Tampilkan postingan dengan label Raun Sansai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Raun Sansai. Tampilkan semua postingan

Kamis, November 03, 2011

Pantai Parangtritis yang menderita

Ke jogja tidak afdhol kalau tidak menyempatka diri ke Pantai Parangtritis. Perjalanan ke parangtritis membutuhkan perjalanan selama 1-1,5 jam dari kota jogja menggunakan bus cateran atau kendaraan pribadi. Parangtritis berada pada selatan kota jogja.

Hamparan sawah yang menguning dan pada tempat yang lain menghijau. Menjadi pemandangan pertama dari kota jogja. Namun menjelang masuk padang tritis maka pemandangan berubah secara perlahan menjadi pemandangan yang meluluhkan hati.

Rumah masyarakat yang terbuat dari bambu, atap genteng dan juga sekeliling pasir yang terus bergerak dihembus oleh angin selatan. Terlihat berbagai bentuk kehidupan masyarakat di seputar pantai. Namun kehidupan itu berpacu dengan ganasnya padang pasir parangtritis.

Pesona pantai parangtristis dengan pasir hitam, ombak besar yang menari indah membelai pantai adalah sebuah pesona pantai indah menawan. Ombak menari berlari menuju pantai. Angin kencang membelai setiap pasir yang terus bergerak menuju daratan. Sisi lain adalah bisa melihat terbenamnya matahari di laut.

Sesampai di Pantai hari tanggal 29 oktober 2011 jam 14.00 WIb. Belum banyak pengunjung yang hadir menikmati pantai parangtritis. Satu dua anak-anak berlari menghampiri ombak yang memacah ke tepi pantai. Beberapa pedagang datang menghampiri pengunjung yang datang menikmati belaian angin.

Beberapa barang dagangan berupa souvenir yang terbuat dari jenis karang, siput dan juga binatang laut. Aneka souvenir ini berbentuk kura-kura yang cangkangnya penuh dengan siput laut beraneka ragam. Berbentuk bunga yang indah dan juga berbentuk bros jilbab. Namun yang menyedihkan adalah harga yang ditentukan oleh pembeli. Melihat  perjuangan hidup penjual tidak tega membeli souvenir ini seharga 5.000 untuk empat buah bros jilbab.

Menjelang petang yang dinanti, beberapa ibu-ibu datang menawarkan beberapa dagangan kepada pengunjung. Diantaranya adalah kelapa muda, jagung bakar, aneka makanan lainnya. Namun yang menjadi persoalan adalah sampah dari pengunjung, maupun jualan para pedagang seakan tidak memiliki tempat khusus. Maka di dapati di pantai parangtritis tumpukan sampah yang berterbaran dimana-mana.

Beberapa bentuk penunjang kegiatan pariwisata di pantai parangtritis adalah sewa kendaraan bermesin motor mempunyai roda empat. Hal ini berguna untuk melihat bentangan pantai yang memanjang lebih kurang 2 kilo meter. Disisi lain juga terdapat cidomo bagi yang ingin menikmati pantai diatas cidomo. Dan juga ada penyewaan kuda untuk pengunjung yang igin menikmati berkuda.

Beberapa hal yang menjadi kesedihan ketika berpariwisata di parangtritis adalah pariwisata ini tidak memiliki dampak yang nyata bagi masyarakat sekitar pantai. Kemudian bertebarannya sampah yang tidak terkelola secara baik.

Saran terbaik untuk berwisata berwawasan lingkungan untuk pantai parangtritis adalah membuang sampah pada tempatnya. Kemudian menanam pohon seperti cemara udang untuk lindung.

Bagaimanapun liburan ini tetap memberikan kesan indah dan menawan tentang sebuah makna hidup berdasarkan kearifan.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Selasa, November 01, 2011

7 alasan ke jogja

Pada taggal 28 Oktober 2011 hari pertama pemberangkatan ke jogjakarta. Berangkat dari kampus Universitas Azzahra sesudah sholat jumat. Menggunakan mobil sewaan berupa bus pariwisata ukuran 3/4 yang membawa rombongan team marketing PMB 2011.

Peserta jalan-jalan kejogja adalah seluruh team termasuk membawa istri, suami dan anak bagi yang telah memiliki. Bagi yang belum maka hukumnya tidak boleh membawa pasangan. Ke jogja adalah hadiah terakhir setelah usai penerimaan mahasiswa baru Universitas Azzahra.

Ke jogja memiliki beberapa alasan dibalik pergi happy ending sebuah team (walau ada sisi yang aneh) dalam hal ini terdapat 7 alasan untuk ikut ke jogja.
  1. Menemui penulis buku dari profesi penarik becak di jogjakarta. Kenapa alasan ini menjadi pertama adalah. Bagaimana seseorang dari profesi yang jauh dari dunia tulis menulis mampu melahirkan sebuah karya buku. isi buku ini berasal dari perenungan akan kehidupan sehari-hari penuh arti dan pembelajaran. Namun dalam realisasinya tidak jadi bertemu dan membeli bukunyapun tidak sempat. Nanti di beli di toko buku Gramedia saja semoga ada
  2. Menemui penerbit buku. Sebelumnya telah mengirim naskah buku untuk diterbitkan. namun belum juga ada jawaban. Kata teman yang menjadi penulis dua sebaiknya datang ke penerbit mana tahu ada sesuatu yang mampu menggerakkan naskah tersebut naik jadi buku. Namun hal ini juga tidak terlaksana, karena waktu yang tersedia di hari minggu pagi mesti balik cepat ke Jakarta.
  3. Silaturahmi dengan Kam Imam dan Bang Sahlan. Teman sejawat dari banyuwangi dulu ketika menapak nusantara. namun sayang sekali tidak bertemu dan smspun tidak berbalas. 
  4. Mengembalikan buku yang pernah di pinjam dulu serang sahabat di wisama nusantara. Namun sayang sekali nomor HPnya tidak aktif dan tidak dapat dihubungi.
  5. Mengunjungi pengelolahan sampah berbasis Bank. Sebuah gerakan kemasyarakatan yang dilakukan oleh seorang Dosen melihat penumpukan sampah setelah bencana banjir lahar dingin. Kemudian ia mendirikan Bank Sampah dengan sistem bagi hasil dari penjualan. Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan menjadi nasabah. Masyarakat membuka rekening dengan menyetorkan sampah kepada Bank. Namun sayang sekali hal ini belum kesampaian.
  6. Makan gudeg. Makanan khas jogja dengan bahan utama adalah nangka yang dimasak dan di peram beberapa hari (semoga tidak salah). Rasanya gudek dimakan di angkringan sambil bercerita tentang banyak hal. Ini adalah riil pariwisata budaya atau kultural. Makan gudeg sambil duduk di tratoar beralaskan tikar adalah sensai tersendiri ketika ke jogja.
  7. Naik becak. Ya jogja adalah kota yang ramah terahadap sektor ekonomi masyarakat lapis bawah dalam struktur ekonomi. Untuk Jakarta kita tidak menemukan lagi becak, kecuali di beberapa tempat di daerah ciputat dekat UIN Syarif Hidayatullah. Untuk yang satu ini naik becak kesampaian ketika malam mencari tiket untuk balik ke Jakarta menggunakan Becak Motor.
Inilah sekelumit catatan perjalanan ke Jogja karta bersama rombongan team Marketing Universita Azzahra. Karena Catatan lainnya akan menyusul dalam judul "Pengabdian hidup bersama Becak Motor" "Sisi lain abdi dalem" dan "Pantai Padangtritis yang menderita"  dan ulasan terakhir "Suka duku di Jogjakarta"

***
Ingin Jalan-jalan ke liling Indonseia? dan Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Kamis, Juli 28, 2011

Masih Ada kapal ke Padang

Bagi beberapa yang penikmat film Indonesia tahun 90an akan menikmati sebuah hasil karya film dengan judul "Masih Ada Kapal Ke Padang". Film ini mengisahkan tentang bagaimana merantaunya orang Minangkabau.
Merantau adalah sebuah keunggulan tersendiri bagi masyarakat minangkabau. Pola merantau terbentuk dari berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor dukungan lingkungan. Falsafah budaya yang masing-masing saling menguatkan.

Namun sekarang sebuah nostalgia akan kembali di kenang oleh masyarakat minangkabau atau lebih populer disebut orang Padang. Yakni melakukan PULANG KA KAMPUANG JO KAPA LAUIK.

Pulang bersama ini diadakan oleh Ikatan Keluarga Canduang Koto Laweh (IKCK) dan didukung sepenuhnya oleh TNI Angkatan laut  Republik Indonesia. Dukungan ini berbentuk menyediakan kapal KRI Tanjung Nusanive dengan kapasitas penumpang berjumlah 2000 orang.

Kegiatan pulang basamo juga diikuti dengan berbagai kegiatan sosial lainnya. diantaranya:
  1. Festival Seni Budaya, Kegiatan ini berisikan kegiatan seni budaya, diantaranya Randai, saluang, dan aktivitas seni budaya.
  2. Penanaman Pohon. IKCK ikut berperan dalam mensukseskan gerakan tanam 1 milya rpohon. Target penanaman pohon berjumlah 1.000 pohon. Pohon yang akan di tanam adalah pohon pelindung sekaligus produktif.
  3. Santunan Anak Yatim & Dhuafa. Kegiatan ini turut membantu anak yatim piatu dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan senilai Rp. 150.000/orang di Nagari Canduang Koto laweh, Agam. Dan bantuan dhuafa berupa kebutuhan belanja lebaran senilai Rp. 250.000,-
  4. Penyerahan buku kepada 11 perpustakaan jorong Nagari Canduang. Jumlah buku yang akan diserahkan bernilai Rp. 10.000.000,-
Pulang basamo ini terbuka bagi seluruh masyarakat Minangkabau, 3 luhak 2 ranah. Setiap peserta ikut berperan dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Kegiatan ini dibantu oleh beberapa stake holder dan sponsor.

Setiap penumpang membayar Rp. 300.000,-. Setiap orang telah membantu aktivas sosial kemanusiaan.Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh TNI Angkatan Laut.

Untuk pendaftaran bisa menghubungi:

Armen Anwar 0813-8636-4853, Armen Piliang 0813-1721-2007, Adjanis 0812-1014-1500, Basri Chatro 0812-800-9815, Zulfison 0813-8868-5400.

Kami mohon do'a dan restu terlaksananya kegiatan Pulang Basamo ke Ranahminang.

Panitia pelaksana; Drs. Elmawati, MM sebagai ketua pelasana dan Muhammad Yunus, SPP,SE sebagai sekretaris pelaksana.

***
Mau Jalan-jalan? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Rabu, Oktober 06, 2010

Pesona Lembah Harau

Semilir angin berhembus perlahan di sela-sela dedaunan pohon mahoni mengiringi matahari yang terbit dari ufuk timur. Cahaya lembut menyapa alam yang telah menanti dengan hijaunya dedaunan. Terlihat dari kejauhan bintik-bintik air berkilau di terpa oleh cahaya mentari.

Hamparan sawah yang menghijau memberikan pemandangan indah. Daun-daun padi menari indah serentak dengan hembusan angin pagi. Disela daun padi beberapa belalang masih bertengger dengan tenang sambil mengikuti daun padi yang terus bergerak di tiup angin. Capung dengan tenang mengapung sambil mengepakkan dua sayap yang seimbang.

Terlihat cahaya matahari menembus dedaunan diatas bukit yang menembus dinginnya udara pagi. Cahaya melahirkan lukisan nan indah di tebing-tebing tinggi yang terbentuk ribuan tahun lalu. Lukisan indah yang bercahaya dari efek air yang mengalir perlahan mengikuti tekstur dinding.

Sesaat sebelum memasuki kawasan lembah harau yang terdapat di Nagari Harau Kec. Harau Kab. Lima Puluh Kota kita akan disuguhi air terjun bernama Sarasah Banto berada di sisi kiri. Sarasah Banto berasal dari Gunung Bungsu. Airnya mengalir menjadi pengairan sawah yang menghijau elok di pandang mata.

Jarak tempuh dari Sarilamak sekitar 10-15 menit dengan menggunakan sepeda motor atau becak motor yang bisa disewa untuk menggantarkan sampai ke Lembah Harau. Sebuah keindahan akan datang menjemput kala kita telah dekat dengan lembah harau yakni tebing-tebing yang tinggi. Tebing yang mempunyai lukisan abstrak dan naturalis karya alam yang berbuat atas kehendak Allah Swt.

Dikala musim hujan tercipta banyak air terjun kecil yang melahirkan pelangi-pelangi yang indah dan seolah hilang dan timbul di sela-sela tebing dan juga tumbuhan yang merambat. Sesekali terdegar simponi nyanyian burung saling menyahut yang menyanyikan tasbih pengagunggan sang pencipta keindahan.

Lembah harau memiliki beberapa air terjun yang masing-masing memiliki keindahan tersendiri yang terdapat di belahan tebing bersisian. Memasuki gerbang kita akan bertemu dengan jalan bersimpang dua. Satu sisi akan menghantarkan ke air terjun aka barayun yang memiliki kolam. Kolam yang dapat dijadikan tempat berenang pelepas lelah dan merasakan sensasi dingin air terjun yang memecah kecil. Ditengah kolam terdapat batu besar yang untuk penikmat terpaan bulir-bulir embun air yang jatuh. Pada tempat ini terdapat sebuah tempat pemandangan indah apabila kita menaiki jenjang dengan ketinggian 75 m. Dan tempat ini amat sayang untuk dilewatkan.

Untuk jalan sebelah kanan kita akan mendapatkan tiga air terjun yang indah. Saran terbaik untuk sampai di sana adalah dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk mendapatkan nikmatnya kebersihan udara dan juga aroma tumbuhan yang harum.

Indahnya pemandangan air terjun masih belum di dukung oleh disiplin kebersihan untuk memelihara keasrian. Sampah-sampah bungkusan aneka jajanan makanan, kaleng minuman dan juga air minum berserakan dimana saja. Inilah problem yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk menjadikan keindahan alam selaras dengan keindahan perilaku.

Kenikmatan merasakan air terjun di Lembah harau yang terbaik adalah ketika pagi belum tinggi. Dinginnya air akan masuk ke dalam tulang dan menciptakan getaran hebat. Dinginnya mampu membuat sensasi indah dan menakjubkan apalagi mampu berdiri dibawah bulir-bulir air yang tercipta.

Perjalanan kali ini ke lembah harau adalah membawa adek dari Jakarta yang lebaran di Kampung. Dalam ungkapannya ia mengatakan "Waw begitu indah lembah harau, airnya jernih, udaranya sejuk, namun banyak sampah yang masih bertebaran".


Dinginnya air menyudahkan kami mandi. Dan kemudian sebuah pertanyaan muncul. Apakah Lembah Harau dengan karunia keindahan luar biasa mesti di kotori oleh kemalasan dan ketidak mauan kita mengelola sampah??? Jangan kotori lagi dengan coretan dan juga sisa makanan yang dibuang dimana tangan nak melemparkan.

Untuk Anda yang menginkan bisnis sampingan dengan hasil maksimal:
http://asetvirtual.com/?aff=sang-pemenang-pembelajar

Rabu, April 14, 2010

Halim perdana kusuma


Sebuah catatan seorang Relawan
Sabtu Jam 3 Oktober 2010 Jam 12.30,
Bencanan besertanya ada anugrah. Itulah slogan yang menjadi kegiatan ketika bencana datang menyapa Sumatera Barat 30 September 2010 M.
Datang untuk konfirmasi pada hari jum’at sore untuk koordinasi pemberangkatan. Hal ini perlu untuk mengetahui jadwal keberangkatan pesawat Hercules. Dari koordinasi yang dilakukan adalah menanyakan bagaimana cara berangkat. Maka pertama adalah menanyakan di gerbang utama. Waktu itu menggunakan sepeda motor.
Sepeda motor di parkir di pintu penjaan pertama. Dengan meninggalkan Karta Tanda Penduduk maka mengontongi tiket masuk dari mereka yang baru menyelesaikan administrasi pendidikan. Dengan badan yang tegap dan baru siap pelatihan, tampang yang gagah dengan sedikit keramahan mereka akan melayani sesuai dengan aturan sang atasan.
Dari koordinasi keberangkatan yang membutuhkan berbagai koordinasi cepat dari tingkat jendral sampai tingkat prajurit di bawah. Dari pertanyaan maka saya bertanya bagaimana cara berangkat menggunakan pesawat Hercules bagi relawan yang mau berangkat ke Sumatera Barat.
Jawan dari coordinator keberangkatan. Maka kalau bisa berangkat ini malam. Ketika itu saya di terima oleh koordinator pemberangkatan wahyu. Karna malam ini ada pesawat yang berangkat untuk membawa logistic untuk bencana di Sumatera Barat. Namun niat awal hanya untuk konfirmasi maka pemberangkatan tetap diminta hari Sabtu.
Persoalan-persoalan di lapangan sering bertumpuk. Banyak instruksi demi instruksi berjalan dan saling tindih menindih. Inilah ironi bangsa yang tidak siap menghadapi bencana besar. Kacaunya garis koordinasi sering terjadi yang mengakibatkan miskomunikasi. Bebepa miskomunikasi di sebabkan banyaknya kepentingan yang masuk.
Dari berbagai cerita yang keluar dari para pekerja lapangan bahwa mereka mendapatkan perintah dan tidak sedikit dengan bentakan. Bentakan itu beriring dengan wajah atasan yang tidak bersahabat satu sama lain. Ibarat banjir apaun ada termasuk dengan lemahnya system dan koordinasi di tingkat atas.
Pola pemberangkatan yang tidak tersistem. Hal ini terlihat dengan beberapa kali pengunduran dan juga pemberangkatan bagi relawan yang tidak mendapatkan tempat dalam pesawat. Ada beberapa orang yang telah beberapa hari menunggu konfirmasi keberangkatan. Dan kadang ada yang begitu datang langsung mendapatkan jadwal keberangkatan.
Distribusi pekerjaan yang tidak terstruktur dan tanggungjawab yang terbeban di beberapa orang. Beberapa pekerjaan tidak mengikuti alur yang sesuai dengan prioritas barang yang masuk kedalam pesawat. Tidak ada sebuah ketegasan bentuk barang apa saja yang mesti didahulukan dan dikemudiankan untuk di berangkatkan.
Dera kelelahan menerpa. Inilah hasil akhir dari kekacauan koordinasi, ketumpang tindihan perintah dan juga pekerjaan yang tidak terstuktur. Solat sebagai kewajiban malah terlupakan, seakan semua urusan dunia melampaui pentingnya bagian pendidikan prioritas dan juga pembelajaran dari ibadah mulia yakni solat.
Terdapat raut wajah kecemasan beberapa orang yang menjadi penumpang. Ada yang begitu shok mendapatkan kabar tentang keluarga di kampung. Ada yang merasa amat berkepentingan untuk mengetahui keadaan keluarga di kampung apakah masih baik atau tidak. Perang amarah dan caci maki menghambur keluar dari mereka yang kesal terhadap persoalan-persoalan yang terjadi.
Beberapa orang tentara merasa jengkel dengan beberapa kali pembatalan pemberangkatan. Beberapa kata umpatan keluar deras seperti deras emosional yang ada untuk segera mengetahui kondisi keluarga di ranah minang setelah di guncang gempa. Guncangan gempa adalah kehancuran secara materi ketika alam mengikuti sunnatullah dan ketetapan Allah swt untuk memberikan berbagai peringatan bagi manusia.
Siapa yang mempunyai power dialah yang mendapatkan prioritas. Inilah potret manusia yang tidak mengenal sebuah befikir system dan tidak mengerti bagaimana mesti memberikan sebuah prioritas untuk mereka yang membutuhkan lebih dahulu. Hal ini terlihat dengan pemberangkatan dari barang-barang dan orang-orang. Jika orang itu yang berpangkat itu maka ia akan mendapatkan prioritas utama.
“Sebuah ketetapan hati”
Action laksana orang solat berjamaah untuk recovery bencana yang Allah timpakan pada ummat muslim yang mengingkari janji terhadap Allah Swt. Denan tagline ‘Angrah di balik Bencana’
Dengan Bismillahirrahmanirahimm Bismillahi tawakkaltu alallahi laahaula
“ku tak besepatu”
Pemberangkatan terjadi besoknya di pagi hari. Dimana keberangkatan pun mengalami persoalan-persoalan yang tidak mengizinkan untuk berangkat, kenapa karna surat tugas yang diberikan ditandatangi sendiri dan yagn berangkat saya sendiri. Inilah peroalan yang membuat mereka bigung. Dan juga beberapa kekurangan yang lain adalah tidak membuat spefikasi keahlian.
Diakhir lobi diperbolehkan berangkat tanpa menimbang berapakah berat beban. Sebelum berangkat sandal mesti diganti dengan sepatu-sebuah pengalaman berharga-untuk menaiki pesawat Hercules.
Darimanakah sepatu pengganti sendalku dapat? Didepan mushalla terdapat beberapa sepatu yang telah lama berdebu dan dibiarkan saja. Dari bentuknya tidak lagi digunakan. Berfikirlah sejenak apakah mengambil atau tidak. Maka keputusan berangkat di ambil dengan menggunakan sepatu yang telah lama parkir di mushalla tesebut dengan janji mengembalikannya setelah kegiatan bencana. Namun ama sayang sepatu itu hilang di daerah bencana dan tidak di ketahui dimanakah alamat sekarang.
Dengan ini maka sepatupun berpindah dan ditukar denga sandal. Inilah sebuah perjalan pertama untuk naik Hercules.
Banyak persoalan sebenarnya yang membutuhkan sebuah kemauan untuk belajar dari berbagai masalah yang terjadi di negri ini yang melebih bencana fisik. Yakni bencana berfikir yang tidak sistematis, terstruktur dan juga bencana Iman yang bukan panduan hidup berprilaku imani namun berprilaku mengingkari.
Bencana terbesar bukan kehancuran dalam aspek gedung-gedung, namun bencana terbesar adalah kerusakan keyakinan akan sesuatu yang berharga yakni iman dan juga ilmu pengetahuan di dalam hari dan juga alam fikiran.
Tulisan ini di tulis dari catatan harian ketika menjadi relawan di Sumatera Barat. Dan juga didedikasikan kepada teman-teman relawan yang kita terbang bersama di satu pesawat bernama Hercules.
Salam Sang Pemenang Pembelajar
Baitul Muslimin MUZAKKI, Universitas Kehidupan INACHE, PT. MYANS INSANI SEJAHTERA
Ditulis Ulang pada tanggal 19 Maret 2010, 2 Rabiul Tsani 1431 H

Jakarta di Atas Atap Kereta 2


Matahari menjelang terbenam di ufuk barat. Sore itu seperti biasa manusia dari berbagai profesi mulai dari pedagang, pekerja sector swasta, pegawai negri, buruh, guru berpacu dengan waktu untuk pulang kerumah dari bekerja. Waktu sore adalah waktu yang dinanti oleh penikmat kereta api, walau mesti berdesakan dengan penumpang lain. Kereta api ekonomi adalah sebuah entitas kehidupan yang mengikuti dinamika
Menjadi penumpang kereta api ekonomi adalah pilihan paling ekonomis bagi pekerja yang mempunyai keterbatasan dalam gaji dan juga tunjangan. Dengan ongkos sekali jalan 1.500-2.000 dengan menghbiskan 5000 sekali jalan ditambah dengan onkos lainnya maka tidak menghabiskan banyak biaya di bandingkan dengan menggunakan motor atau menggunakan mobil sebagai sarana berangkat dan pulang dari bekerja.
Tegangan listrik bagi Kereta Api Listrik adalah 15000 volt, sekali sengat maka tidak ayal kata hangus adalah resiko yang di tanggung. Tanpa ada jaminan asuransi bagi siapa yang mendapatkan sentuhan listrik ini.
Memilih kereta api adalah sebuah alasan rasional dalam mensiasati pengeluaran. Butuh sebuah kecerdasan dalam mengelola out of cash flow. Hampir setengah atau sepertiga dari gaji karyawan dari kalangan bawah dengan gaji kisaran 800.000 paling bawah.
Kereta api Jakarta Bogor adalah warisan dari kereta api zaman belanda yang telah berumur lebih 100 tahun, tidak ada penambahan signifikan dari system perkeretapian khusus untuk Jakarta dan sekitarnya.
Gerbong-gerbong kereta adalah impor dari negri jepang atau cina. Kereta api ini adalah kereta api yang telah masuk dalam masa habis penggunaan dan di jual ke Indonesia dan di gunakan.
Menggunakan kereta pada pagi hari dan sore adalah sebuah pemandangan dan juga pegalaman yang unik bagi penggunananya. Banyak kejadian yang dapat diceritakan, dari kebaikan penumpang dengan penumpang lainnya. Juga tidak terlepas modus kejahatan tetap mengincar siapa saja dan kapan saja.
Naik keatap kereta api adalah sebuah pilihan yang mengasikkan sekaligus membahayakan. Tapi inilah pilhan yang sebagian masyarakat ikut memilih di atas atap. Berbagai alasan di kemukanan untuk naik ke atap kereta api diantaranya.
Pertama, di dalam telah penuh dengan penumpang. Sudah seperti susunan paku dalam kardus. Inilah salah satu pilihan untuk menjadi penumpang atas kereta api.
Kedua, Mengejar waktu untuk pulang. Ketika memilih kereta api yang bisa berada di dalam membutuhkan waktu sampai malam untuk mendapatkan tempat yang layak untuk duduk atau berdiri dengan lapang.
Ketiga. Jadwal kereta api yang tidak mengikuti siklus pergi dan pulangnya penumpang yang berkerja mengikuti jamkerja. Sebagian penumpang yang pernah bercerita dengan penulis ketika tidak memilih naik ke atas atap maka bersiaplah seperti di masak atau terlambat pulang kerumah
Melihat Jakarta dari atap kereta api adalah sebuah pemandangan kehidupan yang memberikan banyak cerita dan juga permasalahan-permasalahan. Pada bagian pinggir rel adalah kehidupan bagian bawah Jakarta. Teman-teman pemulung dan tunawisma Jakarta banyak bertinggal di sini.
Menjadi pemulung adalah pilihan akhir dari berbagai deretan pilihan yang hadir bagi pendatang ke Jakarta. Berdagang kecil-kecilan juga merupakan pilihan untuk dapat menghidupi keluarga di kampung.
Teman-teman tersebut adalah pahlawan ekonomi bagi keluarga dan juga kampung mereka. Lewat kiriman mereka maka ekonomi bergerak. 300.000,- 700.000 perbulan adalah jumlah yang bisa menghidupi keluarga sederhana. Dengan sepuluh orang mengirimkan uang yang sama telah menjadikan ekonomi pedesaan bergerak.
Dengan bergeraknya ekonomi di daerah juga menjadi sebuah kebaikan bagi produsen-produsen yang memproduksi berbagai jenis makanan. Para operator selular juga menikmati keuntungan dengan beredarnya uang di kampung. Inilah siklus ekonomi yang tidak terlacak oleh berbagai ahli ekonomi yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sekian persen.
Dari atas atap kereta api kita bisa menikmati gedung-gedung pencakar langit yang berjajar sepanjang Jakarta Kota- Bogor yang di selangi oleh pohon-pohon antenna televis masyarakat. Atap atap perumahan yang berada bentuk dan rupa menjadi pemandangan yang mengasikkan.
Hal yang menjadi berbeda adalah ketika hari hujan atau cuaca tidak bersahabat maka naik keatas atap adalah sebuah pilihan yang membahayakan bagi siapapun.
Razia bagi mereka penumpang yang naik keatas atap kereta api telah di lakukan, namun alasan untuk menyediakan jadwal dan kereta api yang mampu menampung jumlah penumpang dengan layak belum bisa. Hal ini lah menjadi asalan menggunakan atap kereta api adalah pilihan terbaik untuk dapat tepat waktu sampai di tempat kerja dan pulang sebelum magrib.
Beraneka ragam view pemandangan indah dan menarik dari atas atap kereta api amat sayang di lewatkan bagi Anda yang menyukai pertualangan.
Sebagai catatan:
1.       Anda harus menggunakan jaket untuk melindungi diri dari terpaan angin. Masuk angin menjadikan kondisi kesehatan anda tidak baik yang mengakibatkan Anda tidak dapat bekerja esok hari.
2.       Anda mempunyai keberanian untuk dekat dengan resiko tersengat volt listrik dengan kekuatan 15.000 volt dan itu berada dalam gelapnya malam
3.       Anda mempunyai sebuah persiapan asuransi  jika ingin menimalisir resiko.
4.       Anda hanya membutuhkan sebuah kamera untuk mengambil moment dan menjadikan sebagai sebuah catatan yang bermanfaat.
5.       Butuh sebuah nyali, keberanian, kebersamaan ketika berada di Atas Atap Kereta Api Jakarta Kota Bogor.
Ditulis oleh
Muhammad Yunus ‘Sang Pemenang Pembelajar’
22 Maret 2010 18:03 WIB, Dari penumpang di atas atap kereta api Cikini –Pasar Minggu

JOGJAKARTA BERBECAK


Kejogja tidak akan lengkap tanpa mencoba menaiki becak sebagai salah satu bentuk transportasi bagi wisatawan kota dengan makanan khas gudeg. Becak adalah tranportasi yang masih bertahan karena keunikannya. Pemerintah keraton tidak melarang keberadaan becak. Malah menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mencoba naek becak.
Becak bagi wisatawan luar negri adalah sesuatu yang unik dan tidak ditemukan di Negara asal mereka yang telah menggunakan berbagai kendaraan lebih maju. Berbeda dengan beberapa daerah yang melarang keberadaan becak. Berbeda ketika becak adalah bagian dari pariwisata ada sebuah keinginan baik untuk menjadikan daya tarik tersendiri.
Maka jadilah becak dengan bentuk yang menarik, nyaman untuk di kendarai. Dengan kualitas layanan dan pakaian yang bersih dan tutur kata yang sopan menjadikan sebuah pesona ketimuran yang menawan.
Mengemas sebuah pariwasa di jogja denga becak atau tour the becak adalah sebuah peluang yang bagus. Hal ini dapat dikomunikasikan sebagai sebuh keunikan di Jogja.
Apakah anda mau mencoba berbecak di Jogja?
Dari sebuah catatan perjalanan di jogja, 30 Oktober 2010

Selasa, April 13, 2010

Raun Sabalik


Catatan perjalanan, Rabu 29 oktober 2009
Dimulai dengan solat safar 2 rakaat di lanjutkan dengan solat duha 2 rakat pada jam 06.30 di rumah paman di daerah Pasar Minggu. Paman mempunyai niat untuk melihat tempat di pasar pagi kalibata dan motor tidak bisa digunakan hari tersebut.
Dalam perencanaan awal mau berangkat ke Sumatera Barat dengan 3 atau 4 hari perjalanan. Teman-teman tersebut berasal dari Aljazair. Mereka bertiga, hanya salah satu dari mereka bisa berbahasa inggris, sedangkan yang dua tidak mengerti sama sekali bahasa inggris. Dan salah satu hanya bisa berbahasa arab dan itu pun sering dengan penggunaan yang tidak saling mengerti. Dan ketika mereka berbicara dengan menggunakan bahasa perancis maka sayalah yang tidak mengerti kecuali kata mercy.
Namun mereka bisa berbahasa prancis. Hari selasa malam telah diambil kesepakatan untuk pergi ke sumatera barat. Tujuan adalah untuk melihat secara langsung bagaimana Sumatera barat porak poranda di guncang gempa. Namun terdapat perubahan mendadak ketika mereka ada harapan untuk balik ke Aljazair dengan qatar airline dengan tambahan biaya 56 dolllar. Syarat adalah menunggu, jika mereka di panggil maka mereka akan terbang. Jika tidak mesti menunggu penerbangan berikutnya pada hari yang berbeda.
Dengan ini berarti akad perjanjian kemarin gugur. Jadilah saya tidak jadi berangkat membawa tamu dari Al Jazair ke Sumatera barat. Rute yang ingin di tempuh adalah Hari Kamis, Daerah bencana Pariaman dan di lanjutkan di daerah Manunjau, bermalam di tepi danau maninjau.
Hari jumat dilanjutkan perjalanan ke daerah payakumbuh untuk melihat objek wisata air terjun dan lembah harau dan bertemu dengan family saya. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju batu sangkar dan melihat kerajaan minangkabau dan dilanjutkan ke danau singkarak dan jika cukup waktu akan berangkat menuju danau kembar.
Pada hari sabtu sore telah tiba di daerah Padang dan menikmati malam di padang Hari minggu berangkat ke Jakarta dan melakukan kegiatan perjalanan ke Bogor. Namun itu semua buyar, mereka bersikeras untuk berangkat ke Aljazair. Dan pada saat itulah perpisahan.
Jadilah perjalanku mengikuti hari dan emosi yang tidak stabil. Ketika ia menyodorkan uang, dengan lembut saya bilang syukran, la (tidak), la (tidak), haza minalllah (ini dari Allah), La (la) syukran akhi....kemudian untuk beberapa saat saya duduk di terminal 2 beralaskan sebuah sendal untuk merenenung (karna malamnya minta sama Allah jika perjalanan itu baik maka berangkatkanlah kami, jika tidak maka batalkanlah ya Allah) doa itu terkabul.
Kemudian melanjutkan menaiki shuttle bus free for charge untuk ke terminal 1 C dan istirahat disana beberapa jam, sambil berfikir kira mau kemana ya?. Pada awalnya minta izin untuk berangkat ke Sumatera Barat, namun gagal.
Setelah fres melanjutkan perjalanan menuju Bogor dengan menaiki Damri, dengan harga tiket Rp. 30.000,-. Rencana ingin melanjutkan perjalanan ke Sukabumi, namun lihat nomor HP yang akan di hubungi tidak ada. Keputusan pun diambil sebelum perempatan ciawi. Dimana ada harimau ngamuk dengan memakan rumput.
Maka lintasan fikiran ini kenapa nga’ kebandung aja, ditimbang sana-sini dan ya udah ke Bandung aja. Tanya sana sini tentang bus yang mau berangkat ke Bandung. Jawabannya ya udah mas naik Bus ini ada. Naiklah bus jurusan Garut dengan syarat mesti turun di tol padalarang.
Dalam perjalanan hujan mengguyur bumi Kahuripan. Kondisi bus yang bocor pada kaca bagian kanan memaksa untuk pindah ke depan di bangku yang kosong. Hari menunjukkan jam 8.30, Tibalah kita di pemberhentian dan mesti menyambung bus lagi untuk sampai ke Bandung. Turun di tol padalaran, dengan perut yang sudah mestinya di isi. Maka sepotong roti dan segelas AMDK masuk dalam system pencernaan. Kemudian bus lewat dan kita  melanjutkan dengan bus MGI jurusan Sukabumi ke Bandung dengan ongkos Rp. 4.000,00. (murah banget)
Tulisan ini dibuat saya berada di Mesjid Jami’ Al-fatah, Jl. Raya Cibaduyut Dalam I no. 6. Telp.  022-5410954 untuk solat magrib dan isya.
Catatan pinggir: adakah bus yang konsisten mengingatkan penumpangnya untuk solat dan berhenti untuk melaksanakan ibadah solat 5 waktu??

Sabtu, Maret 06, 2010

Guru kehidupan


“Demi waktu yang bergerak maju (masa), Kita adalah manusia-manusia  merugi, terkalahkan, terpinggirkan, terbodohkan, terbelakang, termajinalkan, tersingkirkan. Kecuali mereka yang mempunyai keyakinan hidup, keyakinan diri, keyakinan bersama (iman) dan mampu melakukan perbuatan prestasi-produktif, perbaikan, pengabdian, pemberdayaan (amal soleh). Saling memberikan pembelajaran tentang kebenaran dalam bertindak di jalan kesabaran untuk menuai hasil kelak”. Diterjemah ulang dari surat Al-Ashr: 1-3
Semilir angin yang datang silih berganti membawa udara sejuk dari perbukitan yang masih asri. Memasuki lubang pori pori dan masuk kedalam tulang yang menopang tubuh. Inilah rasa nikmatnya suasana di perkampungan badog.
Ketika alam bertasbih dengan bunyi berbagai bintang malam yang memberikan harmonisasi irama dan suara, saling bersahutan satu sama lain tanpa ada yang merusak suara yang lain. Mengucap puji dan syukur kehadirat ilahi yang telah memberikan kehidupan.
Suara derasnya airdari sebuah sungai yang mengalir menuju kebawah. Melewati batu-batu yang kokoh dan lumut yang selalu menempel untuk makan ikan-ikan yang berenang di derasnya sang air. Deburan-deburan bergantian dan berhormoni dengan bunyi binatang malam yang sekali-kali terdengar suara berbeda dan itu bukan suara alam.
Berkenalan dengan beliau adalah Allah telah rencakan, seorang bapak yang telah menjadi contoh terbaik untuk membuat sebuah kawasan terpadu pengelolaan bisnis pembudidayaan lele. Lele bernama sangkuriang. Sosok beliau telah di kupas oleh kompas pada tanggal 29 Desember 2009 yang tertempel di dinding saungnya.
Secangkir teh yang disuguhkan menemani obrolan seorang pembelajar belajar kepada guru kehidupan akan banyak hal tentang kebijaksanaan hidup, kearifan hidup, keteladanan, kerja cerdas, kerja ikhlas, pemberdayaan, pemanfaatan, berbagi pengetahuan.
Kesedihan mendalam bagi bapak nasarudin adalah melihat pegangguran, baik yang terdidik maupun tidak terdidik. Kota adalah tempat tujuan bagi pegangguran untuk mencari sesuap nasi dan juga beberapa batang rokok dan juga sebuah ajang mencari ketenaran.
Menjadi gembel adalah pilihan dengan kemampuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang makin kompetitif dan membutuhkan skill yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan. Beliau pernah menjadi pegangguran dua tahun dengan pekerjaan yang tidak jelas. Merasa sedih dengan apa yang mau di makan besok.
Solat malam atau tahajjud adalah tempat pendekatan bagi dirinya. Ada kegelisahan ketika berada di luar kota tidak bisa lagi untuk bercengkrama dengan Allah karna menginap di hotel yang di kelola oleh non muslim.
Cerita mengalir sebagaimana mengalirnya air di sungai yang sekali-kali di timpali oleh berbagai pengalaman. Ada satu kepuasaan ketika murid sukses itulah sang guru. Bukan senang mendapatkan bayaran maka puas, ketika bayaran tinggi maka ia akan puas, namun ketika bayaran rendah maka ia akan meggerutu.
Bertemu dengan beliau adalah anugrah dan karunia, mengenal pribadi yang mempunyai tekad membuka lapangan usaha bagi mereka yang meganggur. Beternak lele adalah sebuah usaha yang menjanjikan secara financial.
Mengajarkan beternak “lele sangkuriang” untuk menjadikan sebuah kekuatan entrepreneurship yang berbasiskan keharmonisan alam, memelihara tumbuhan, dan juga menjaga lingkungan.
Terima kasih Bapak telah engkau ajarkan sebuah pemebalajaran kehidupan yang mampu berbuat untuk negri ini dan untuk ummat ini.
Desa Gadog, 19 Rabiul Awal 1431 H/ 05 Maret 2010 di kala malam masih bersahabat dengan dingin yang mencengkram tubuh-tubuh insane 02.30 WIB

Kamis, Maret 04, 2010

Kitab Kanan dan Kiri

Seperti Detik jam yang belalu, ada rangkaian yang tidak bisa di putus yang telah melahirkan banyak prestasi dan juga tidak sedikit bencana. Ketika detik kebaikan di sambung dengan detik kebaikan maka kehidupan akan menjadi indah dan membahagiakan, namun ketika detik kejahatan, ketidakbaikan di sambung dengan detik kedengkian, dan detik kemalasan, detik ketidakjujuran, maka kehidupan akan menjadi ganas dn menggenaskan, salam sang pemenang pembelajar

-Muhammad Yunus Full-

Sel, 13 Rabiul awal pukul 6:31

Bagaimana persaan anda ketika datang seseorang yang dengan tiba-tiba memberikan sebuah catatan dari Facebook. Dalam catatan tersebut tedapat tulisan-tulisan yang telah ada sepanjang perjalanan facebook itu sendiri dan di dalamnya ada catatan chatting yang dilakukan. Ada pesan inbok yang masuk dan di kirimkan.

Beberapa diantara kita akan memberikan reaksi berbeda-beda.

Pertama, barang kali Anda merasakan yang senang dan membanggakan dengan hasil yang sangat megangumkan karna ia adalah hasil sebuah prestasi yang terekam dengan baik setiap kata yang tertulis. Ada menyambung persaudaraan, ada memperbaiki kerusakan hubungan dengan teman lama. Ada beberapa tulisan yang bagus. Ada status yang cantik di baca.

Kedua, barang kali Anda merasa biasa-biasa saja. Karna semua hanya sebuah kegiatan iseng yang tidak banyak memberikan makna apa-apa. Ada catatan aktivitas terbaru yang bergabung dengan grub dan halaman yang hanya untuk menumpang tenar atau menambah popularitas.

Ada silaturrahmi dengan teman-teman yang sekedar bahwa kita eksis dalam sebuah komunitas dengan pencapaian teman yang banyak. Pencapaian ini di jadikan sebuah kebanggan di depan komunitas tertentu saja.

Ketika catatan itu datang, banyak gambar-gambar yang beraneka ragam datang. Mulai dari yang terbaik, menjadikan diri Anda tergugah untuk berbuat kebaikan. Menjadi lebih baik dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu. Juga terdapat gambar yang menjadikan Anda mendekat kepada penurunan kualitas diri. Gambar yang mengarahkan Anda pada berbuat kerusakan. Gambar yang menjadikan Anda sebagai seorang yang tidak baik.

Fenomena gambar ini terlihat jelas pada beberapa gambar valentine. Dari beberapa yang pernah singgah di wall (dinding) adalah gambar yang tak elok di pandang mata yang mengarahkan kepada yang tidak baik.

Ketiga, barang kali Anda merasa menyesal dan tidak mampu menahan gejolak emosi sedih dengan hantaran buku catatan aktivitas terbaru yang pernah di lakukan. Postingan-postingan yang lebih banyak berisi sebuah nada keluhan. Catatan yang berisi umpatan dan cacian. Komentar-komentar yang tidak bermanfaat dan penuh dengan kesia-sian.

Sebagaimana telah terjadi seseorang di hukum penjara di sebabkan oleh mencemarkan nama baik. Kasus ini terjadi di wlayah hukum bogor. Kasus seseorang yang cemburu di sebabkan oleh diganggunya sang pacar oleh teman sesama facebook. Menuliskan cacian dan makian yang merusak nama baik.
Kemudian kisah yang terjadi pada beberapa pelajar yang sempat menjadi headline berita nasional dan dikupas oleh berbagai pakar. Seorang murid menyampaikan sebuah nasehat yang amat berharga untuk ibu guru. Sebuah keberanian untuk mengungkap kebenaran. Keputusan final yang di salahkan adalah sang anak yang berani unjuk kebaikan dengan cara yang terbaik yang ia fikir mampu menasehati sang guru.

Catatan kita itu selalu hadir setiap saat kita melihat dinding kita, melihat komentar teman-teman yang selalu setia menimpali akan status baru kita. Melihat dan mengucapkan terima kasih akan jempol-jempol. Kemudian juga ada aktivitas terbaru kita menulis di komentar dinding atau status siapa.

Catatan itu tidak ada yang terlupakan sedikit pun. Apapun tercatat, ketika kita menghapus kiriman dalam system computer dan system facebook mempunyai rekam jejak. Inilah sering di gunakan oleh mereka yang mengerti tentang system sebuah computer berjalan.

Kemampuan ini sering di gunakan oleh para pelaku dalam bidang hukum, penyidikan, penyelidikan dan juga intelijen yang selalu memantau orang-orang tertentu.

Kitab Kanan

Dalam rentang waktu yang lama sebenarnya Allah swt telah memberikan sebuah peringatan jauh. Hal ini berdasarkan ayat surat al-Insyiqaq. Surat yang ke 84 yang diturunkan di periode dakwah nabi Muhammad Saw di Makkah.

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya. Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira”. (Q.S al-Insyiqaq 7-9)

Inilah yang menjadikan kita gembira ketika di sodorkan catatan kita (kitab) dari sebelah kanan. Pemberian dengan sebelah kanan adalah pemberian dengan kebaikan sebagai mana kita memberikan segala sesuatu dengan yang kanan.

Menyuap makanan dengan tangan kanan. Memberi sesuatu kepada orang yang Anda cintai dengan tangan kanan. Melakukan berwudu’ di mulai dari bagian kanan dari organ tubuh.

Catatan Anda dari aktivitas terbaru adalah sebuah pembuka terhadap tautan kegiatan yang lain. Niat Anda bukanlah untuk berbangga dengan apa telah di perbuat. Sesuatu semata untuk tidak di kenang oleh Anda maupun orang lain dengan mengiklaskannya.

Mengikhlaskan dengan cara menghapus pemberitahuan aktivitas terbaru. Ikhlas untuk menghapus pernyataan niat Anda yang di berikan pemberitahan terbaru oleh system. Karna cukup Anda yang tahu dengan rabb dan catatan dalam system computer dan malaikat. Disinilah kita menjadi pribadi yang tidak menyombongkan pertemanan dengan siapa pun. Pertemanan kita dengan orang tertentu berlandaskan bahwa setiap kita adalah bersaudara seaqidah setauhid, seiman dan seislam.

Mengiklaskan dalam memaafkan teman tentang kesalahan yang Anda lakukan. Aktivitas terbaru mencatat sesuatu yang tidak baik atau bergabung dengan grup yang membuat Anda menurun secara kualitas.

Kemudian setelah menghapus pemberitahuan dengan keihlasan dalam tidak dilihat oleh siapapun, keikhlasan untuk memaafkan diri dan menghapus beberapa hal lain yang menjadikan Anda dan teman-teman Anda mendapatkan sesuatu yang tidak bermanfaat.

Maka catatan itu kita lihat begitu indah, bagus, mudah untuk melakukan pemeriksaan. Karna tidak banyak pertanyaan yang muncul.

Kitab kiri

“Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. maka dia akan berteriak: "Celakalah aku." Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya”. (Q.S al-Insyiqaq 10-15)

Maka ketika kita mendapatkan catatan yang di berikan dari sebalah kiri. Sebelah kiri adalah sebuah bentuk perumpamaan yang mengena untuk kegiatan yang di lakukan oleh organ tubuh membersihkan yang kotor.

Catatan itu berisi banyak hal yang bernada negative. Catatan yang berisi komentar yang naïf dan menyela atau mencaci maki. Postingan yang tidak mendekatkan seseorang ke jalan kebaikan. Postingan atau give gambar dengan menggunakan gift yang mendekatkan orang kepada kejahatan, ketidakbaikan atau merangsang seseorang untuk berbuat melanggar agama, keyakinan, norma susila dan etika.
Maka kita hanya mampu berteriak “Celakah aku”.

Kecelakaan yang kita tidak awas waspada dengan setiap hal yang di lakukan dalam postingan update status, menulis catatan, mengomentari status atau catatan teman. Memberikan apresiasi suka dengan jempol dan juga chatting yang telah kita lakukan.

Terkadang Anda merasa bangga dengan mampu membalas kejahatan orang dengan kejahatan serupa. Membalas cacian orang dengan cacian serupa atau bahkan menambahkannya. Terkadang malah menganjurkan teman, mengajak, mempengaruhi untuk terlibat dalam grub, atau halaman yang merusak diri.

Maka jadilah kita menjadi pribadi yang celaka dari sisi pandang manusia yang melihat Anda yang sekali-kali akan berkunjung melihat catatan postingan Anda dan mengetahui hampir seluruh kegiatan Anda baik yang mengandung kebaikan atau postingan up date status, pertemanan dan komentar yang tidak mengandung kebaikan.

Dari Kiri ke Kanan

Setelah Anda mengetahui di manakah posisi saat sekarang ini. Maka langkah berikut ini Anda butuhkan berubah dari yang tidak baik menjadi baik. Dari yang baik menjadi lebih baik.

Rasulullah bersabda dengan memberikan klasifikasi Anda menjadi:

Pertama “Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia merugi”. Postingan kita bisa di lakukan berdasarkan satuan waktu, seperti minggu atau bulan. Maka apabila minggu ini sama dengan minggu kemarin maka Anda di pastikan adalah merugi”

Kedua “Siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin maka ia celaka”. Kecelakaan yang kita lakukan dengan pilihan-pilihan akan update status, menulis catatan, mengkomentari dan memberikan jempol-jempol bagi sesama.

Ketiga “Siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin maka ia beruntung”. Seperti sebuah pohon yang selalu tumbuh daun baru setiap hari di berbagai ujung dahan, ranting baru. Semakin hari semakin banyak daun baru dan juga ranting yang mampu menghasilkan banyak oksigen dan juga memberikan kebaikan untuk pertumbuhan daun baru, akar, batang dan buah.

Maka ketika Anda melakukan kebaikan dan kebaikan dengan update status, catatan yang lebih baik maka Anda adalah manusia yang beruntung.

Kemudian langkah apa yang mesti Anda ambil:

Pertama. Memperbaiki niat (tujuan) untuk berfacebook. Jadikanlah ini sebagai sebuah bentuk wujud kebaikan dalam ibadah muamalah, ibadah social dengan orang lain. Tujuan akan menuntun Anda secara baik lewat sebuah gerakan alam semesta. Hal ini seperti sebuah low of attraction. Sesuatu itu akan bertemu dengan yang serupa atau sama. Seekor burung akan berkumpul dengan sendirinya dengan warna yang sama, bentuk yang sama.

Kedua. Memaafkan kekhilafan diri. Maafkanlah diri Anda terlebih dahulu dengan menghapus jejak-jejak kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Berterima kasihlah kepada diri Anda bahwa telah memberikan sebuah peringatan.

Ketika kita telah memaafkan diri sendiri pada saat itu maka kesalahan itu menjadi kebaikan yang terus memberikan dorongan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Maka Anda telah menghapus aktivitas terbaru satu persatu. Aktivitas yang membebani psikologis Anda. Beban yang membuat bentuk Anda tidak sedap di pandang. Seperti pakaian kotor yang belum di cuci. Maka cucilah dengan deterjen Memaafkan.

Ketiga. Memulai mengupdate status secara perlahan dengan status yang memberikan energy positif seperti. “Assalamu’alaikum wr. Wb, semoga pagi ini kita adalah pribadi yang berbuat kebaikan”. “Assalamu’alaikum wr. Wb. Kita adalah apa yang kita fikirkan” dan bisa juga membuat status dengan mengutip kata-kata bijak, do’a, harapan, dukungan, hadist, al-Quran, nasehat atau hikmah.

Keempat. Memulai menulis catatan. Mulailah dengan catatan yang sedikit untuk memudahkan kebiasaan baru. Dalam update status di dinding terkadang terbatas hanya 420 karakter. Hal ini sering tidak bisa memuat keseluruhan. Inilah pengalaman penulis.

Kelima. Berkomitmen untuk stabil dari hari kehari atau dari minggu keminggu bagi kita yang terbatas dalam mengakses layanan dunia maya.

Keenam. Bergabunglah dengan komunitas yang mendukung Anda menjadi pribadi hebat. Banyak komunitas yang secara stabil melakukan pengiriman tulisan-tulisan bermutu, kisah-kisah inspiratif seperti para motivator dan acara-acara yang menggugah dan mendekatkan diri kepada keberpihakan kebaikan.

Ketujuh. Bertemanlah dengan mereka yang membimbing Anda. Seperti bereman dengan penjual parfum maka akan dengan sendirinya akan harum. Walau tidak memakai parfum itu sendiri. Maka mintalah referensi dari teman-teman tentang orang-orang yang selalu konsisten untuk membimbing orang lain.

Kedelapan. Mulailah mempelajari hal-hal baru diluar keahlian Anda. Membaca beberapa tulisan-tulisan yang bagus. Mempelajari sesuatu memberikan Anda cara pandang yang lebih luas dan juga lebih komprehensif. Maka ketika itu Anda telah menaikkan kualitas diri Anda menjadi lebih baik dari hari kehari.

Kesembilan. Sisihkanlah sedikit dari pengeluaran Anda sebesar 5-10% untuk membeli buku. Kebijakan ini bisa Anda baca di catatan “Mengelola Cash out Flow” di catatan yang terdahulu. Kebijakan ini secara perlahan menjadikan Anda pribadi yang berkualitas dan hebat. Anda telah mampu mengatur pengeluran sendiri untuk yang lebih bermanfaat.

Hanya sebuah fakta saja bahwa seseorang perokok mampu menghabiskan Rp. 10.000,-/hari untuk merusak diri, orang lain dan lingkungan. Dan juga seorang wanita mampu untuk membeli make up, aksesoris, baju baru, sandal baru, perhiasan baru yang hanya menjadi topeng sementara karna dia akan habis dan berganti dengan yang baru melebihi Rp. 5.000,-/hari. Maka cukup kita kalikan dalam hitungan hari, bulan dan tahun.

Kesepuluh. Berbagilah akan kebaikan dengan sesama. Banyak tulisan-tulisan di facebook yang telah di berikan oleh penulis untuk di bagikan. Kalau tidak maka minta izinlah untuk dapat membaginya kepada teman-teman Anda lainnya dengan menulis di komentar di bawahnya.

Ketika kita tidak mampu untuk menjadi bagian dari sebuah rangkaian proses kebaikan maka kita telah menambah catatan kebaikan kita dan menerima Kitab dari arah kanan.

Semoga tulisan ini bisa menjadi bagian dari sebuah atom-atom kecil yang mampu menggerakkan atom-atom kebaikan lainnya untuk kita ummat yang terbaik (khairah ummah). Maka sebagai penutup dari tulisan ini. Mulailah dan jangan tunda esok atau lusa nanti.

-Muhammad Yunus Full-

Hari ini seperi bening sang air yang muncul dari sebuah mata air kecil di sebuah pengunungan, menelusuri lekuk pengunungan, melewati jurang, singgah di telaga, sungai, danau, dan perkampungan. Perjalanan ini akan bertemu banyak persoalan dan juga sampah-sampah kehidupan, namun ia akan tetap memberikan kehidupan, walau setelah sampai di lautan dan menguap menjadi awan di langit kehidupan ia kembali menjadi hujan

27 Januari 2010 jam 7:05

Salam sang pemenang pembelajar
Muhammad Yunus

Catatan:
1. Silahkan share tulisan ini kepada teman, keluarga untuk menggerakkan atom-atom kebaikan lainnya.
2. Silahkan untuk di print out dan di fotocopy dan diarsipkan atau di publikasikan di majalah dinding sekolah, kampus, majalah dinding keluarga CERDAS SEHAT-I.
3. Silahkan untuk dikritisi dan di luruskan manakala tulisan ini tidak sesuai dengan kaidah yang membawa kepada kebaikan-kebaikan.
4. Jadikanlah kita sebagai orang yang membantu untuk bersinergi dalam kebaikan dan ketakwaan.
5. Mohon do’a dan dukungan Anda, kami mampu dan konsisten dalam menulis dan bergerak dalam kegiatan CERDAS SEHAT-I dari Mesjid ke Mesjid dan Sekolah ke sekolah

Kamis, Februari 25, 2010

Anak Gerbong Kereta

Zhuhur telah berlalu sekitar satu jam yang lalau. Distasiun manggarai jam telah menunjukkan jam 13.15 menit. Jam berdetak pelahan. Bagi sebagian penumpang menunggu kereta api hari ini adalah sebuah penungguan yang selalu membuat geram “cantik baik hati” yang mempunyai janji dengan “mahasiswa pengusaha pemula” untuk melakukan sebuah penjajakan usaha.

Jadwal kereta bagi anak gerbong kereta bukan sebuah persoalan,karna keterlambatan dan juga ketidakpastian jadwal yang telah membudaya tidak mempengaruhi pendapatan mereka. Hanya jumlah penumpang yang mempengaruhi pendapatan mereka.

Stasiun manggarai adalah stasiun yang banyak menurunkan penumpang, menuju cikini dan selanjutnya kota penumpang tinggal beberapa yang berdiri. Inilah saatnya bekerja membersihkan lorong kolong kereta api yang dipenuhi oleh sampah dan sisa “penjaja buah banyak rasa” dan sampah kantong dari “gurih sumedang hangat” yang di beli oleh “karyawan pagi sore di kereta” karna hari ini mesti berangkat ke luar kota.

Dengan senjata sapu dan sebuah karung secara perlahan membersihkan gerbong. Satu, dua, tiga sampah mengikuti begitu saja di bawa keujung gerbong di depan sana. Ketika beberapa kali menyapu ia menadahkan tangan kepada kita sebagai penumpang yang kadang dengan melihat tak tampak, tertidur dalam pura, mendengar music untuk tidak mendengar, berfikir negative karna ia hanya mampu meminta, merasa kasihan namun apa daya.

Diantara sapu-sapu membarsihkan sampah beberapa memberikan uang sebagai bentuk belas kasihan. Seribu dua ribu atau uang receh dengan senang hati mereka terima. Terimakasih itulah kata terucap ketika mendapkatn uang dari penumpang yang memberi tidak seberapa.

Dengan baju yang entah beberapa hari atau minggu tidak berganti, telah bertambah warna dengan hitam kecoklatan, itulah daya ungkit kekuatan kami. Warna kulitpun memliki tato dari daki yang tidak tesentuh oleh air. Wajahmu tampak tidak ceria ketika mencoba meminta dengan memberikan sebuah karya kerja nyata cinta kebersihan.

Siang bekerja menjadi peserta illegal di kereta, terkadang tertidur di lantai stasiun dengan alal lantai seadanya, berbantal lengan bermandikan angin kehidupan Jakarta yang penuh dengan dinamika kehidupan yang saling meganga untuk memakan saudara sendiri. Manusia adalah serigala bagi manusia lain begitu kata seorang filosof. Dan tak lupa nada protes malaikat ketika manusia pertama kali di cipta.

Ketika malam telah beranjak maka kehidupan akan berkata bijak untuk memberikan kehidupan berbeda, dengan hasil yang tidak seberapa. Uang recehan seribu dan dua ribu cukuplah membeli mie di “warung dadakan stasiun” dengan di temani “sebatang rokok dupa” yang di hisap secara bersama-sama dari satu mulut kemulut lain sampai tersisa puntung rokok yang sampai ke busa.

Terkadang kehidupan begitu ceria bercengkrama bersama sama, berbagai canda, cerita dan jenaka. Bergulat saling memegang kepala atau menjewer telinga, bahkan kadang kala menyiram dengan kuah mie yang dibagi menjadi makanan bersama.

Dalam menyapu gerbong tidaklah kami serakah, karna tiap gerbong di tempati oleh salah satu dari kami berbagi dengan “Anak Ibu Lapar” yang mempunyai profesi sama. Karna tidak ada pekerjaan lain maka sang ibu sebagai wanita berinisiatif bagaimana anak tidak menangis dalam menahan lapar. Berbaju kuning dengan menggendong sibuah hati yang telah berumur 4 tahun yang merengek bunda lapar. Dan juga kami berbagi gerbong dengan “Anak Ayah Gendong” yang juga mencari kebaikan dari pengguna kereta api Jakarta Kota-Bogor.

Namun sayang penghasilan tidak seberapa karna kami kaum marginal kota, hidup sebagai bagian tidak dimengerti kecuali oleh mereka yang sering berjumpa. Dan katanya ada mentri kesejahteraan social, mentri ekonomi, gubernur dan semuanya, dari tahun ketahun dan masa kemasa hampir sama saja. Penderitaan dan juga kehidupan “Anak Gerbong Kereta” tetap sama hanya ada yang menjadi dewasa menjadi “Preman Necis Gagah” atau menjadi korban dari “Manusia Abnormal Sek” seperti kasus di daerah lubak Bulus sana. Kejadian yang masuk berita.

Disini di kehidupan “Anak Gerbong Kereta” hanya menjadi berita di catatan kehidupan yang tidak tahu pasti mau pergi kemana.

Serial tulisan “Jakarta Kota-Bogor”

Muhammad Yunus
Presiden Direktur
Baitul Muslimin MUZAKKI

Minggu, Januari 31, 2010

Paha pa Dada?


Disebuah restoran cepat saji seorang customer melirik kebeberapa menu yang sengaja dipampang melalui print out yang menarik oleh pemilik dengan harga dan juga bentuk yang nyummi, merangsang selera untuk makan.
Melihat perilaku custumer tersebut. Petugas menyapa mbak mau makan pakai apa? Mau makan apa ya? Sebentar sang customer berfikir. Saya makan pakai dada saya.
Kemudian customer selanjutnya di Tanya oleh petugas menyapa dengan bertanya. Maaf mau beli paket nasi dada atau paha. Sambil berfikir sebentar pake paha aja.
Kemudian seorang customer perempuan muda datang dan menanyakan masih ada ayam bakarnya mas? Dengan senyum yang ramah, masih ada mbak, mau pake paha atau dada? Dengan muka merah mbak menjawab itu sambil menunjuk tumpukan daging ayam, ternyata memilih dada.
Sebuah cerita dari penjualan Ayam Bakar PIM di Foodcourt di Bank Panin






Kepala dan kaki

Senin, Januari 18, 2010

Hujan menemui kami


Bogor, Sabtu, 16 Januari 2010
Malam kembali menelusuri bumi, ditemani oleh rintik-rintik hujan yang menari diterpa angin gunung. Tulang-tulang menggigil kedinginan yang terbiasa diterpa panas kehidupan Jakarta. Namun Jakarta dalam beberapa hari terakhir selalu diguyur oleh hujan.
Cuaca yang ektrem dan berpotensi untuk mendatangkan banjir dimana-mana. Sejumlah daerah diserang oleh angin putting beliung, hujan lebat. Duka menimpa saudara kita di Haiti dalam gempa yang dahsyat. Bumi memperlihatkan kedigdayaan lewat hentakan yang meluluh lantakkan hasil peradaban.
Lebih 45.000 orang menjadi korban bencana alam yang tidak diperkirakan dari gerak gempa-gempa sebelunya. Do’a kita panjatkan kepada mereka yang terkena bencana. Karna setiap bencana membawa saudara kembarnya bernama anugrah.
Metro mini yang membawa kami sempat beberapa kali mesti berhenti dan diganjal untuk tidak mundur kebelakang. Bus yang terbiasa di jalanan ibukota yang datar dengan tantangan menyalib para pengendara lain, mesti mengatakan bahwa ini adalah sebuah tantangan.
Hampir mogok pertama terjadi di penaikan tol cawang. Inilah pertanda ada yang tidak biasa di mobil metromini bernomor trayek 46, kampung melayu-pulogadung. Perjalanan memasuki tol yang meminta kemampuan setiap kendaraan untuk malaju kencang.
Beberapa kilo meter saat menjelang pintu tol ciawi metromini mesti berhenti untuk mendinginkan mesin yang tidak terbiasa berpacu dalam kecepatan tinggi. Yaa sebuah ketuaan hidup membuat ia mesti mengambil nafas panjang. Hujan tetap mengiri istirahatnya metro mini di tepi jalan tol.
Hidup adalah pendakian dari satu sisi mereka yang mencapai maksud dan tujuan. Namun di sisi lain adalah penurunan bagi mereka yang telah berbalik arah dari tujuan dan maksud hati.
Pendakian cisarua perlahan menanjak diiringi dengan lenguhan suara sebuh truk yang mendahui metromini yang mesti menyesuaikan nafas tarikan gas yang tersengel-sengel.
Pendakian pertama metromini mesti berhenti mendadak dan dibantu dengan mengganjal. Kadang hidup dalam pendakian dan tidak mampu melanjutkan perjalanan adalah hal yang lumrah untuk berhenti mendadak. Butuh pengganjal untuk tidak melakukan mundur yang bisa mencelakan.
Berhenti mendadak memberikan kita untuk sedikit bernafas dan melakukan gerakan gesit untuk mengamankan pemberhentian mendadak tersebut dalam hidup.
Pagi yang ditemani oleh rintik-rintik hujan yang berirama lembut di atas genteng Vila Laut Biru yang beralamat di Kp. Cipari Kartini no. 27A Rt. 05 Rw 03. Desa Leuwimalang Kec. Cisarua, Kab. Bogor dengan Kode Pos 16750, menemani tulisan ini dan juga segelas jahe wangi dan segelas kajang ijo buatan panitia Latihan Kader I Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fisip dan Ekonomi Universitas Terbuka.
Peserta yang mengikuti sebanyak 13 orang yang tersebar dari berbagai universitas. Udara dingin dan tetap ditemani oleh rintik-rintik hujan di materi pagi yang membuat sejarah berbeda. Hari ini saya akan mengisi materi Konstitusi (pemahaman hukum dan aspek hukum dalam organisasi).


Selasa, Januari 12, 2010

Kuda Hitamku



ia berlari dengan gesit menuju seantaro kab. padang pariaman. Menemani sang majikan kepelosok negri. Mampu menanjak dengan ringkihan kesabaran dan kadang kala ngambek pada tempat-temat tertentu.
umur kuda hitamku sudah 25 tahun. sebuah umur sarat pengalaman hidup, perjalanan panjang, keseleo dan luka-luka dalam memenuhi tugas. Majikan ku yang satu ini adalah anak majikan ku. Lewat diriku lah majikan muda ini bisa membawa kuda-kuda lainnya. Belajar menunggangi kuda belajar di daerah solok bio-bio menemui pak sidi.
Ketika padang pariaman di hoyak gampo 30 September 2009. Kuda hitam ku menemani untuk berkeliling seluruh pariaman. Hal ini bisa dilihat dalam catatan “dari Mesjid ke Surau”. Kuda hitam itulah julukan yang sering disematkan oleh diriku dan juga beberapa orang. Sudah melintasi ruas-ruas jalan di seluruh Sumatera Barat, Jambi dan sedikit ke daerah Sumater Utara. Perjalanan itu bersama Sang Majikan Bapakku.
Kuda hitam di beli  dengan harg Rp. 900.000,00 bermerek GL tahun pembuatan 1984 dengan lampu depan persegi. Berbeda dengan buatan tahun 1982 yang masih menggunakan lampu bulat.
Perjalanan pertama adalah melakukan pengobatan gratis sambil mencari gambar mesjid dan mushalla yang hancur berantakan akibat gempa. Kemudian di lanjutkan dengan perjalanan full mencari gambar mesjid dan mushalla di daerah bagian atas Pd. Pariaman.
Pengalaman terunik adalah  perjalanan menuju kawasan pesisir pantai dari Kab. Padang pariman, dimulai dari Kota pariaman terus masuk ke ulakan tempat makam kramat syeh burhanuddin dimakamkan yang terkenal dengan tradisi “Basafa”. Perjalanan ini mengikuti jalan yang menuntun entah kemana.
Target bidikan adalah mesjid dan surau yang hancur. Dan tak lupa pula gambar pemandangan atau ide bisnis yang di buat dalam serial “Bisnis in Capture”. Spak board kuda hitamku lepas setelah mengambil gambar gereja yang berada di daerah pasar usang. Gereja yang pernah menjadi kerusuhan social di Padang.
Perjalanan akhir dari kuda hitamku adalah masuk ruang operasi di Mandiangin untuk mengganti tali kekang yang telah rusak. Spak boar dan juga ganti oli di Bengkel “UCOK SERVIS” dekat Lampu merah Simpang empat Mandiangin arah menuju jalan kantor walikota Bukittinggi sebelah kanan.
Aku rindu menunggagi kuda hitamku..

Jumat, Januari 08, 2010

Kena Parkir Liar



Pengalaman ini terjadi ketika parkir di kawasan Bank Panin Pusat. Hari ini, Jum’at, 8 Januari 2010 bertepatan dengan 22 Muharram 1431 H. sebuah pengalaman yang layak untuk dibagikan kepada rekan-rekan sesama pengguna sepeda motor di Jakarta atau dimanapun berada.
Kejadian ini bermula dari keikutan untuk membantu teman mengelola sebuah usaha ayam bakar bernama “Ayam Bakar PIM” bagi anda yang berminat silahkan add di Facebook dengan nama “Ayam Bakar PIM”. Usaha ini bertempat di Food court Bank Panin Pusat lantai 2. Sedikit beriklan, usaha ini adalah rintisan teman-teman yang bergabung dalam spirit spiritual entrepreneurship. Satu porsi seharga Rp. 10.000,00 dengan mendapatkan sepotong daging ayam bakar berupa paha atau dada, nasi, mentimun, kemangi, saus dan sambal. Sebuah cita rasa unik dan nikmat dari tangan aktivis pengusaha.
Motor diparkir di dekat food court. Anggapan bahwa ini dalah tempat parkir para pengelola food court dengan sejumlah sepeda motor disana. Berlalunya hari dan kegiatan melayani pengunjung maka motor di biarkan dan berasumsi bahwa tidak akan terjadi apa-apa ketika pulang nantinya.
Ketika akan pulang jam 16.00 WIb setelah hujan lebat mengguyur Jakarta menurunkan motor dari tempat parkir, aduh ternyata dikunci dengan menggunakan gembok berwarna putih pada cakram depan. Selidik punya selidik ternya pengembokan dilakukan oleh petugas parkir dari sebuah perusahaan pengelola parkir pada Bank Panin Pusat.
Kena parkir liar ini karna sebelumnya tidak mengetahui bahwa mesti masuk ke dalam system perpakiran yang di kelola oleh sebuah perusahaan parkir resmi. Sebuah surat pernyataan parkir liar bank panin di tandatangani dengan memperlihatkan STNK untuk sebuah data dan bukti kepemilikan motor, dan KTP sebagai sebuah identitas pemilik motor dan mencatat nomor KTP di lembar surat pernyataan.
Jawaban dari petugas yang melayani dan juga membuka gembok, bahwa semestinya memasukkan motor ke tempat parkir yang dikelola oleh perusahaan parkir resmi. Masuknya motor ke tempat parkir adalah pendapatan bagi perusahaan dan juga membantu pemerintah memaksimalkan PAD.
Syukur masih menandatangi sebuah surat pernyataan dengan tidak mengeluarkan beberapa rupiah untuk denda. Parkir adalah sebuah ladang bisnis yang menggiurkan sampai milyaran rupiah perbulan untuk kota Jakarta.
Tertarikkah Anda untuk masuk dalam bisnis ini? Dengan menggunakan sebuah pluit, baju tanda parkir, sebuah kawasan kecil dan banyak pengunjung dan sedikit servis dengan memberikan alas untuk panas dan terpal untuk menghindari hujan. Maka Anda adalah pengusaha pemula di Parkir Liar? Atau menyewa dan bekerjasama dengan pengelola gedung maka jadilah Anda pengusaha Parkir resmi dengan tenaga kerja yang terampil. Tertarik?