Bertemu
dengan firdaus generasi ketiga dari petani tembakau kabupaten sumenep. Ia adalah
anak muda yang memiliki cita-cita membangun kedaulatan petani tembakau.
Kabupaten sumenep dan Kab. Pemakasan adalah sentra penghasil tembakau yang
memiliki kualitas bagus. Dibeberapa tempat
adalah pemasok untuk pabrik rokok gudang garam.
Memiliki
kesadaran bahwa industri tembakau bagian dari ekonomi masyarakat. Menggerakkan
firdaus untuk mempelajari seluk beluk bisnis tembakau. Dari penelitian tentang
kerentanan rumah tangga petani, nilai tukar petani, mata rantai pemasokan
sampai menjadi produk berbentuk rokok. Petani tembakau mendapatkan sedikit
keuntungan dari proses bisnis yang menyumbang bea cukai diatas 100 Trilyun Rupiah.
di
rumah pencerahan anak minang di kelurahan Palmerian Kecamatan Matraman. Kasus
demi kasus tentang pertanian tembakau dikupas tahap demi tahap. Tembakau pada
generasi pertama mampu menjadi penopang utama keuangan masyarakat. Menggarap
lahan yang masih memiliki kualitas mineral cukup. Menghasilkan tembakau
kualitas bagus dan mampu mensejahterakan generasi pertama.
Zaman
berlalu dan musim bertukar. Kemampuan petani tembakau tidak berkembang seiring
dengan membesarnya gurita bisnis tembakau. Bisnis tembakau adalah bisnis padat
modal dan padat regulasi. Setiap tahap dari hasil tembakau mesti melewati
proses yang panjang dan berliku. Dari pengalaman firdaus menelusuri seluk beluk
pertembakaun ada mata rantai yang mesti dikuatkan pada tataran petani tembakau.
Penguatan
ini adalah langkah awal untuk menyatukan petani dalam sebuah sistem usaha
bersama. Mengapa memilih membentuk usaha bersama? Hal ini berangkat dari sistem
yang terbangun secara turun temurun diantara petani tembakau. Budaya gotong
royong dan saling melengkapi satu sama lain. Hal ini berangkat dari tradisi
jumplitan yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Untuk
mewujudkan tahap awal usaha bersama untuk menghasilkan tembakau organik.
Langkah awal adalah pelatihan dua gelombang pembuatan pupuk organik majemuk
lengkap dan pengendali hama organik untuk tanaman tembakau.
Pilihan
ini diambil untuk memperbaiki kualitas tanah. Sebab tanaman tembakau adalah
mata rantai dari beberapa jenis tanaman pangan masyarakat. Diantaranya adalah
jagung, padi dan beberapa palawija. Lahan yang dijadikan percontohan adalah
milik keluarga firdaus. Hal ini untuk memudahkan masyarakat melihat rangkaian
proses untuk menghasilkan tembakau organik. Pada tahapan awal, kelompok usaha
bersama tembakau organik-nama yang dipilih-memiliki keterampilan memperbaiki
lahan kritis.
Lahan
kritis tersebut akan direklamasi untuk tahapan pertama adalah menghasilkan
jagung, kacang tanah dan singkong. Sedangkan pada akhir musim hujan akan mulai
untuk menanam tembakau organik. Tanaman tembakau membutuhkan waktu 3-4 bulan.
Sedangkan kemampuan produksi lahan sepanjang 12 bulan. Jeda waktu ini digunakan
untuk mempersiapkan sumber ekonomi petani dan proses sosialisasi, riset data
dan persoalan ditingkat petani tembakau.
Tembakau
organik adalah proses akhir pada tahapan pertama. Sedangkan tahapan kedua
adalah penguatan sistem rantai pasok tembakau organik. Tahapan ini memakan
waktu dua tahun pelaksanaan. Titik focus pada terletak pada singkronisasi
kapasitas produksi bersama, koordinasi pengolahan pasca panen dan menjadi
produk berbasis umkm.
Pegelolaan
berbasis umkm adalah proses meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat
petani tembakau memetakan berbagai persoalan dan memecahkan secara bersama. Salah
satunya adalah membentuk brand dari tembakau madura berstandar organik berupa
Republik tembakau.
Republik
Tembakau
Model
pengembangan republik tembakau berbasiskan wisata agro tembakau, produk olahan
dari tembakau organik madura, tanaman holtikultura organik dan sayuran organik.
Pengembangan kawasan ini mencakup satu kecamatan dengan 10 Desa. Dimana
masing-masing desa memiliki kelompok usaha bersama menghasilkan produk
pertanian organik dan olahan lebih lanjut.
Olahan
lebih lanjut ini menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat petani tembakau. Beberapa
bentuk nilai tambah ekonomi yang diharapkan dari tembakau organik dalam
Republik tembakau diantaranya:
- Pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini berupa kemampuan petani secara bersama untuk menghasilkan pupuk organik majemuk lengkap.
- Perbaikan lahan kritis menjadi lahan produktif berbagai tanaman pangan.
- Menciptakan pusat pembibitan tembakau unggul.
- Sebagai sistem pasar bersama bagi petani organik dan hasil olahan petani organik yang bergabung dalam berbagai kelompok usaha bersama.
- Membuka lapangan pekerjaan baru dan sistem usaha baru berbasis kearifan lokal dan teknologi terapan.
Republik
Tembakau adalah bagian dari kaukus dan jaringan pemberdayaan oleh Gerbang
Organik sebagai Pusat Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Bioteknologi NT
45. Untuk wilayah Kabupaten Kerinci berupa Kawasan Kopi Arabika bekerjasama
dengan Divisi ekonomi Dompet Dhuafa. Untuk wilayah Sumatera Barat, Salingka
Maninjau Organik, Sungkai Agro Wisata termasuk Agro Wisata Organik Bungo
Setangkai yang berda di empat Nagari di Kecamatan Harau, Kab. Lima puluh Kota.