatian mata).
  2. Sikap dan perilaku dosen. Keluhan mahasiswa melihat sikap dari dosen dalam menyikapi beberapa permasalahan. Dalam hal ini adalah disiplin waktu. Ketika mahasiswa terlambat maka hukuman mahasiswa tidak dibenarkan masuk. Jika dosen yang terlambat tidak mendapatkan sanki apa-apa.
  3. Penguasaan Materi perkuliahan. Terkadang beberapa dosen tidak memiliki pembahasan up date tentang mata kuliah yang diampu. Hal ini biasanya terlihat dari materi demi materi yang disampaikan. Rujukan perkuliahan hanya pada satu buku atau terkadang sebuah diklat yang telah tua.
  4. Banyak tugas. Hal ini sering menjadi beban dan sumber keluhan mahasiswa terhadap dosen. Dimana mahasiswa merasa dibebankan dengan tugas-tugas yang menghiasi setiap pertemuan.
Keluhan Dosen terhadap mahasiswa

Sebaliknya dalam prespektif dosen pengampu beberapa mata kuliah dosen memiliki keluhan dan juga menjadi streotip tentang perilaku mahasiswa terkhusus dalam proses belajar mengajar berlangsung. Diantaranya:
  1. Mahasiswa malas membaca. Hal ini terlihat dalam bentuk jawaban dari pertanyaan yang diberikan dosen sebagai pemancing awal perkuliahan. Berbagai alasan sering muncul ketika di tanya apakah telah membaca bahan yang akan dipelajari.
  2. Mahasiswa lumpuh menulis. Hal ini sering terjadi ketika melihat hasil dari tugas membuat artikel atau makalah. Kelumpuhan menulis di perparah dengan kemalasan membaca mahasiswa.
  3. Disiplin diri dan perilaku. Menjadi sebuah model yang membuda dalam kalangan mahasiwa bahwa berpakaian rapi dan sopan adalah berat. Seakan berpakaian menggunakan baju berkrah, sepatu adalah sebuah keberatan. Maka tidak heran di beberapa kampus membuat pengumuman “Mahasiswa yang memakai oblong, sendal jepit tidak dilayani”.
Diluar keluhan dari masing-masing belah pihak dalam interaksi perkuliahan dalam perguruan tinggi. Banyak hal yang dapat menjadikan sebuah perkuliahan itu mengasyikan, mencerahkan dan sekaligus menginspirasi mahasiswa. Pendekatan ini dirumuskan dengan ASK ME yang terdiri dari Attitude, Skill, Knowledge, Meaning of Life dan Energy.

Attitute

Setiap pembahasan materi kuliah menyampaikan aspek sikap yang dibentuk dalam  mempelajari materi perkuliahan. Pendekatan ini berguna untuk mendatangkan passion mahasiswa dan hadir dalam perkuliahan. Pembentukan sikap ini lahir dari pendekatan studi dan pendalam kasus yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Skill

Pertemuan dengan durasi 120-150 menit sekali pertemuan belum mampu memaksimalkan skill mahasiswa dalam materi perkuliahan. Skill lahir dari melakukan sesuatu secara berulang dan terus menerus. Dalam hal ini pendekatan perkuliahan dengan sistem laboratorium, pengerjaan proyek, studi lapangan dapat membantu peningkatan skill mahasiswa. Beberapa mata kuliah seperti Manajemen Pemasaran bisa di gunakan pendekatan mahasiswa menjadi marketing dari berbagai model bisnis yang ada.

Knowledge

Memaksimalkan pengetahuan mahasiswa, maka pendekatan perkuliahan adalah melihat beberapa kasus dan di telaah dalam bentuk tulisan lepas yang menjadi tugas individu maupun kelompak. Dalam hal ini mahasiswa diberikan reward dan punishment. Peningkatan pengetahuan juga bisa dengan menghadirkan bacaan-bacaan terkini yang berhubungan dengan materi kuliah yang akan di sampaikan.

Meaning of Life

Dalam proses interaksi perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa terjadi dialog yang mampu merajut makna-makna tentang kehidupan yang berhubungan dengan materi perkuliahan. Sentuhan personal yang membawa pencerahan bagi mahasiswa untuk menapaki kehidupan dengan skill dan pengetahuan yang di dapat mengikuti mater perkuliahan.

Energy

Mengalirkan energy posistif, cara berpikir positif dan bertindak positif. Hal ini merupakan kepiawaain dosen meramu perkuliahan dengan memotivasi mahasiswa dengan berbagai model pembelajaran. Dan hal inilah yang membedakan antara mengajar hanya sebatas transfer pengetahuan dengan transformasi insan terdidik Indonesia.

Bagaimana pengalaman Anda ketika kuliah dan berinteraksi dengan dosen pengampu mata kuliah?

Kamis, Maret 31, 2011

Think Best Do Fast

Pernahkah kita berada dalam situasi dimana berada dalam berbagai dilema pilihan demi pilihan yang mendesak untuk diambil keputusan. Dimana masing-masing pilihan memberikan dampak psikologis dan material. Atau dalam istilah kata makan buah simalakama. Disatu sisi ketika mengambil keputusan yang terlihat saling bertentangan. Saya coba untuk menghadirkan sebuah kejadian keputusan yang saya ambil dalam melanjutkan kuliah di Magister Ekonomi Syariah Unviversitas Azzahra.

Dilema adalah, pertama. Apakah menyerahkan sebagian operasi usaha Karupuak kamang SEHAT-I dengan melakukan musyawarah keluarga yang melibatkan 4 keluarga. Kedua, Melanjutkan studi Magister Ekonomi Syariah dengan kondisi likuiditas terbatas. Ketiga, bagaimana juga belajar dalam proses manajemen perubahan sebuah kampus. Empat, Mendapatkan passive income dari aktivitas bisnis jaringan di Melianature dalam penjualan madu propolis. Lima, memiliki waktu untuk berbagi pengetahuan lewat dunia perkuliahan untuk mematangkan Sang Pemenang Pembelajar jadi sebuah gerakan motivasi. Enam, mempersiapkan beberapa buku yang terbengkalai beberapa waktu. Tujuh, mempesiapkan biaya pernikahan di akhir tahun.

Dalam berbagai pilihan diatas memiliki beberapa potensi konflik yang akan membesar dan juga bisa merusak hubungan baik beberapa kelurga jika tidak ada pembagian kerja dan wewenang yang jelas satu sama lain. Untuk penulisan buku yang terbengkalai dapat bisa berbarengan dengan menjadi team marketing magister ekonomi syariah Universitas Azzahra dan kuliah. Dilihat dalam sekilas akan berada pada wilayah saling bertentangan. Namun dilihat dari sisi yang berbeda bisa ada pada sisi saling melengkapi.

Untuk dapat masuk dalam think best do fast ada beberapa langkah yang saya lakukan. Pertama, Melihat sisi-sisi keterkaitan beberapa variabel pilihan yang ada. Hal ini membutuhkan analisa letak keterhubungan menulis naskah buku dengan perkuliahan. Melihat keterhubungan antara mendelegasikan usaha SEHAT-I grub dengan perbaikan kualitas usaha. Setelah melihat sisi keterkaitan. Langkah selanjutnya adalah Menyusun langkah penyesuaian beberapa aktivitas. Marketing dan kuliah, mengajar dan menulis bisa sejalan dengan melakukan komitmen untuk menuliskan materi kuliah yang akan diajarkan dan dipublikasikan di media blog sosial seperti kompasiana, blog pribadi dan facebook. Langkah ketiga adalah menciptakan suasana dan team pendukung untuk merealisasikan sinkronisasi. Hal ini bermanfaat untuk dapat saling berbagi dan menguatkan.

Sedangkan langkah terakhir adalah meninjau kembali tujuan hidup dan langkah dari visi hidup yang telah ditetapkan. Tinjauan ini berada dalam Allah sebagai tujuan dan Akhir segala perbuatan dalam hidup. Hal ini berguna untuk mampu memaksimalkan semua potensi yang ada untuk beribadah.

Berfikir yang terbaik dan melakukan dengan cepat mutlak dilakukan dalam dimensi spiritual yang kuat dan emosional yang tenang. Ada hal mendasar dalam melakukan berfikir terbaik dan melakukan dengan cepat. Menghadirkan diri dalam keheningan bernama munajat untuk berdialog dengan sang Pencipta dan juga diri.

Setelah energy spiritual itu lahir maka hal yang harus dilakukan berbagilah harapan kita dengan orang tua. Mintalah restu mereka untuk melangkah dan dapat melakukan sesuatu dengan cepat dari berfikir yang terbaik. Berbagilah kebahagian dan harapan bersama orang yang kita cintai.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Tulisan ini terinspirasi dari menelaah bagaimana bergerak cepat dengan berfikir terbaik untuk menggerakkan team marketing Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra merealisasikan target 14.000 Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah untuk kebutuhan Industri syariah di Indonesia.

Untuk informasi Tentang Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra dapat hubungi kampus beralamat di Jl. Jatinegara Barat no. 144 Kampung Melayu Jakarta Timur. telp. 021-2800 647 atau Muhammad Yunus 0831 8033 2903

Sabtu, Maret 19, 2011

Bersahabat dengan ketakutan

Kisah ini adalah kisah populer dalam beberapa buku motivasi, juga para sering disampaikan oleh para trainer dalam ruang training. Kisah ini adalah kisah seseorang diminta menyebrangi selembar papan dari tepi jurang ke tepi jurang yang lainnya. Tiupan angin yang menyapa sekan memberikan dorongan yang terasa menjatuhkan. Gerak gerik pohon seakan menjadi sapaan bahwa menyebrangi hal tersebut merupakan kesia-siaan, lebih baik jangan dilakukan.

Muncul sebuah sikap mental keragu-raguan, apakah bisa menyebrangi tau tidak. Namun keputusan itu akan berbeda ketika di seberang jurang terdapat orang yang dicintai. Seekor ular kobra sedang bergerak untuk mematuk. Tindakan apa yang akan diambil. Dari berbagai jawaban maka sikap dan keputusan yang diambil adalah melewati selembar papan di jurang untuk menyelamatkan orang yang dicintai.

Dalam berbisnis, maupun kehidupan apapun kita akan berhadapan dan selalu bertemu dengan ketakutan. Takut adalah sesuatu alamiah. Rasa takut adalah bagian tiada terpisah dari hidup. Berbagai bisnis lahir dari sebuah rasa takut. Takut tidak sehat melahirkan bisnis rumah sakit, dokter, perawat, obat-obatan, herbal dan juga klinik-klinik untuk orang tidak diserang rasa takut bernama sakit.

Berbisnis adalah sebuah sikap mental yang bersahabat dengan rasa takut. Ketika rasa takut hadir maka sikap kita adalah. Pertama. Kenali rasa takut. Seperti. Ketika saya menjual produk saya maka rasa takut saya adalah penolakan. Rasa takut saya adalah tidak ada yang membeli. Kejujuran ini merupakan modal utama untuk bersahabat dengan ketakutan. Kedua. Menyatakan rasa takut. Hal ini berguna untuk menjelaskan secara rinci tentang yang kita takuti. Ibara meminum air kita mengenal apakah air yang kita tidak inginkan adalah air got, sungai atau air minuman yang mempunyai pewarna. Begitu juga dengan ketakutan yang kita hadapi. Sering terlontar kata saya takut untuk berbisnis. Pada tahap ini kita telah mengunci seluruh pintu masuk untuk berusaha. Maka langkah selanjutnya adalah melihat sisi lain dari rasa takut. seperti ketika saya mencoba menawarkan produk ini maka saya mendapatkan teman baru, kenalan baru. Sikap ini bermanfaat untuk melakukan keseimbangan mental untuk tetap optimis.

Banyak rasa takut berawal dari sebuah imajinasi yang berkelebat yang menjadi sugesti. Ada sedikit hal yang sering membuat orang takut adalah kata jangan. Hampir setiap orang tua sering menyatakan kepada anaknya jangan ini, jangan itu. Hal ini membentuk cara pikir dihantui ketakutan untuk berbuat sesuatu hal.

Kemudian bagaimana bisa bersahabat dengan rasa takut dan menjadikan sebuah kekuatan untuk menjadi pebisnis handal dan sukses.

Pertama. Ketakutan adalah senjata terbaik untuk melindungi diri dari tindakan bodoh. Tindakan bodoh adalah tindakan yang diambil dimana tindakan tersebut membawa keburukan dalam kehidupan. Tindakan bodoh adalah tindakan yang tidak diambil dimana tindakan tersebut membawa kepada kebaikan dalam hidup.

Kedua. Ketakutan adalah penyeimbang kehidupan dari keberanian yang tidak proporsional. Sering kali keberanian yang tidak pada tempatnya membawa kepada berbagai problematika yang membut benang kusut tambah kusut.

Ketiga. Ketakutan adalah peluru untuk menciptakan banyak ide, produk dan jasa. Seperti ketakutan tidak mempunyai rumah dan tempat tinggal, maka muncullah ide untuk membuat rumah dengan model A, B dan C.

Keempat. Ketakutan terbesar dalam hidup adalah menjadi pribadi yang tidak bermanfaat. Lahir dan besar hanya membawa kemudaratan. Membiarkan diri berada dalam kungkungan keburukan dan hidup menjadi penyesalan banyak orang.

Bersahabat dengan rasa takut menjadikan berbisnis lebih bermakna, bermanfaat. Semoga bermanfaat.

Nikamati rasa takut tidak mencoba kuliner Rendang Telur SEHAT-I dari payakumbuh Sumatera Barat, yang tidak menemani makan siang, malam Anda.

Jumat, Januari 21, 2011

Sikap dan keputusan hidup

Berlalunya waktu dalam deretan detik demi detik yang menemani setiap langkah kehidupan setiap orang. Masing-masing mengisi ruang kehidupan, berinteraksi, berkomunikasi, bertransaksi, berkerja sama dan juga berkorupsi, bermanipulasi, dan segala jenis kegiatan untuk mengisi ruang kehidupan.

Dalam setiap hal dihadapan yang datang dalam kehidupan membutuhkan pengambilan sikap dan keputusan. Setiap sikap menentukan keputusan yang akan dilaksanakan. Ketika sikap tidak mau tahu dengan suatu hal, maka keputusan yang akan diambil adalah untuk tidak mau mengetahui, meneliti, menelaah, dan membiarkan sesuatu tersebut berlalu.

Contoh sederhana tentang sikap yang telah berlalu otomatis dan membudaya, sedangkan hal tersebut tidak sebaiknya dan pantas untuk tetap dilakukan. Contoh tersebut adalah membuang sampah. Sikap yang acuh tak acuh tentang sampah melahirkan keputusan-keputusan mengikuti sikap acuh tidak acuh terhadap kebersihan. Keputusan itu berupa, membuang sampah sembarangan, tidak memilah sampah, atau membiarkan lingkungan penuh dengan sampah.

Menelaah sikap hidup dan menelusuri hal-hal yang positif dan bermanfaat dalam diri melahirkan kekuatan untuk mengambil keputusan-keputusan untuk mencapai tujuan hidup. Sedangkan membiarkan sikap hidup dalam keburukan menyebabkan kehancuran hidup.

Semoga tulisan ini bermanfaat, mari kita bersikap lebih baik dan mengambil keputusan keputusan dalam kehidupan. amien

Rabu, April 14, 2010

Melejitkan Potensi Jamaah


Melejitkan Potensi Jamaah
Bismillahirrahmanirrahiim
Dalam sebuah masjid yang menyelenggarakan ibadah pada suatu siang terdapat beberapa fenomena berikut yang telah terbiasa kita lihat. Fenomena ini berguna bagi kita mejadi pribadi yang mempunyai kesadaran diri yang mempengaruhi bagaimana membentuk prilaku pribadi dan juga mempengaruhi jamaah atau kelompok.
Pada rombongan pertama akan terdapat sebuah jamaah solat yang terdiri dari satu imam dan beberapa orang makmum yang mengikuti. Beberapa orang adalah mereka yang mengikuti dari rakaat pertama. Kemudian menyusul yang datang terlambat atau masbuk 1 rakaat, 2 atau tiga dan tidak sedikit yang hanya mendapati terlambat sama sekali.
Namun sebagian kemudian membentu jamaah kedua. Dengan dua orang telah bisa mendirikan sebuah jamaah baru untuk sholat, bagi yang terlambat diperbolehkan untuk mengikuti di mana ia mendapati. Apakah dalam keadaan rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud.
Sungguh amat malang yang tidak mendapatkan jamaah dan lebih memilih untuk sholat secara sendirian tanpa membentuk jamaah.
Solat adalah sarana pembentukan karakter muslim untuk tidak solat sendirian. Ketika memilih solat sendirian maka disana mucul egoism dan juga paham individual. Syariat solat dalam lima waktu adalah sarana pelatihan dan pendidikan untuk menciptakan super team dalam istilah lain the winning team atau the miracle of team.
Alin A. Goldberg dan Carl E. Larson tahun 1975 mengemkakan bahwa tahap pembentukan kelompok ditinjau dari segi proses komunikasi melalui tahapan berikut:
1.       Tahap orientasi. Tahap ini antra anggota masih dalam taraf kenal mengenal,melontarkan ide-ide dan menyatakan sikap sementara.
2.       Tahap konflik. Kelompok seolah-olah diselimuti oleh berbagai macam pertentangan. ide yang dilontarkan dan sikap yang dinyatakan banyak disanggah oleh anggota lain
3.       Tahap timbul sikap baru. Pada tahap ini sikap yang saling bertentangan tadi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga timbul sikap baru.
4.       Tahap dukungan. pada fase terakhir ini kelompok ditandai oleh semangat kesatuan, kesetiawakanan dan mereka berusaha membuang jauh-jauh isu yang bersifat memancing terjadinya konflik.
Dalam sebuah jamaah atau team akan lahir sebuah siklus yang mempunyai dinamika tersendiri yang dipengaruhi, leadership, tujuan, bentuk dan juga kesatuan gerak. Menuru I Gede Sujatna menilai dinamika kelompok berarti menilai kekuatan-kekuatan yang muncul dari berbagai sumber dalam kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat delapan unsur,yaitu:
1)      Tujuan kelompok (groub goal)
2)      Struktur kelompok (group structure)
3)      Fungsi tugas (task function)
4)      Pembinaan dan penembangan kelompok (group building and maimtenance)
5)      Kesatuan kelompok (group cohesiveness)
6)      Ketegangan dan suasana kelompok (group pressure and atmosphere)
7)      Efektifitas kelompok (group effectiveness)
8)      Maksud terselubung (hidden agenda)
Dibandingkan dalam ibadah solat sebagai bentuk melejitkan jamaah melampau tahapan komunikasi, oritentasi, tahap konflik dan juga menimbulkan sikap baru dan juga dukungan. Dalam solat tahap orientasi berada pada niat yang telah tertata serentak dan sama menuju ridho Allah swt. Dalam ibadah solat sebagai pembentukan jamaah tidak ada konflik, dimana terjadi sebuah negosiasi dengan yang telah jalan terlebih dahulu. Bagi yang bergabung kemudian mesti mengkuti ritme dan gerakan sampai selesai rombongan dan kemudian menuntaskan sendiri tanggungjawab yang menjadi amanah. Dalam hal ini bisa melakukan rantai jamaah dengan mundur kebelakang.
Memperhatikan pelatihan-pelatihan yang telah banyak dilakukan oleh lembaga pengembangan SDM dan juga departemen SDM tentang manajemen team. Beberapa pelatihan terkini seperti arum jeram, bermain pin ball menjadi sebuah idola dalam membentuk kekuatan team atau jamaah.
Sedangkan solat yang amat agung tidak menjadi sebuah referensi dan menjadi pelatihan yang mampu di kupas dan diteladani untuk menciptakan kemampuan prestasi sebuah jamaah (team, organisasi, negara).
Maka pertanyaan yang mesti kita jawab secara bersama adalah? Bagaimana caranya solat berjamaah melahirkan karakter-karakter terbaik yang mudah membentuk jamaah? Barangkali kita mesti belajar dan mengkaji bagaimana sebuah organisasi sel yang katanya bentuk dari tuduhan fitnah terorisme adalah sebuah bentuk implementasi melejitkan potensi jamaah.
Sudahkah Anda solat jamaah dalam 5 waktu solat hari ini?
Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia

Baitul Muslimin
MUZAKKI
Jakarta -Indonesia